Sepanjang pelajaran terakhir ini –biologi, Daniel sudah tidak bisa fokus lagi dengan pelajarannya. Sebenarnya sudah sejak pagi tadi.
Clark. Gadis itu duduk di kursinya sendiri. Ia tidak terpengaruh dengan Daniel yang saat ini tengah menatapnya. Sekilas tidak ada yang berbeda dari Clark. Dia sama seperti kebanyakan teman perempuan Daniel yang lain, tapi dia hanya berbeda dari segi pergaulannya. Dia selalu sendiri.
Dan tiba-tiba saja ia mengangkat wajahnya dan menatap Daniel. Ia tersenyum singkat sebelum kembali asik dengan aktivitasnya. Menulis.
Daniel menghela napas. Ia tidak boleh kacau hanya karena seorang gadis yang baru benar-benar dikenalnya kemarin. Clark bukan ancaman, dan Daniel harus meyakini dirinya sendiri.
Ia mencoba membuang pikiran buruk terhadap Clark dan mulai mendengarkan penjelasan guru Biologi di depan.
"Jadi, takikardia adalah kondisi jantung yang tidak normal. Jantung dapat berdetak lebih kencang dari biasanya. Ada banyak macam penyebabnya. Bisa karena stress, obat-obatan, kecapekan, atau.... perasaan spesial kepada lawan jenis mungkin."
Perasaan lain kepada lawan jenis...
Kata-kata Mrs. Sylva berhenti seketika di telinga Daniel.
Perasaan special....
* * * *
"Aku pulang!!" teriak Daniel ketika baru saja memasuki rumah. Ia melempar sembarangan sepatu sekolahnya ke rak sepatu seperti biasa lalu berjalan masuk ke ruang tamu.
Tidak ada yang menjawab.
Kemana Petter? Pikir Daniel.
"Daniel."
Mata Daniel melebar. Suara itu....
"Papa ingin bicara denganmu."
Benar saja. Saat Daniel membalikkan tubuhnya, ia mendapati Arbi sudah berdiri tegak di belakangnya dengan tatapan penuh selidik yang artinya Daniel dalam bencana. Oh shit!
"Kenapa tidak memberitahu kalau papa akan pulang?" tanya Daniel mencoba untuk mencairkan suasana. Semoga saja kali ini tidak terlalu buruk. Arbi sangat jarang pulang, begitu juga dengan Linda. Jadi jika mereka sudah pulang, pasti ada suatu hal penting yang menyangkut keselamatan Daniel dan Petter.
"Jangan membuang waktu. Kau pasti sudah tahu apa yang akan papa bicarakan. Ayo ikut papa."
Daniel menghela napas dan mengikuti Arbi ke arah lukisan Helios yang berada tepat di samping tangga.
Arbi menaruh tangannya di tengah-tengah lukisan tersebut dan tiba-tiba saja lukisan itu menjadi besar dan membentuk sebuah pintu rahasia.
Pintu ini. Terakhir kali Daniel memasuki ruangan ini adalah ketika dulu saat Petter didekati oleh seorang gadis cantik yang ternyata adalah musuh dari CIA. Pintu yang hanya akan dibuka saat benar-benar ada suatu pembicaraan serius yang hanya boleh di dengar oleh Daniel, Petter, dan orang tuanya.
Kali ini Daniel kembali memasuki ruangan ini.... shit!
*****
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
POWERS
Fantasy[COMPLETED] "Aku tidak ingin dia menguasai tubuhku terus menerus. Aku lelah...." - Clark "Kami ini dua yang menjadi satu, dan satu yang terdiri dari dua," - Chelsea "Lawan dia, Clark. Kuasai tubuhmu lagi... demi aku." - Daniel * * * Pada mulanya kal...