Bagian 3 : Zwarte Druiven

807 40 0
                                    




"@DanielLeOri: Ternyata dia tidak seperti yang kubayangkan"

Tak sampai 2menit, ada pemberitahuan di Notifikasiku.

(Reply by @ClarkZwaGrey) "@ClarkZwaGrey: Hey! Kau membicarakanku ya? RT"@DanielLeOri: ternyata diatidak seperti yang kubayangkan"

Aku membelalakkan mata. Apa? Dia membaca tweetku? Sejak kapan dia mengikutiku?

Alih-alih menjawab pertanyaannya,aku malah mengalihkan pembicaraan. (Re-Reply by @DanielLeOri) "@DanielLeOri: Kau punya twitter juga? RT"@ClarkZwaGrey: Hey! Kau membicarakanku ya? RT"

(Reply by @ClarkZwaGrey) "@ClarkZwaGrey: jangan mengalihkan pembicaraanku! Tweetmu tadi itu untukku, bukan?RT"@DanielLeori: Kau punya twitter juga? RT"

Aku menghela nafas. Sudah basah lebih baik mandi sekalian!

(Re-Reply by @DanielLeOri) "@DanielLeOri: oh baiklah! Ya, tweetku tadi memang untukmu RT"@ClarkZwaGrey: jangan mengalihkan pembicaraanku! Tweetmu tadi itu untukku, bukan? RT"

(Reply by @ClarkZwaGrey) "@ClarkZwaGrey: ha! Kau ketahuanku, Mr. Hecles! Hahaha RT"@DanielLeOri: oh baiklah!Ya, tweetku tadi memang untukmu RT"

(Re-Reply by @DanielLeOri) "@DanielLeoRi: sudah ku bilang untuk berhenti memanggilku Mr. Ocless! "@ClarkZwaGrey: ha! Kau ketahuankuMr. Hecles! Hahaha"

(Retweeted by @ClarkZwaGrey) ["@DanielLeOri: sudah ku bilang untuk berhenti memanggilku pak ketu! "@ClarkZwaGrey: ha! Kauketahuanku pak ketu! Hahaha"]

5 menit berikutnya. Setelahme Retweet balasanku, Clark tidak membalasnya lagi.

Ke mana gadis itu? Apa dia sudah Offline?

Aku menghela napas, lalu berbaring telentang di kasur luasku dan menaruh ponsel.

Kenapa hari ini terasa berbeda? Setelah... Setelah aku berteman dengannya. Apakah aku.... Tidak! Bagaimana mungkin aku suka padanya padahal aku baru dekat dengannya kurang dari 24 jam?

Tidak, tidak, ini mungkin hanya perasaan senang karena mengetahui sifat lain dari temanku itu. Bukankah itu salah satu tugasku sebagai ketua kelas? Mengenali temanku.

Aku jadi teringat saat tadi dia sangat senang aku ajak ke danau itu. Dia bilang karena rindu pada mom-nya, tapi saat aku bertanya kemana mom-nya, dia justru tidak menjawab.

Hmh.. Aneh memang, tapi tunggu! Apa mungkin... Apa mungkin Mama Clark sudah meninggal? Kemungkinan itu pasti ada apalagi saat melihat raut wajahnya dan tangisnya tadi.

Sekali lagi aku menghela napas. Setidaknya itu bukan urusanku.

Oh baiklah, mungkin itu juga urusanku karena aku temannya. Tapi aku tidak akan mengusik sisi pribadinya lebih dalam lagi. Aku ingin berteman dengannya hanya karena....Karena... Um, ya karena aku ingin berteman!

Aku ingin meraih ponselku lagi ketika pintu kamarku digedor nyaring.

"Daniel! Ada tamu buat kau!" Seru seseorang bersuara beratdari balik pintu.

Petter!

Aku mendengus. Kenapa kakakku itu selalu menganggu imajinasiku?

Seharusnya dia bisa memahami saat-saat remaja sepertiku saat ini. Jangan mentang-mentang dia sudah kuliah semester akhir lantas dia bisa memperlakukanku seperti bayi berumur 3 bulan lagi!

POWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang