Bagian 9 : A... kiss

426 29 0
                                    

       

"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu tapi aku tidak suka melihatmu seperti ini!"

"Hah?" aku mengerjap beberapa kali. Apa yang Clark ucapkan tadi? "Kau berbicara apa? Suaramu pelan sekali."

"Tidak. Aku tidak berbicara apa-apa," jawabnya lalu lanjut menyuapiku. Sesekali ia berhenti menyapiku dan membantuku minum teh hangat yang ia bawakan. Rasanya seperti orang sedang sakit parah yang dirawat oleh perawat rumah sakit saja!

Tidak terasa bubur yang disuapkan Clark habis. Ia menaruh mangkuk tersebut di meja dan kembali membantuku minum.

"Sudah agak mendingan?"

Aku mengangguk. Meski perutku sudah kenyang, tapi kepalaku masih sedikit pusing.

"Kau izin pulang saja. Tidak sekolah sehari karena sakit tidak akan membuatmu dipecat sebagai ketua kelas, kok."

"Aku... aku tidak sanggup membawa mobilku."

"Biar aku yang membawa."

* * * *

[ Author POV ]

Clark memandangi wajah Daniel yang terpejam. Suhu badannya sedikit menukik naik ketika sampai di rumah Daniel. Tadi ia berhasil meminta dispensasi kepada guru untuk izin pulang mengantar Daniel. Ia beralasan ingin mengantar ke rumah sakit padahal hanya membawa Daniel ke rumah cowok itu.

Demi mendengar suara nafas teratur milik Daniel, Clark tersenyum. Bukan senyum menawan yang biasa ia berikan pada orang-orang.

Clark mengamati Daniel yang sudah tertidur pulas. Rahangnya mengeras.

'Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu tapi aku tidak suka melihatmu seperti ini.'

Tadi ia tanpa sadar mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang mengandung arti kekhawatiran mendalam. Tapi ia bersumpah bahwa itu di bawah kesadarannya!

Aku tidak mungkin khawatir padanya. Pikir Clark.

Rumah Daniel tampak kosong karena tidak ada seorang pun yang ada di rumah Daniel saat keduanya masuk.

Kemarin... ia juga datang ke sini. Melihat semua apa yang terjadi sehingga membuat Daniel seperti ini. Seharusnya ia senang karena rencananya berhasil, tapi kenapa sekarang ia justru merasakan takut?

Apa kata-kata ayahnya yang sudah lampau itu akan terjadi?

Kekuatan dan... perasaan?

Clark menggeleng. Tidak akan.

Ia bangkit dari duduknya dan berjalan ke pintu hendak pulang. Tapi baru saja ia hendak memegang gangang pintu, ia kembali menoleh menghadap Daniel.

Ia berpikir sejenak lalu kemudian kembali melangkah mendekati Daniel. Ia menaruh telapak tangannya di dahi Daniel lalu memejamkan mata. Detik berikutnya cahaya hijau keluar dari tangannya. Hanya sedetik. Seolah-olah cahaya itu langsung masuk dan menyebar ke seluruh tubuh Daniel. Setelah yakin bahwa cahaya itu tengah bekerja, Clark menarik kembali tangannya dan berdiri tegak.

Setelah menaruh sesuatu samping bantal Daniel, ia membetulkan selimut Daniel yang sedikit melorot. Tidak sadar, ia mengecup pelan pipi Daniel lantas tubuhnya langsung menghilang meninggalkan Daniel yang tertidur pulas namun kini dengan sedikit rona sehat di wajahnya. Entah sadar atau tidak, tapi Daniel tersenyum...

*****

TBC...

POWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang