The Reason is...

1 2 0
                                    

The Reason is…
[BTS] Min Yoongi ||  [OC] Bae Hera
Ficlet || Romance, Fluff || PG-13 || Don't copy my storyline.

Ya, sesederhana itulah alasanku.

-----

Meletakkan tubuhku di bangku yang sama, di café  yang sama  dengan suasana yang sama hampir setiap hari tak pernah membuatku merasa bosan datang ke tempat ini. Bisa dikatakan tak ada yang istimewa dari tempat ini yang membuatku tertarik.  Namun ada satu hal yang membuat tubuhku selalu bergerak dengan sendirinya ke tempat ini. 

Satu hal itu dapat membuat segalanya berubah menjadi sangat istemewa untukku. Seperti membuat malam yang dingin dan gelap berubah dalam sekejap mata menjadi pagi yang cerah dan hangat dengan sinar mentarinya.

Yup! Satu hal itu adalah gadis berambut gelombang yang kini sedang tersenyum pada pelanggannya dengan mencatat segala pesanan yang diminta.

Fakta bahwa beberapa tahun tak bertemu dengannya menjadi salah satu alasan kuat aku kemari. 

Aku merindukannya.

Ia telah selesai dengan pesanan pelanggannya yang berada cukup jauh di depanku, dan kini giliranku yang akan ia hampiri. Senyum cerah dari bibir gadis itu pudar secara perlahan ketika kaki jenjangnya selangkah demi selangkah mendekatiku. Gadis itu datang ke arahku dengan wajah datarnya. Tidak, mungkin dengan wajah malasnya.  Wajar ia melakukan hal itu padaku, toh aku sendiri  penyebab senyuman itu hilang. 

Meski ia tak menarik sudut bibirnya sedikit pun, dengan melihat wajahnya saja sudut bibirku akan naik. Jangan  lupakan juga letupan-letupan kecil yang berasal dari jantungku –yang sialnya selalu sama ketika setiap mataku menatap mata kecoklatannya.

"Satu vanila latte dan lemon cake."  Datar, malas, dengan sedikit benci –mungkin, kalimat itu muluncur dengan urut dari bibir yang biasanya merekah itu kala melihatku –dulu.

Ujung bibirku semakin tertarik kala ia berdiri di hadapanku. "Terima kasih sudah menghafal pesananku."  Aku tidak sedang merayunya sekarang, hanya berusaha mencairkan sesuatu yang terlanjur membeku terlalu lama dalam dirinya karenaku.

Dia hanya memutar bola matanya padaku sebagai balasan. Ia memang sangat berbeda sekarang, jauh lebih kuat dari luar, tapi dapat kupastikan hatinya akan selalu sama, lembut. Merasa tidak ada yang perlu ia ucapkan  untuk melanjutkan konversasi ini, dilangkahkannya tubuhnya menjauh dariku.  

Aku tahu dengan pasti alasan gadis itu membenciku.  Karena aku telah memperlakukannya dengan buruk saat itu.  Saat dimana kita masih bersama dan terikat oleh sebuah perasaan yang dinamakan cinta.

Bae Hera nama gadis itu, dia adalah kekasihku saat aku duduk di bangku sekolah atas. Namun sekarang aku dengan berat hati meambahkan kata ‘mantan’ di depannya. Kutegaskan sekali lagi, kini Hera adalah mantan kekasihku.

Menyakitkan memang memanggilnya dengan sebutan itu kala diriku saja belum mampu mengahapus jejak-jejak kebersamaan kami dalam hati dan pikiranku walau hanya sedetik saja. Tentu saja  hal itu terjadi karena aku memang masih sangat mencintainya hingga detik ini.

Kau ingin tahu alasan aku memutuskan hubunganku dengannya?

Alasannya bukan karena aku jatuh cinta pada orang lain atau aku sudah bosan dengannya. Alasanku sangat sederhana, dan mungkin banyak orang yang akan berpikir bahwa aku bodoh melepaskan gadis manis seperti Hera.  Ya tapi ku akui kalau aku memang bodoh, sedikit. Karena setidaknya aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk menggapai mimpiku lebih dulu agar nantinya aku bisa membuat gadis yang kucintai bahagia selamanya bersamaku.

Ya, sesederhana itulah alasanku.
Namun karena saat ini aku belum mampu menggapai mimpiku dan membuatnya bahagia, dengan sangat terpaksa aku harus memutuskan hubungan kami.Aku tidak mungkin membuatnya menderita dan susah karena aku hanya seorang mahasiswa biasa yang bekerja paruh waktu sebagai penjaga toko buku. Dan Hera juga sama sepertiku, bekerja keras untuk adiknya yang masih sekolah dan ibunya yang sudah menua. Jadi jika kita bersama saat ini, aku dan Hera tidak bisa membagi waktu untuk belajar dan bekerja. Semuanya pengorbanan kami tak akan pernah berarti jika pada akhirnya kami  tak bisa membangun kebahagiaan yang kami mimpikan selama ini.

Jikalau aku telah sukses nanti kupastikan aku akan langsung datang padanya dan melamarnya di hadapan banyak orang tanpa perlu melalui proses pacaran atau semacamnya. Kemudian aku akan membuatnya bahagia selama sisa hidupnya bersamaku.

Karena aku tau meskipun Hera mengabaikanku di dalam hatinya ia tetap mencintaiku.

-Fin-

Helllooooo….. Aku update lagi
Semoga kalian menyukai tumpukan kalimat yang tak berarti ini -.-
Sekian dari aku, mohon reviewnya…
Jangan lupa vote juga ya
XOXO

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BTS Fanfic SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang