Memang Cuma Gue Yang Bisa - 5 (Saatnya Untuk Menemukan Cinta Yang Baru)

1.9K 75 0
                                    

Part 5: Saatnya Untuk Menemukan Cinta yang Baru

Sudah 2 hari ini Ify masih belum ngomong sama Rio. Mereka tak pernah bertatap mata. Di kantin pun Ify selalu memilih meja yang jauh dari Rio.

"Yo, anak-anak satu sekolahan pada bingung sama lo berdua lo tuh masih pacaran ato nggak, kapan lo berdua ngomong!" keluh Alvin. Rio menggeleng.

"Gue udah janji sama Ify, gue bakal terus nunggu dia sampe dia siap ngomong ke gue, gue gak mau maksa dia," ujar Rio. Alvin, Gabriel, dan Cakka saling pandang.

"Lo hebat, Yo!" puji Cakka. Rio mengangkat alis.

"Maksud lo?"

"Baru kali ini kita liat sisi lain lo yang gak pernah lo tunjukkin ke kita, dulu lo emang makhluk paling jaim, jutek ke anak-anak cewek, termasuk Ify, tapi pas lo mulai deket dan nerima Ify masuk ke kehidupan lo, lo berubah drastis, lo lebih mengeluarkan sisi baik dan sisi kedewasaan lo, dan sekarang kita gak nyangka lo bisa sampe kayak gini, lo udah jadi cowok yang hebat, Yo!" tutur Gabriel.

"Apaan sih lo pada, kayak gue gini dibilang cowok hebat, dari Hongkong?" keluh Rio.

"Kita ngomong jujur, Yo. Lo harus terima kasih sama Ify, Ify yang udah bikin lo jadi kayak gini," ucap Gabriel.

"Kayaknya gue gak nyesel punya sahabat kayak kalian," kata Rio.

"Aduuh, Yo gue jadi gak enak niih!" kata Cakka malu-malu.

"Najis banget tampang lo, Cak!" seru Alvin.

***

Sepulang sekolah,

"Dev, ntar sore gue kerumah lo, ya!" kata Ray.

"Yok, maen PS kitaa!" seru Deva. Deva melihat ke arah gerbang sekolah. Keke sedang menunggu supirnya di depan gerbang. (udah pulang dari rumah sakit ceritanya :p).

"Ehm, mau deketin Keke kaan??" celetuk Ray.

"Yaiyalah, lo kira gue mau deketin siapa? Pak satpam? Iih ogah! Gue duluaan!!" Deva meninggalkan Ray. Ray pergi ke tempat parkir sendirian.

"Ke, sopir lo belum dateng?" Tanya Deva. Keke menggeleng.

"Kayaknya macet, Dev." Ujar Keke.

"Gimana kalo sekarang lo gue anterin pulang, lo telpon sopir lo supaya gak usah jemput," usul Keke.

"Kamu beneran mau nganterin aku?" Tanya Keke. Deva mengangguk.

"Yaa...sekalian gue mau ngajak lo kesuatu tempat," kata Deva. Keke langsung menelepon supirnya.

"Pak Chiko, gak usah jemput Keke ya, Keke pulang bareng temen," kata Keke.

"Yuk, ke parkiran!" ajak Deva.

***

Jam pelajaran telah usai, terdapat peraturan bahwa setiap pulang sekolah siswa atau siswi yang tercantum di daftar piket harus melaksanakan tugas piket, tapi karena factor kemalasan, akhirnya yang mengerjakan tugas piket hanya Ify sendiri, mulai dari menghapus papan tulis sampai menyapu.

Saat Ify sedang menyapu, ia mengintip keluar melihat para anggota tim basket sudah memulai latihannya dipimpin oleh Rio. Ify terus memandang Rio yang sedang memberikan arahan untuk teman satu timnya. Ify senang melihat sosok Rio yang bermain basket, karena bagi Ify, Rio yang sedang bermain basket terlihat sangat keren. Ify terus-terusan tersenyum melihat Rio. Ify melihat Rio sedang gelagapan karena tidak bawa minum, Rio harus menahan hausnya. Begitu melihatnya Ify langsung menaruh sapunya di pojok kelas dan langsung pergi keluar.

***

"Ah, sial! Gue lupa bawa minum!" decak Rio sambil merogoh isi tasnya.

"Nih, mau gak?" Tawar Alvin.

Memang Cuma Gue Yang BisaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt