Memang Cuma Gue Yang Bisa- Special Part 4 (DEKE)

1.4K 53 0
                                    


Deva: Cuma Lo yang Bisa Bikin Gue Jatuh Cinta

"Devaa!! Banguun! Mentang-mentang liburan jangan seenaknya lo bangun siang! Bantuin gue!!" di pagi hari, Ify sudah mulai teriak-teriakan membangunkan adiknya Deva, yang sampai sekarang jam Sembilan pagi, masih berada di dalam selimut.

"Aduuh, Kekee...aku tahu kamu kangen banget sama aku, gara-gara gak ketemu selama liburan, sini sama Oppa..." Deva yang sedang mengigau menarik tangan Ify.

"Deva sedeeng!! Gue bukan Keke! Gue kakak lo! Kak Rioo toloong!!" teriak Ify yang masih mencoba melepaskan tangannya dari Deva.

"Apaan sih ribut-ribut!" keluh Rio yang baru masuk ke kamar Deva.

"Kak Rioo...bantu guee.." rengek Ify.

"Dev, sadaar!! Dia bukan Keke! Dia kakak lo!!" Rio menampar-nampar pipi Deva (??).

"Aduh!" Deva meringis dan membuka matanya, matanya langsung melotot begitu melihat tangannya memegang tangan Ify dan hampir menyerangnya (gak bagus banget bahasanya).

"Heh! Ngapain gue megangin tangan lo, Kak! Elo mau ngapain gue?" seru Deva sambil melepas tangan Ify.

"Adanya juga elo yang mau ngapain gue, gila!" seru Ify.

"Kak Rio emang gue ngapain?" tanya Deva pada Rio.

"Lo mau nyerang kakak lo," jawab Rio singkat. Deva mangap.

"Ha? Gak mungkin! Najong tralala gue mau nyerang dia!" seru Deva tak terima.

"Yang namanya orang ngigo itu kagak sadar, norak!" seru Ify sambil menoyor kepala Deva. Deva manyun.

"Bantuin gue cuci mobil Papa!!"

"Gue ada janji sama Keke mau ke Mall nemenin dia nyari kado buat Acha jam sepuluh!" tolak Deva.

"Hah? Lo bilang jam sepuluh?" tanya Ify.

"Iya!"

"Liat tuh jam dinding!!" suruh Ify. Deva melihat kearah jam dinding, matanya melotot.

"HA!! JAM SEPULUH LEWAT 15!! MAMPUS GUEE!!" Deva langsung loncat dari tempat tidurnya dan langsung melesat menuju kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Woi! Lo berdua keluar!" usir Deva.

"Haaa...pagi-pagi udah ribut..." gumam Rio sambil berjalan menuju pintu.

"Kak Rioo..." panggil Ify. Rio menengok kebelakang.

"Apa lo?"

"Bantuin gue cuci mobil yuuk...sebagai pacar lo harusnya bantuin gue..." kata Ify sambil nyengir.

"Apaan? Ogah! Gue mau pulang kerumah, bonyok udah pulang dari luar kota!" tolak Rio.

"Kak Rio maah, bantuin Ify doong!" rayu Ify.

"Ogah!"

***

Keke mulai merasa suntuk. Sudah 15 menit lewat dari jam janjian, Deva masih belum datang untuk menjemputnya. Keke melengos.

"Kemana sih, Deva...kalo gitu aku pergi sendiri aja..." keluh Keke.

Keke terus melirik jam tangan warna ungunya. Sesekali ia juga menengok kearah luar rumah dari teras. Keke mulai sedikit kesal.

TIIIN...TIIIN...

Keke menengok kearah pagar rumah, mobil Honda Jazz putih yang sangat familiar baginya sudah berada di depan rumahnya. Keke membuka pagar rumahnya, dan memasang muka bête.

"Ke, maaf aku telat, aku kesiangan!" seru Deva yang baru saja keluar dari mobil.

"Kesiangan?? Basi tau, Dev alasan kamu, pasti kamu selalu telat," keluh Keke.

Memang Cuma Gue Yang BisaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt