Eps 05

26.2K 864 1
                                    

Pagi yang cerah secerah hati Asya yang sedang berbunga-bunga. Senyumnya tidak berhenti mengembang. Nampaknya Asya sedang sangat sangat bahagia dan semua orang yang memperhatikan Asya sejak tadi merasa heran kenapa Asya terlihat sangat senang. Papi yang sibuk dengan koran tidak memperhatikan Asya. Berbeda dengan Mami dan Diaz yang melihat Asya memakan nasi goreng sambil tersenyum senyum sendiri.

"Asya, makanannya cepat dihabiskan, setelah itu minum obat sama vitaminmu, jangan senyum melulu, entar telat lagi kesekolah" Mami menegur Asya karena Asya tidak kunjung menghabiskan sarapannya.

"E-eh, iya mi"

"Kak, kakak kenapa, kok dari tadi senyum terus" Diaz penasaran dengan tingkah laku kakaknya yang tidak biasa itu.

"Gini Diaz, kakak ngga jadi ulangan matematika hari ini, itulah kenapa kakak happy banget" Asya tidak bisa mengatakan kalau kemarin dia menghabiskan waktunya bersama Randy karena ia takut akan mulut Diaz yang super cerewet itu nge-cie-cie in Asya.

"Asya, papa mau bicara hal penting sama kamu. Lusa kamu akan tunangan. Besok kita akan mengatur semua keperluanmu"

"Hah? Apa pi? Tapi kan tunangannya masih sekitar 3 minggu lagi" Asya hampir tersedak oleh makanannya sendiri.

"Papi berfikir itu lebih baik mengingat jadwal ujianmu tinggal beberapa bulan lagi. Papi tidak mau proses belajarmu jadi terganggu. Papi sudah memberitahukan hal ini pada keluarga Randy dan mereka pun telah setuju."

"Baiklah" hanya sebuah kata sederhana yang keluar dari mulut Asya. Entah kenapa Asya tidak sedih, tapi justru senang padahal sebelumnya ia merasa seperti tenggelam dalam lautan pasifik, sekarang ia bagaikan diatas awan, mungkin karena ia juga telah bertemu dengan Randy.

________

"Hello guys" Asya melambaikan tangan kepada sahabat-sahabat terbaiknya itu.

"Hai juga Sya" Cahyani dan Nurul menoleh kearah suara yang memanggil mereka.

"Guys, gue mau nraktir kalian makan entar siang" kata Asya sambil menaik turunkan alisnya.

"Wah, tumben lu baik, biasanya lu tuh paling mau ditraktir loh" ucap Cahyani.

"Iya Sya, emang ada acara apa lo mau nraktir kita?"

"Ngga kok, gue cuman happy aja, yaudah kalau kalian ngga mau, yang rugi juga kalian, bukan gue" kata Asya sambil memaalingkan wajahnya dan mempercepat langkahnya.

Cahyani dan Nurul segera menyusul Asya "jangan gitu dong Sya, gue kan cuma nanya alasannya, kok lo jadi sewot sih" kata Nurul yang meletakkan tangannya dibahu kiri Asya.

"Kalian tau kak Randy kan? Kemaren tuh gue jalan ama dia, dia tuh sweet banget, perhatian lagi sama gue, pinter masak, pokoknya the best deh"
Asya menceritakan alasan yang telah membuat teman temannya itu penasaran.

"Lo kok labil banget Sya, sebelum itu lo lemes banget gara gara perjodohan lo, sekarang lo happy, gue heran deh ama lo. Lo tuh sebenarnya suka gak sih dijodohin sama dia? Kalau lu gak suka biar gue aja yang nikah ama dia" Kata Cahyani.

"Ya suka lah, ups!" Asya memejamkan matanya dengan sangat rapat karena dia telah mengetahui apa reaksi sahabat sahabatnya itu.

"Hahahah" Cahyani dan Nurul tertawa terpingkal pingkal sambil memegang perut mereka masing masing.

"Ish, kalian apaan sih" Asya kembali meninggalkan mereka.

"Sumpah ya Sya, muka tanpa beban tanpa dosa lo itu ngakak, dengan entengnya lo bilang suka" Nurul menirukan gaya Asya.

"La la la la la, i don't care" Asya menutup telinganya karena tidak ingin mendengar ejekan yang sangat menyebalkan itu.

Kring kring

Doctor (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang