2

214 11 0
                                    

"Cklikk.." Fransiscus menarik pelatuk, membidik sasaran Lalu...

__Dorr...Dorr..Dorr...__

Fransiscus menembakkan 3 peluru. ketiganya tepat bersarang dijantung Madame Amira dan kepala Sphinx.

__Ha...ha..ha..__

Fransiscus tertawa terbahak bahak. Tawa puas dengan mata membara berapi api.

Pohon Chi yg sejak tadi menunduk dan tidak menghembuskan nafas sedetikpun tiba² bergoyang, seperti ada yng menarik. Secepat kilat Fransiscus mengambil bangkai 2 pemimpin kegelapan itu.
"Ternyata, legenda itu memang benar benar ada..." Kata Fransiscus bangga sambil mengambil otak dari tempurung kepala Sphinx.
" Mulai hari ini, aku akan hidup kekal..." Fransiscus terkekeh sambil memeras darah hitam dari madame amira.

Darah di jantung Di Fransiscus semakin menggelegak. Secepat kilat Fransiscus mencampur darah Madame Amira dan otak Sphinx. Mengaduknya menjadi satu diatas daun pohon Chi.

__Glekk...Glekk...__

Fransiscus meneguk ramuan itu secepat mungkin. "Wahai malam tak berbintang dan kegelapan yang abadi." Fransiscus berteriak sambil mengusap darah Madame Amira yang menetes dibibirnya.
"Mulai malam ini, engkau menjadi saksi bagiku untuk menjadi penghuni kegelapan..."

Darah dijantung Fransiscus semakin mendidih saat dia mengucapkan kalimat terakhir. Fransiscus merasa ada sesuatu yang berubah pada dirinya. Begitu cepat, hingga mempengaruhi kerja otak dan hatinya sebagi manusia.

Fransiscus merasa giginya begitu sakit, begitu menggigit hingga ia merasa mulutnya benar benar robek dan memanjang. Tubuh Fransiscus meninggi 2 meter lebih, bahkan melebihi pepohonan Chi yang adabdi hutan arkill. Seketika tumbuh bulu bulu lebat dikedua kaki dan tangannya.
"Aaauuuwwww..." Fransiscus melolong seperti serigala

Rambut kepala Fransiscus menjadi begitu lebat dan berdiri tiba tiba.
"Aaauuuwwww..." Lolongannya lagi sambil berlari merambahi kegelapan hutan Arkill.

Seluruh Pohon Chi berhenti melakukan aktivitas di malam itu. Burung burung hantu yang sejak tadi beruhu-uhu ria kini membungkam mulutnya, memilih untuk tidak bernyanyi. Malam itu tampak semakin mencekam dan dingin. Awan hitam bergulung - gulung menutupi bulan purnama dan menyembunyikan sinarnya. Suasana dihutan Arkill menjadi sangat lembab dan begitu mengerikan malam itu.

#######

Adrina terhenyak dari tidurnya dengan perasaan tidak karuan seperti malam malam sebelumnya. Malam itu untuk kedua kalinya Adrina mendpatkan mimpi aneh lagi,sejak ada tanda E+ yg tidak bisa hilang ditelapak tangannya.

Tanda ditangan Adrina berdetak begitu keras, bahkan membuat telapak tangan Adrina terasa ngilu. Adrina mengambil air hangat didapur. Merendam tangannya didalam baskom yang telah berisi air hangat.

Telapak tangan Adrina semakin terasa ngilu dan nyut nyutan. Warnanya berubah, tidak coklat kagi melainkan berubah menjadi warna merah menyala seperti darah segar. Adrina kaget, tanpa sadar Adrina menumpahkan air panas yng ada ditermos air.

School

Paginya, Adrina berangkat dengan kaki tidak bersepatu, melainkan memakai sandal. Separuh dari kaki kirinya dibebat dgn perban putih yang masih bersih. Kemarin malam 'Bad accident after sleep' telah membuat separuh dari kakinya melepuh dan butuh perawatan intensive untuk mengembalikannya.
"Kaki kamu kenapa?" Reva mengamati balutan perban dikaki Adrina saat Adrina memasuki kelas dengan tertatih tatih.
"Panjang ceritanya. Buruk deh pokoknya." jawabny sambil menceritakan pengalamannya kemarin malam.
" Sebegitunyakah rasa sakit ditelapak tanganmu?" Reva tidak percaya. Matanya mengamati telapak tangan Adrina.

E+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang