Tiga

475 14 1
                                    

***

Waktu menunjukkan pukul 5 sore hari, risa pun membereskan berkas-berkasnya dan membawa tas jinjingnya

"hai..." ucap laura mengagetkan risa yang melompat dari tempat duduknya dan memegang dadanya yang terkaget

"huh, kau ini selalu saja membuatku kaget, sepertinya itu hobi barumu ya?"ucap risa kesal

"swory deh kalau aku mengagetkanmu, kau sudah siap membereskan mejamu?"ucap laura dan risa menganggukkan kepalanya

Mereka pun berjalan menuju lift bersamaan dengan Ceo mereka yang sedang menunggu di depan lift, ia pun menolehkan pandangannya menatap kami berdua

"sore, pak mau pulang juga pak"ucap laura manis sementara raymond hanya menganggukan kepalanya ' dasar pria sombong'batin risa kesal menatap bossnya lalu menatap lurus arah lift

" kamu mau pulang juga ?"tanya ray kepada risa , sedangkan laura hanya melongo menatap ceonya yang tidak membalas ucapanya malah bertanya kepasa temannya risa ,sementara risa tak mendengarkan apa yang diucapkan ray lalu laura menyikut tangannya membuat ia menoleh menatap laura bertanya 'ada apa' dengan tatapan matanya

"pak ray bertanya kepadamu , apakah kau ingin pulang juga"ucap laura berbisik sedangkan risa hanya santai menanggapinya

"yaiyalah mau pulang masa gue nginep di kantor pertanyàan macam apa itu  luçu sekali"ucap risa sedikit kuat dan melirik ray yang menatapnya

'ting,

Pintu lift pun terbuka dengan segera risa menarik laura untuk masuk dan diikuti oleh ray dibelakang mereka, suasana hening pun terjadi didalam lift sampai laura membuka suaranya dan berbisik

"gile lo ris itu pak ray kenapa bisa ngomong sama lo sementara pertanyaan gue gak dibales, jangan-jangan dia suka sama lo lagi?"ucap risa berbisik membuat risa melotot kaget kepadanya

"dia? Suka sama gue, pfft gak deh makasih lebih baik gue jomblo seumur hidup dari pada sama dia ogaaahh"ucap risa berbisik dan merinding geli

"heh jangan salah dimana-mana benci tu jadi cinta loh"ucap laura menyenggol lengan risa dan risa menatapnya horor , sementara ray tersenyum mendengar semua ucapan mereka walaupun berbisik, 'gadis keras kepala, dan menarik' batin raymond menatap punggung belakang risa

'ting

Pintu lif pun terbuka dan risa pun cepat –cepat keluar dari aura dingin didalam lift tadi, hiii aku merinding melihat wajahnya itu , walaupun dia tampan, kekar dan gagah tapi bukan berarti dia mudah jatuh kepada pria seperti itu

"ris mau bareng supirku uda jemput tuh didepan"ucap risa menawarkanya lalu aku menggeleng dan tersenyum

"beneran?"ucapnya memastikan

"iya udah gih pulang sana kasian tuh supirmu , aku bisa naik taksi kok"ucap risa tersenyum

"alright see you tommorow at 10 p.m"ucap laura sambil melambaikan tanganya dan berjalan menuju mobil yang dibawa supirnya dan masuk kedalam mobilnya sementara risa sedang mencari taksi yang tak kun jung datang

***

Aku melihat gadis itu, ya gadis yang bernama risa damn mengapa aku melupakan nama nya kami baru bertemu hari ini dan berkenalan tadi pagi, tubuh yang tinggi semampai badan yang seksi dan rambut coklatnya yang digerai membuatnya semakin cantik , ditambah lagi wajahnya yang dipoles make up, aku akui dia berbeda dari staf kantorku yang berusaha manis didepanku dan memaksaku menjawab semua perkataan mereka membuatku sedikit ilfeel

Aku melihatnnya berdiri didekat halte bus kantor, mungkin dia sedang mencari taksi' pikir ray dia pun mengendarai mobilnya dan berhenti tepat didepannya dan membuka kaca mobilnya

"hay risa mau pulang?"ucap ray menatapnya sedangkan risa mengalihkan pandanganya kearah lain

"tak ada taksi pada jam seperti ini, masuklah aku akan mengantarmu tak baik gadis sepertimu berada disini berlama-lama , kau akan diganggu oleh sekelompok pria nanti"ucap ray membujuknya tetapi risa tetap pada pendirianya yang melihat sekelilingnya mencari kendaraan apapun yang lewat dari sini tanpa memperdulikan bosnya, raypun menghela napasnya kesal karna ia berani mengabaikan perintahnya , ia tak suka jika printahnya tak dilakukan sesuai keinginanya, ia pun turun dari mobilnya berjalan menuju risa yang melipat tanganya berada didadanya lalu ray membuka pintu mobilnya yang berada disebelah bangku pengemudinya dan menarik risa secara paksa

"hey lepaskan aku , aku tak ingin ikut bersamamu tuan, lepaskan"ucap risa memberontak dan memukul tangan ray dan mencoba melepaskan tanganya sialnya tenaganya kalah dengan bosnya itu , risa pun didudukan dibangku nya lalu ray menutup pintunya dan ia berjalan kearah bangku mengemudinya masuk lalu menutup pintunya

"kenapa kau memaksaku untuk masuk kemobilmu apakah kau tuli dengan perkataanku bahwa AKU TAK INGIN IKUT DENGANMU!" ucap risa yang berteriak kesal menatap kearah ray sedangkan ray menatapnya tajam membuat risa menutup mulutnya takut , lalu ray tersenyum melajukan mobilnya

***

Apa-apan bos gila ini berani- beraninya dia memaksaku masuk kemobilnya , bahkan ia tak meminta maaf sama sekali kepadaku , lihatlah gayanya yang angkuh itu , ckk menyebalkan

"dimana alamat rumahmu?tanyanya yang masih fokus menyetirmobilnya sedangkan risa memutar bola matanya

"green apartemen"ucap risa singkat dan ray berbbelok menuju apartemenya tanpa mengucap sepatah katapun 'oh terkutuklah kau pria sombong'batin risa jengkel dan takalama kemudian mereka sampai dan memasuki lobi parkiran apartemennya, risapun keluar dengan segera dari mobilnya dan membanting pintunya kuat dan berjalan tanpa mengucapkan apapun

"hey wanita yang tak tau terimakasih, aku suda mengantarkanmu, begitukah balasanmu kepadaku?"ucap ray yang sudah keluar dari mobilnya dan menyenderkan badanya dipintu mobilnya , risa pun menghentikan langkahnya dan berbalik menatapnya

"uh hello , kau yang memaksaku untuk masuk kedalam mobilmu , dan aku tak memintamu untuk mengantarku plang bukan?"ucap risa sinis menatap ray , ray pun membuka kacamata hitamnya dan tersenyum lalu berjalan mendekati risa dan berhenti dihadapanya sedangkan risa mundur satu langkah kebelakangnya

"baiklah kalu kau tak ingin mengucapkan terimakasih , aku akan mengambil ucapan terimakasihku "ucap ray memegang tangan risa dan menariknya jarak mereka sangat dekat lalu ray mendekatkan wajahnya kearah risa yang menutup matanya takut sambil membet=rontak

'cup

Raymond mencium pipi risa membuatnya kaget dan melotot menatap perbuatan ray yang menciumnya di depan lobi , yang artinya DIDEPAN UMUM ,oh dasar pria gila berani-beraninya dia menyentuhku'batinya kesal

"APA YANG KAU LAKUKAN!"teriak risa mendorong kuat dada raymond lalu semua orang disekeliling mereka menatap risa yang berteriak

"hey berhentilah berteriak didepan wajah boss mu atau kau akan tau akibatnya"ucap ray menatap orang –orang yang berada disekeliling mereka yang berlalu lalang

"oh kau bos ya tapi kenapa derajatmu seperti office boy sekarang"ucap risa sarkas dan meliriknya sinis lalu ia berlalu meninggalkan ray yang malu dilihat dan ditatap orang –orang yang menonton pertengkaran mereka

'bagus, terimakasih kepadamu nona risa , kau membuatku benar –benar malu dan menurunkan derajatku didepan mereka"batin ray menggepalkan tanganya kuat lalu berjalan cepat dan masuk kemobilnya meninggalkan tempat itu sebelum ia benar –benar malu


Terimakasih yang uda baca critaku tinggalkan jejak kalian dong vomment nya ditunggu ya..

Thanks guys :)

Love My Boss? Bad Dream!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang