1. First Meeting

1.1K 94 10
                                    

Seoul Art High School


Di sebuah pagi yang mendung dimana matahari tak kunjung menampakkan diri akibat awan kelabu yang menutupinya. Seorang gadis melangkahkan kakinya menuju halte bus yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Karena udara hari ini cukup dingin, ia mengenakan sweeter berwarna cokelat tua dengan syal merah yang melingkar di lehernya untuk mencegah masuknya udara dingin hari ini.

Suasana di halte bus terlihat cukup ramai, karena banyak pelajar dan karyawan yang sedang menunggu kedatangan bus yang akan membawa mereka menuju tempat yang di tuju. Gadis yang mengenakan sweeter cokelat itu pun ikut berbaur bersama yang lainnya untuk menunggu bus yang mengarah ke sekolahnya.

Dialah Seo Jisoo, seorang gadis sederhana yang bersekolah di Seoul Art High School dimana sekolah itu adalah sekolah terfavorit di Seoul. Dia beruntung bisa masuk sekolah itu tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun, mengapa demikian? Karena ia memiliki bakat dalam menggambar dan melukis. Pihak sekolah memberinya beasiswa dengan membebaskan biaya sekolah dan memberi uang saku setiap bulannya.

Sesampainya di sekolah, Jisoo melangkahkan kakinya memasuki area sekolahnya yang sangat luas. Ia merasa sangat bangga karena bisa mengharumkan nama sekolahnya dengan prestasinya di bidang seni lukis. Berbagai event perlombaan telah ia ikuti dan beberapa trofi sudah memenuhi lemari trofi yang berada di ruang kepala sekolah.

"Jisoo!" Jisoo menoleh ketika mendapati sahabat baiknya Mijoo melangkah ke arahnya dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Kau sudah disini rupanya." Jisoo hanya tersenyum menanggapinya. Mijoo langsung menggandeng lengan gadis itu dan mereka pun melangkah beriringan menuju kelas mereka.

Dialah Lee Mijoo, sahabat baik Jisoo saat mereka masih di bangku kelas 1 sekolah menengah atas. Keluarga Mijoo merupakan penyumbang dana terbesar kedua di sekolahnya. Tak heran jika semua siswa tidak mau mencari masalah dengannya, dan Jisoo termasuk gadis yang paling beruntung karena ia bisa bersahabat baik dengan gadis itu.

"Kau naik bus lagi?" Jisoo mengangguk.

"Hanya itu transportasi yang bisa ku naiki untuk bisa sampai ke sekolah." Mijoo mendengus.

"Mengapa kau tidak menelponku? Aku kan bisa menjemputmu ke rumah." Jisoo menggeleng.

"Aku tidak mau merepotkanmu Mijoo, lagi pula jarak rumahku dengan halte bus tidak begitu jauh. Jadi tidak perlu khawatir ok?" Jelas Jisoo berusaha meyakinkan sahabatnya itu. Mijoo tersenyum, mereka pun memasuki kelas mereka dan memulai aktivitas belajar.


~~~~


Waktu istirahat pun tiba, semua siswa berhamburan keluar kelas termasuk Jisoo. Ia bersama sahabatnya Mijoo kini berada di kantin untuk menyantap makan siang mereka. Mijoo memesan makanan yang tersedia disana, sedangkan Jisoo membawa bekal yang dibuatkan Ibunya sebelum ia berangkat sekolah.

"Kau tidak memesan minum?" Tanya Mijoo padanya dan Jisoo pun teringat jika ia lupa membawa air minum.

"Aku lupa tidak membawa air minum, tunggu sebentar aku akan membawakan minuman untukmu juga." Mijoo tersenyum dan membiarkan gadis itu bangkit dan melangkah meninggalkan meja yang sedang mereka duduki.

"Tolong dua chocolate milkshake." Ucap Jisoo pada pemilik kantin. Setelah pesanannya siap, ia pun mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar minumannya.

"Kamsahamnida." Ucapnya ramah pada pemilik kantin itu dan melangkah sambil membawa minuman itu menuju bangkunya tempat dimana Mijoo berada.

"Ia pasti sangat menyukainya." Gumam Jisoo sambil tersenyum. Namun karena tidak memperhatikan jalan, ia tak sengaja menabrak seseorang yang menyebabkan milkshake yang ia bawa tumpah dan mengotori seragam lelaki itu.

His Dark Side [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang