Backsounds: Lyn ft Junhyung (Beast) - Breakable Heart
Keesokan harinya, Jisoo melangkah keluar dari gedung sekolahnya. Hari ini ia berniat untuk menjenguk Jinyoung di rumah sakit. Saat melangkah menuju gerbang sekolah, tiba-tiba ada seorang yang menahan tangannya. Jisoo menoleh dan menemukan Jaebum yang menahannya dengan menggenggam tangan gadis itu.
"Jaebum..." Jaebum menatap gadis itu.
"Bisa kita bicara sebentar?" Awalnya Jisoo terlihat ragu, namun pada akhirnya Jisoo mengangguk dan mengikuti langkah lelaki itu.
Mereka pun akhirnya tiba di taman belakang sekolah. Jisoo duduk di bangku taman yang tersedia disana, begitu pun Jaebum yang kini duduk disamping gadis itu. Jisoo menatap Jaebum sekilas dan kembali menatap ke depan.
"Jadi... apa yang ingin kau bicarakan Jaebum?" Tanya gadis itu tak menatap ke arahnya. Jaebum menghela nafas dan menghembuskannya perlahan.
"Apa kau... menyukai Jinyoung?" Jisoo terkejut mendengarnya dan beralih menatap lelaki itu.
"Apa? Mengapa kau menanyakan itu? Jinyoung adalah sahabatku, bagaimana mungkin aku menyukai sahabatku sendiri." Jawab Jisoo sambil tertawa renyah.
"Tapi kau sangat mengkhawatirkannya ketika ia terjatuh kemarin." Tawa Jisoo seketika berhenti.
"Jaebum... kau bicara apa sih? Mengapa kau tiba-tiba menanyakan ini kepadaku?" Jaebum tak menjawab dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya yang tidak lain adalah sketchbook milik Jisoo.
"Dan juga kau menggambar sketsa wajahnya kemarin." Ucap Jaebum sambil menunjukan apa yang Jisoo gambar kemarin siang. Jisoo terkejut melihat sketchbook-nya berada di tangan Jaebum.
"Jaebum... darimana kau..."
"Kau menjatuhkannya saat menolong Jinyoung kemarin. Aku menyimpannya untuk aku kembalikan padamu hari ini. Tapi aku terkejut ketika melihat sketsa wajah Jinyoung disana." Jisoo menggenggam sketchbook miliknya dan memilih untuk menundukkan kepalanya.
"Jisoo... aku tahu kau berhak memilih seseorang yang cocok dengan pilihan hatimu. Tapi dari sekian banyak pria, mengapa kau harus memilih Jinyoung? Seorang yang jelas-jelas telah menyakitimu?" Jisoo kembali terdiam.
Kau tidak akan pernah mengerti Jaebum. Selamanya kau tidak akan bisa mengerti.
"Jawab aku Jisoo." Jisoo mendongkak dan menatap lelaki itu.
"Maafkan aku Jaebum... aku tidak bisa memberitahumu." Jisoo bangkit dari tempat duduknya.
"Kenapa? Mengapa kau tidak bisa memberitahuku?" Tanya Jaebum yang juga bangkit dari tempat duduknya.
"Maaf Jaebum aku tidak bisa." Jisoo akhirnya melangkah meninggalkan lelaki itu.
"Apa itu artinya kau benar-benar menyukai Jinyoung!?" Seru Jaebum membuat langkah Jisoo terhenti.
"Jika kau menyukainya. Seharusnya kau mengatakannya sejak awal. Sehingga aku... tidak perlu merasakan rasa sakit ini." Dengan itu Jaebum pun melangkah meninggalkan tempat itu melalui jalur yang berbeda dengan Jisoo. Jisoo masih terdiam di tempatnya, hingga air mata mengalir membasahi pipinya.
"Maafkan aku jika aku sudah menyakiti perasaanmu Jaebum..." Jisoo menyeka air matanya. Tiba-tiba ia teringat perkataan Jinyoung kemarin ketika ia berada di rumah sakit.
Aku merasa lega karena Jaebum bersamamu. Jadi tidak ada alasan bagiku untuk khawatir padamu karena kau sudah bersama orang yang tepat.
Aku senang karena akhirnya sahabat baikku bisa bersama dengan seorang yang ia sukai.
Air mata kembali membasahi pipinya, perkataan Jinyoung benar-benar menyakiti hatinya. Mengapa lelaki itu terus mendukung hubungannya bersama Jaebum? Ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Dark Side [COMPLETED]
FanfictionSeo Jisoo, adalah seorang gadis normal seperti yang lainnya. Kehidupannya yang sederhana membuatnya memiliki sifat rendah hati dan pekerja keras. Demi memiliki uang saku sendiri, ia bekerja part time karena tidak ingin merepotkan orangtuanya. Kehidu...