Backsounds : Sandeul (B1A4) - Because It's Hurt
Keesokan harinya Jisoo melangkah menuju kelasnya, tiba-tiba ia teringat saat Jinyoung yang menyeretnya menjauh saat ia akan memasuki kelas. Jisoo tersenyum getir mengingatnya. Sesampainya di kelas ia di sambut oleh Mijoo yang menyambutnya khawatir.
"Jisoo kau tidak apa-apa kan? Apa Jinyoung menyakitimu kemarin? Mana yang sakit?" Tanya Mijoo bertubi-tubi.
"Mijoo... bisakah kau bertanya satu per satu? Dan juga aku ingin duduk dulu." Jawab Jisoo membuat Mijoo memberikan jalan untuknya dan gadis itu pun duduk di bangkunya.
"Jisoo apa kau baik-baik saja?" Tanya Mijoo saat ia duduk di samping gadis itu.
"Aku baik-baik saja Mijoo." Mijoo bernafas lega mendengarnya.
"Apa Jinyoung menyakitimu lagi kemarin?" Jisoo menggeleng.
"Tidak, ia meminta maaf padaku atas kejadian kemarin." Mijoo kembali bernafas lega dan melihat luka di bibir Jisoo.
"Apa ini... ulah Jinyoung?" Tanyanya sambil menatap luka itu. Jisoo terdiam dan menundukkan kepalanya.
"Jawab aku Jisoo."
"Kau pasti sudah tau jawabannya." Mijoo mengepalkan tangannya geram.
"Lelaki itu benar-benar..." Mijoo bangkit dari bangkunya.
"Aku harus memberi pelajaran padanya." Dengan cepat Jisoo menahan gadis itu.
"Tidak Mijoo. Kau tidak perlu melakukan itu. Aku sudah memaafkannya."
"Bagaimana bisa kau memaafkan lelaki yang sudah menyakitimu seperti ini Jisoo! Tidak. Aku harus memberinya pelajaran." Mijoo melangkah meninggalkan kelas.
"Mijoo!" Jisoo pun memilih untuk mengikuti gadis itu ke kelas dimana Jinyoung berada.
"Dimana Park Jinyoung sekarang!?" Seru Mijoo sesampainya ia di kelas Jinyoung.
"Mijoo mengapa kau kemari?" Tanya Mark yang tidak lain adalah teman sekelas Jinyoung.
"Dimana teman gilamu itu sekarang!? Aku ingin memberinya pelajaran!" Mark menarik Mijoo keluar dari kelas.
"Bisakah kau tidak berteriak seperti itu? Aku tahu kau emosi padanya tapi sekarang ia absen." Jisoo yang baru tiba terkejut mendengarnya perkataan Mark.
"Apa? Absen? Kenapa?" Tanyanya sedikit khawatir.
"Ibunya menghubungiku dan mengatakan jika ia tidak enak badan maka dari itu ia tidak hadir sekarang." Jisoo sedikit khawatir mendengarnya.
Apa ia baik-baik saja sekarang?
"Hari ini dia bisa selamat. Tapi besok, saat ia kembali ke sekolah, akan ku pastikan dia akan menerima pelajaran dariku. Ayo Jisoo." Jisoo pamit pada Mark dan langsung mengikuti gadis itu.
"Astaga. Mijoo menyeramkan jika sedang marah." Gumam Mark yang bergidik ngeri melihat amarah tunangannya itu. Ia pun kembali ke kelas, menunggu guru mata pelajaran kelasnya tiba.
~~~~
Saat jam istirahat, Jisoo memilih untuk pergi ke atap dengan membawa peralatan menggambarnya. Setelah menemukan tempat yang pas, ia pun mulai menggambar di sketchbook miliknya. Goresan, demi goresan pensil di sketchbook tersebut mulai menampakkan sebuah sketsa wajah. Ia terus menggambar hingga tak menyadari Jaebum sudah duduk disampingnya.
"Kau sedang menggambar siapa?" Tanyanya mengejutkan gadis itu.
"Astaga Jaebum. Kau mengagetkanku." Dengam cepat Jisoo menutup sketchbook miliknya dan meletakannya di samping kanannya. Jaebum hanya tersenyum melihat tingkah gadis di sampingnya kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Dark Side [COMPLETED]
FanfictionSeo Jisoo, adalah seorang gadis normal seperti yang lainnya. Kehidupannya yang sederhana membuatnya memiliki sifat rendah hati dan pekerja keras. Demi memiliki uang saku sendiri, ia bekerja part time karena tidak ingin merepotkan orangtuanya. Kehidu...