Happy Reading, ya ! Semoga lebih bagus dari Chapter 1.
Sebuah kebahagian yang selama ini kuharapkan akhirnya muncul. Percikan cinta mulai tampak di hati pria yang tengah memilah buku di depan rak bukunya. Aku bangkit dari meja rias. Ku dekati dia dan ku peluk dia.
Dia melirikku. "Ada apa ?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Aku bahagia sekali" jawabku sumringah.
"Kenapa ?"
'Kenapa ?'. Hei ! apa dia sedikitpun tidak merasa bahagia ? Kenapa bertanya 'kenapa' ? Aku mencoba menghadapnya.
"Hei, kau tidak tahu betapa senangnya aku karena kita sudah resmi dan kita sudah berlibur ?"
Aku duduk di tepi tempat tidur dan menundukkan kepala. "Aku ini bukan orang serius sepertimu. Aku suka dengan liburan, aku suka berkumpul dengan teman, aku suka membuat mimpi, aku juga suka memperjuangkan mimpiku, aku suka semua hal yang membuatku senang. Maaf, jika kau tidak suka dengan kebiasaanku. Tapi, kau tenang saja karena aku tidak akan mengganggumu. Aku juga tidak akan mengacaukan pekerjaanmu. Aku akan jadi istri yang baik untukmu"
Entahlah, dia mendengarkan pidatoku atau tidak yang jelas aku sudah mengatakannya. "Yoongi, aku tidur dulu. Selamat belajar". Ku posisikan tidurku kesamping. Sedikit sedih memang setelah mengatakan semua itu.
"Kau mau meninggalkanku tidur, begitu ?"
Sungguh, aku sangat terkejut. Dia mendekapku. "Ka-kau tidak belajar ?" Tanyaku bingung.
"Tidak. Aku ingin tidur bersamamu"
"Apa ?!"
"Cepat tidur" suruhnya sembari menenggelamkan kepalaku pada bantal. Yoongi, mungkin dia sedang di bawah sadar.
-
-
-
Dingin udara pagi masih terasa di tubuhku. Tapi, aku sudah terbangun dan memandang wajah dingin suami di sampingku. Senyumku terus terkembang, entah kenapa aku tidak pernah bosan memandangnya meski dia sering acuh tak acuh padaku."Pukul berapa sekarang, kenapa sudah bangun ?" Suara paraunya mengagetkanku sementara matanya masih setengah terpejam.
"Oh... Pukul lima pagi" jawabku.
Uupss !
Dia justru meraih punggungku hingga kepalaku jatuh di dada bidangnya. Bidang ? Ku rasa dadanya tidak bidang, dia itu bertubuh kecil. "Tetaplah seperti ini untuk beberapa saat" ucapnya yang tidak biasa, menurutku.
"Ta-tapi, aku harus membantu ibu menyiapkan sarapan"
"Sudah, diamlah ! Mungkin aku tidak akan melakukannya lain kali"
Apa ? Apa maksudnya ? Tapi, baiklah ! Ini adalah kesempatan langka yang terjadi pada manusia batu.
Terik matahari sudah terasa. Ini gara-gara si batu aku jadi telat bangun. Dengan tergesa-gesa kami menuruni tangga menuju ruang makan. Bukan, bukan kami ku rasa hanya aku. "Yoongi, cepat !"
Justru dia tetap santai dengan kebiasaannya memasukkan tangan ke saku celana. "Ibu, maaf kami telat" maafku lalu duduk di hadapan mertuaku dan adik iparku, Min Joon Gi.
"Tidak masalah" jawab ibu dengan senyum ramahnya. "Memang apa yang kalian lakukan semalam sampai telat bangun ?" Lanjutnya.
"Apa ?!" Aku terkejut dengan pertanyaan ibu. Entah menyindir atau menggoda.
"Apa yang ibu pikirkan ? Aku belum akan melakukannya. Jadi, jauhkan pikiran itu" sahut Yoongi ketus, membuat ibu menyiutkan senyum di bibirnya. Aihh ! Dasar Yoongi menyebalkan. Beraninya pada ibu sendiri. Tapi, tunggu ! Melakukannya ? Melakukan apa ? Entahlah, ini hanya membuatku bingung.
"Ibu, kami berangkat" pamitku lalu berlari mengejar Yoongi yang sudah pergi lebih dulu.
Ssshhh !
Selalu seperti ini, tidak menungguku. Sementara aku hanya bisa mengikutinya di belakang. Setengah perjalanan kami lalui tanpa sedikit kata yang terceletuk dari mulut masing-masing. Menyebalkannya lagi, kenapa tali sepatuku harus lepas ? Ini membuatku tertinggal jauh darinya. Tidak ada pilihan lain selain membenarkannya dulu.
Selesai, aku berdiri. "Yoongi, tung-"
Bruuggh !
Aaaa !! Sontak aku berteriak.
-TBC-
Gimana part 1nya ? Gaje pasti... Padahal udah lbh dr 4x edit ini... Vomment, lah !
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapter 2 (END)
FanfictionLast Day In Jeju Seperti yang sudah di rencanakan, Yoongi dan Rae Na berlibur di Pulau Jeju. Sayang, ini adalah hari terakhir mereka berlibur. Beberapa tempat pun sudah mereka datangi, seperti hari ini. "Hufhh ! Lelah sekali" keluh Rae Na sembari me...