Cuuss ! Lanjut, Chin. Happy Reading, Ya !
Bruughh !
Aku berteriak tanpa sadar. Seorang pria yang tak ku kenal menabrakku hingga aku hampir tertabrak mobil.
"Rae Na !" Seru Yoongi seketika. Dia langsung berbalik dan memelukku. Tubuhku bergetar di pelukannya.
"Kau tidak apa-apa ?" Dia melepas pelukkannya dan memegang kedua pundakku.
Aku menggeleng pelan. Aku masih belum sadar sepenuhnya. Ku pikir hidupku akan berakhir hari ini. Kembali ku peluk erat Yoongi-ku. Perasaan takut masih tertinggal di benakku.
"Aku takut. Aku takut sekali" aku merengek padanya. Dia pun kembali melepas pelukanku.
"Memang apa yang kau pikirkan sampai hampir kehilangan nyawa, ha ?!" Dia justru membentakku.
Tidak mau kalah, aku pun membentaknya. "Yoongi !"
Air mataku tiba-tiba mengalir. "Aku takut. Aku belum siap meninggalkanmu. Kenapa justru kau bertanya seperti itu ?"
Selalu, dia seperti itu. Kenapa dia selalu berubah-ubah. Ini membuatku bingung. Apa dia benar-benar cinta padaku atau tidak. Saat aku merasa cintanya tumbuh, tiba-tiba berubah lagi.
Kami sampai di sekolah. Meski aku masih tetap sedikit gemetar. Otakku seolah kosong. Semua suara yang ku dengar hanya membuatku pusing.
"Tegakkan kepalamu ! Kita sudah sampai" ucapnya padaku yang sedari tadi berjalan menunduk. "Cepat ke kelas. Aku juga harus segera ke kelas. Aku harus mengganti dosen yang tidak masuk hari ini" terangnya padaku.
Belum sempat dia melangkahkan dua kakinya, ku raih pergelangan tangannya. "Yoongi !" Panggilku. Dia menoleh padaku.
"Apa kau marah padaku ?"
Dia sedikit menghembuskan nafas. "Apa aku terlihat marah padamu ?"
Aku menunduk. "Ekspresimu saat marah atau tidak sama saja. Maaf, aku bertanya seperti itu" kulepas tangannya dan ku tinggalkan dia begitu saja. Ada rasa kecewa mendengar jawabannya yang menggantung seperti itu. Yoongi, apa kau masih sama ?
Aku duduk di kantin sendiri menanti pesananku datang. Entahlah ! Mungkin Min Ni dan Il sun sedang sibuk dengan pekerjaan mereka. Tak lama pesananku datang, ku nikmati makanan di depanku meski rasanya tidak berselera.
"Kau mau meninggalkanku makan siang sendiri ?" Sontak aku mendongak. Suaranya menggagalkanku menyuap satu sendok makanan.
"Kau ? Kau sedang apa di sini ?" Tentu aku heran kenapa Yoongi bisa ada di depanku.
"Ini untukku, kan ?" Dia merebut makananku.
"Hei ! Bukan, ini untukku. Kau pesan sendiri"
"Kenapa tidak kau pesankan ?" Tanyanya di sela makannya.
"Yoongi ?!" Pekikku.
Aku tidak tahu apa yang tejadi padanya. Entah dia merasa bersalah atau apa yang jelas aku senang dia mau makan siang denganku.
Hari ini aku pulang bersamanya. Senang rasanya bisa berjalan sejajar dengannya. Meski kami saling diam tanpa kata. "Kenapa kau mau makan siang denganku ?" Tanyaku mencairkan suasana.
"Apa kau tidak senang ?" Dia balas bertanya.
"Tidak. Bukan begitu. Aku hanya ingin berterima kasih padamu. Terima kasih, kau meluangkan sedikit waktumu untukku"
Bruughh !
Dia mendorongku ke dinding pagar rumah kami. "Yoongi,,," lirihku.
Tanpa menunggu lama, dia mengatupkan dua bibir kami. Dia menciumku ? Benarkah ? Aku terpaku dengan mata yang membulat berdiri di dinding. Dia meninggalkanku masuk ke dalam rumah tanpa rasa bersalah. Baiklah. Itu tidak masalah. Karena itu memang yang ku inginkan dan memang seharusnya dia lakukan. Bukankah begitu ?
"Yoongi, tunggu !" Seruku setelah sadar dari anganku.
Aku mengejarnya hingga ke kamar. "Yoongi, kau mau makan, kau mandi, atau kau ma-"
Lagi ! Dia mengapitku di dinding. "Kau bisa diam ?" Dia menggertak. Sungguh, setengah mati aku ketakutan. Wajahnya sangat dekat denganku. Apa dia mau melakukannya lagi ? Atau hanya menipuku ? Atau,,,
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me, Kiss Me Chapter 2 (END)
FanfictionLast Day In Jeju Seperti yang sudah di rencanakan, Yoongi dan Rae Na berlibur di Pulau Jeju. Sayang, ini adalah hari terakhir mereka berlibur. Beberapa tempat pun sudah mereka datangi, seperti hari ini. "Hufhh ! Lelah sekali" keluh Rae Na sembari me...