Part 4

4.7K 623 3
                                    

Dugh !

Aku menabrak seseorang. "Hei ! kenapa kau lari-lari, oh ?" Tegur pria itu.

"Min Woo ? Aku buru-buru. Lalu kenapa kau berdiri di sini ?"

"Aku menunggumu, Rae Na" jawabnya dengan nada sok manjanya.

"Menungguku ?" Ku tunjuk diriku sendiri. "Ke-kenapa ?"

"Ayo berangkat bersama" ajaknya.

"Ehh... Maaf Min Woo. Terima kasih. Aku tidak bisa". Tidak mungkin, kan aku bersamanya meski buru-buru. Bagaimana jika Yoongi tahu ?.

"Kalau begitu, bawalah ini !" ditunjukkannya bingkisan di tangannya.

"Apa ini ?" Tanyaku polos sambil ku terima bingkisan itu.

"Itu bekal untukmu. Ma-"

"Ya baiklah ! Min Woo, aku buru-buru. Sampai jumpa !" Tanpa basa-basi lagi aku langsung berlari meninggalkannya. Waktu memang sedang tidak bersahabat denganku saat ini. Yoongi, kau... ! Mengingatnya benar-benar membuatku kesal.

Ku lewati setiap koridor universitas. Betapa terkejutnya aku, Yoongi berdiri di depan kelasku, bersandar di dinding dengan kerennya. Perlahan ku hampiri dia, meski dengan nafas yang tak beraturan. "Ka-kau sedang apa di sini ?"

"Aku hanya khawatir kau tidak masuk karena ku tinggal" jawabnya datar.

"Apa ?! Hei ! Kau merendahkanku ?! Aku bukan anak kecil lagi. Meskipun kadang aku keka-" sejenak ku hentikan omelanku. Aihh !  Kenapa justru aku yang merendahkan diriku sendiri. "Meskipun kadang aku kekanak-kanakan" lanjutku lirih.

"Apa yang kau bawa ?"

"Ini ? Ini bekal dari Min Woo, tadi aku bertemu di jalan. Kenapa ?"

"Apa kau belum kenyang sampai menerima bekal darinya ?" Sepertinya dia menyindirku.

"Hei ! Bahkan aku tidak sempat sarapan. Kau tahu ?!" Kembali aku memekik padanya. "Lagi pula, apa salahnya menerima kebaikan orang lain ? Kau tidak cem,,," kembali ku potong ucapanku. "Jangan-jangan kau,,, kau cemburu, ya ? Benar, kan ?" Aku terkikik menggodanya dan aku harap dia memang cemburu. Bukankah itu tandanya dia benar-benar mencintaiku ?

"Apa-apaan kau ini ?" Ucapnya tidak terima.

"Hei ! Kalau benar, akui saja. Tidak perlu  malu !" kembali aku terkikik. Seketika raut wajahnya berubah menakutkan.

"E-e-e,,, Yoongi aku masuk dulu" Aku segera berlari menghindar kalau-kalau dia marah.

Anehnya, kenapa dia sempat ke sini. Dia bilang harus mengganti dosen yang absen. Tapi,,, ah, Bodoh ! Kenapa aku tidak tanya ? Mungkin saja ada yang ingin dia bicarakan, atau setidaknya sekedar minta maaf karena meninggalkanku.

Beberapa menit berlalu. Semua siswa telah berkumpul di dalam kelas. Aku pun sudah memposisikan diri di kursi bagian belakang ujung kanan. Menunggu dosen sembari mengobrol bersama beberapa teman akrabku di kelas, itu kebiasaan kami.

"Di mana Rae Na ?" Suara itu mengagetkanku. Reflek kami berdiri. "Yoongi" lirih ku sebut namanya. Ada apa dia ke sini.

"Hei, aku ingin bertemu denganmu" tambahnya.

Bukan langsung menyambutnya, tapi justru aku bersembunyi di balik badan temanku. Mungkin wajahku ini berantakan. Jujur, aku khawatir dia marah padaku. Hii... Seram !

"Hei ! Apa yang kau lakukan ?" Bisik temanku.

"Diamlah ! Aku takut dia marah padaku" jawabku pelan.

"Hei, putar badanmu !"

Degh !

Jantungku serasa melonjak. Suaranya tepat berada di belakangku. Perlahan ku putar badanku. "Ka-kau,,, ada apa ? Ka-kalau mau marah aku mohon jangan di sini, ya ! Aku mohon !" Aku memohon.

"Kau lupa ini ?" Dia menunjukkan buku tugasku. Kaget, aku langsung memeriksa tasku.

"Kenapa ada padamu ?"

"Sudah jelas kau akan lupa. Jadi aku membawanya. Lain kali periksa dulu tasmu sebelum berangkat" dia meletakkan bukuku di meja. Sementara aku hanya tertegun mendengar sindirannya. "Tugasmu sudah selesai jadi, pelajari dengan baik" kemudian dia pergi meninggalkanku.

Dasar Yoongi sialan ! Aku benar-benar kesal padanya. Merendahkan, meremehkan, mengejek, menghina, menyindir, acuh tak acuh. Kenapa kebiasaan itu tidak hilang juga ?! Aaa ! Aku benar-benar kesal di buatnya.

"Yoongi !!" Ku teriakkan namanya.

Bugh !

-TBC-

Maaf, jelek readers. Semoga kalian suka. Vommentnya jangan lupa.

Love Me, Kiss Me Chapter 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang