Chapter 2

2.5K 139 1
                                    

“aku akan menjaganya. Aku akan tinggal bersamanya”, ucap Yoona santai sambil tersenyum melihat Donghae yang tertidur dengan damai.
“MWO?”, teriak Kyuhyun dan Sooyoung bersamaan. Yoona menutup telinga dengan kedua tangannya. Teriakan pasangan aneh itu sunggung mengganggu pendengarannya.
“wae? Bukannya tadi kau mengatakan menyerahkannya padaku? Dan kau”, tunjuk yoona pada Kyuhyun yang masih kaget.
“kau sudah menyuruh seseorang untuk membersihkan salah satu kamar tamunya kan? Jangan sampai ada debu, hidungku sangat sensitif terhadap debu”, tambah Yoona, mulai memerintah Kyuhyun lagi. Sunggung yeoja ini tidak tahu tata krama yang baik. Bukankah Kyuhyun lebih tua darinya. Ckckck..
“jadi, koper tadi adalah barang-barang mu?”, simpul Kyuhyun yang teringat dengan koper yang Yoona bawa tadi.
“tentu saja. Dan nanti ditambah beberapa alat medis yang kupinjam dari rumah sakit, sekedar untuk berjaga-jaga. Dan juga obat-obatan. Aku sudah mengatur semuanya dan meminta izin dari Depertemen Spesialis Jantung. Mereka memberi fasilitas lebih buat donghae yang merupakan donatur untuk alat-alat medis dirumah sakit ini”, ucap Yoona panjang lebar dengan yakin mengutarakan semua rencana yang sudah dipersiapkannya matang-matang. Kyuhyun dan Sooyoung tersenyum senang mendengar rencana Yoona.
“hahaha, dasar dokter gila”, ucap Kyuhyun sambil tertawa. Dia tidak menyangka yeoja yang duduk dihadapannya ini bisa berpikir sejauh itu hanya untuk namja yang bahkan baru hitungan minggu menjadi pasiennya. Benar-benar yeoja yang sulit ditebak. Gila
“aigo, uri yoong sepertinya memang benar-benar jatuh cinta, sampai-sampai membuat persiapan yang sangat matang seperti ini. Aku bangga dengan mu”, ucap Sooyoung sambil mengusap kepala Yoona. Yoona cemberut dengan perkataan Kyuhyun dan Sooyoung. Walaupun dalam hati dia senang. Yoona tak bisa mengabaikan perasaan khusus itu walaupun dirinya sendiri belum tahu betul perasaan khusus yang seperti apa. Biarkanlah waktu yang menjawabnya.
“tapi bagaimana bila Donghae hyung menolaknya?”, tanya Kyuhyun. Dia sudah bersahabat sejak kecil dengan hyungnya itu. Dan Kyuhyun tahu betul Donghae paling tidak suka hal-hal privasinya diganggu oleh orang lain. Bahkan dirinya sendiri tidak pernah menginap diapartement Donghae. Apalagi dengan yeoja gila ini. Sungguh mustahil.
“dia tidak akan menolaknya”, Yoona menatap Donghae dengan senyum penuh arti. Pasangan yang duduk terpisah itu terlihat bingung dengan ucapan Yoona.

*****

Donghae hanya terdiam, duduk ditepi tempat tidur sambil memperhatikan Yoona dan Sooyoung merapikan barang-barangnya, terlihat akrab.
“sejak kapan mereka sedekat itu?”, guman Donghae heran. Kyuhyun yang duduk tidak jauh dari tempat tidur Donghae masih dapat mendengarnya dan menyadari kebingungan Donghae, Kyuhyun menepuk bahu Donghae pelan. Kepala Donghae mendongak melihat Kyuhyun yang sudah berdiri disisi kanannya.
“mereka bersahabat sejak kecil hingga SMA. Tapi mereka berpisah karena 10 tahun yang lalu dokter Im melanjutkan studynya ke Jerman. Mereka bertemu kembali ketika kami menuju kerumah sakit. Aku membawa Sooyoung dan dokter Im ikut menumpang dimobil ku. Hingga kami hampir mengalami kecelakaan. Dan pada saat itulah mereka bertemu kembali. Benar-benar kisah yang persahabatan yang mengharukan”, jelas kyuhyun panjang lebar, menggeleng-gelengkan kepalanya terharu dengan kisah persahabatan kekasihnnya itu.
Plak
“Yakkk, ap-appo hyung. Kenapa hyung memukulku?”, tanya Kyuhyun merinting kesakitan atas tindakan Donghae yang memukulnya kepalanya cukup keras. Dan sepertinya Kyuhyun tak sadar ucapannya sebelumnya.
Plak
“kecelakaan? Yak bagaimana bisa terjadi seperti itu. Kau mabuk lagi?”, tuduh Donghae tak dapat menahan amarahnya lagi hingga dia melayangkan satu pukulan lagi dikepala Kyuhyun yang bodoh itu.
“A-ani, aku tidak mabuk hyung, tapi sebuah motor melaju kencang menerobos lampu lalu lintas itu yang salah”, bela Kyuhyun. Tidak terima dengan tuduhan hyungnya itu. Bahkan kepalanya yang berharga itu kena imbasnya.
“Soo-a, apa kau tidak apa-apa?”, tanya Donghae sedikit berteriak. Sooyoung tidak mengerti dengan pertayaan sepupunya itu.
“kecelakaan kemarin”, tambah Donghae.
“gwenchana oppa. Dokter mu ini sudah mengobatiku. Dia yang terbaik”, ucapnya sambil merangkul bahu yoona. Membuat pipi yoona sedikit memerah. Donghae mengangguk senang.
“kau tidak menanyakan keadaan ku hyung?”, tanya kyuhyun. Donghae menatap tajam kyuhyun.
“tidak sama sekali”, jawab Donghae dingin. Kyuhyun cemberut mendengar kesadisan sahabatnya itu. Sedangkan kedua yeoja yang ada diruangan itu terkekeh geli melihat tingkah Kyuhyun yang kekanak-kanakan.

My Lovely Doctor (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang