Hari ini adalah jadwal kelas XI MIA 3 untuk pelajaran olahraga dan berhubung guru olahraga yang mengajar di kelasnya sedang keluar kota. Jadi, kelas mereka diambil alih oleh guru lain.
Mereka di bawa menuju lapangan outdoor yang ada di halaman belakang gedung sekolah mereka. Dengan matahari yang lumayan terik meskipun masih pagi, kelas XI MIA 3 dan beberapa kelas yang lain berbaris rapi di lapangan. Beberapa dari mereka sudah banyak mengeluh termasuk Lea.
Jika dalam situasi biasa, Lea mungkin tidak akan mengeluh sama sekali. Tapi kali ini, ia tidak sedang dalam keadaan fit. Tadi pagi, ibunya sudah melarangnya untuk pergi sekolah tapi bukan Lea namanya kalo ia tidak keras kepala dan tetap pergi ke sekolah.
Guru olahraga itu sedang menjelaskan olahraga apa yang akan mereka lakukan.
Mereka hanya akan melakukan olahraga lari keliling lapangan sebanyak 10 putaran. Seketika bulu kuduk Lea meremang mendengarkannya. Apalagi ditambah dengan ukuran lapangan outdoor ini sangat luas.
Teman-temanya mulai berlari mau tak mau mengharuskan Lea mengikuti mereka.
***
Lea baru berlari 5 putaran sedangkan teman-temannya sudah hampir menyelesaikan 10 putaran.
Hhhh.. Gue pusing banget..
Batin Lea."Semangat Lea!!!" Lea langsung menoleh ke asal suara. Di pinggir lapangan, Rafka melambaikan tangannya ke arah Lea sambil meneguk minuman botol yang ada di tangannya. Rafka sudah menyelesaikan 10 putaran beberapa saat yang lalu. Sedangkan, Lea menoleh ke sekelilingnya memastikan bahwa Rafka melambai padanya. Tapi, ia hanya sendiri, teman-temannya sudah berada jauh didepan.
Saat akan menyelesaikan 10 putarannya, pusing yang sangat datang menghampiri Lea. Semuanya gelap secara tiba-tiba. Lea merasakan tubuhnya tumbang seketika.
"Lea!!!" Lea bisa mendengar teriakan teman-temannya. Terutama suara Jia dan suara seseorang tidak asing di telinganya tapi ia tidak tau suara milik siapa.
Lea hanya bisa merasakan tubuhnya melayang tanpa bisa membuka matanya untuk melihat siapa yang menggendongnya saat ini sebelum Lea benar-benar kehilangan kesadarannya.
***
Lea langsung di bawa ke rumah sakit atas saran dokter diruang UKS. Lea di bawa kerumah sakit menggunakan mobil Jia. Rafka selaku ketua kelas ikut mengantar Lea dengan alasan bahwa ia adalah ketua kelas dan bertanggung jawab dengan keadaan setiap anggota kelasnya.
"Jia mendingan gue aja yang bawa mobil lo." Tawar Rafka pada Jia karena melihat Jia yang begitu panik. Jika Jia tetap menyetir, Rafka tidak yakin kalau mereka bisa selamat sampai dirumah sakit.
Jia hanya mengiyakan perkataan Rafka dan memberikan kunci mobilnya. Ia terlalu khawatir dengan keadaan Lea. Selama ini Lea sangat jarang sakit. Lea hanya akan tumbang apabila sakitnya memang parah.
Saat sampai dirumah sakit, Lea belum juga sadarkan diri. Saat ini, Lea masih diperiksa oleh dokter sedangkan Jia berjalan mondar-mandir sambil menghubungi orang tua Lea yang baru saja berangkat ke luar kota beberapa jam yang lalu sedangkan Rafka duduk tenang di kursi yang sudah di sediakan.
***
Jangan lupa vote-nya ya...
Setidaknya hargai karya orang lain*ckck bahasa gue:v...
Jangan lupa follow my ig : ardaniah_16
raindy_xo
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Kelas[END]
Teen FictionHanya sebuah kisah klise tentang seorang siswi yang menyimpan rasa untuk sang ketua kelas. ___________ Hanya sebuah kisah yang ditulis oleh pemula dan masih sangat banyak kekurangan. Mohon vomment reader sekalian ya...😊