07

5.7K 426 3
                                    

Baru beberapa jam pelajaran dimulai, Jia sudah menyeret Lea untuk menemaninya ke toilet. Tapi meskipun alasan mereka ke toilet, Lea tau kalau mereka akan berakhir di kantin atau hanya bergosip di toilet. Tapi begitu mereka sampai didepan toilet, Jia langsung menarik Lea.

Setelah memastikan bahwa toilet sepi, Jia berjalan menuju cermin yang disediakan di toilet dan mulai berbicara.

"Kayaknya Rafka suka sama lo." Ucap Jia tiba-tiba, sukses untuk membuat Lea menahan napasnya.

"Ha-Hah? Masa sih? Bukannya dia suka sama Jasmine, ya?" Ucap Lea sedikit gugup. Entah kenapa, setiap membahas Rafka membuatnya gugup dan kelabakan menghadapi perasaan dan detak jantungnya tiba-tiba menggila.

"Ngga lah, kan Jasmine yang suka sama dia. Belum tentu juga kan, Rafka suka sama Jasmine." Jelas Jia. Memang sampai saat ini belum ada yang tau tentang orang yang Rafka sukai.

"Tapi, siapa tau Rafka juga suka sama Jasmine cuma masih ditutupin?" Ucap Lea meskipun jantungnya sedang berdisko didalam sana.

"Lo ngga liat sih, ekspresinya kek gimana waktu liat lo pingsan? Bahkan se toa-toanya suara gue waktu lo pingsan, suara gue masih ketutupan suara dia." Jelas Jia menjelaskan detail kejadian sewaktu Lea pingsan.

"Waktu lo pingsan, dia langsung lari gitu ke arah lo. Terus mukanya kayak khawatir banget, terus pas sampe di deket lo dia langsung gendong lo ala bridal style. pokoknya gitu deh." Lanjut Jia.

"Apaan sih, tapi belum tentu juga kan dia suka sama gue. Mungkin dia cuma care sama gue. Sebatas temen sekelas." Ucap Lea dengan pipi bersemu merah membayangkan Rafka yang menggendongnya.

"Ihh, lo mah di kasitau ngeyel. Eh, itu pipi kenapa merah gitu? Jangan-jangan lo suka sama Rafka ya?" Lea tak membalas ucapan Jia seolah-olah ia tidak mendengarkannya. Tapi, wajahnya tidak bisa berbohong. Pipinya justru semakin memerah karena malu.

"HAH!!!! DEMI APA LO SUKA BENERAN SAMA DIA???!! AKHIRNYA YA ALLAH, GUE KIRA SEPUPU GUE UDAH GA NORMAL." Teriak Jia dengan toa-nya. Untung hanya mereka berdua yang berada di toilet itu. Lea melongokkan kepalanya keluar, memastikan area sekitar toilet sepi.

"Ihh, lo mah toa. Kalo ada yang denger gimana?" Ucap Lea mengerucutkan bibirnya. Tapi, tak ada kalimat penyangkalan yang keluar dari mulutnya. Membuat Jia semakin senang menggoda sepupunya itu. Apalagi, ia tak pernah mendengar Lea menyukai seseorang bahkan setelah bertahun-tahun mereka selalu lengket seperti lem.

"Tapi, lo ngga nyangkal apa yang gue bilang. Berarti yang gue omongin itu bener? Serius?" Ucap Jia dengan wajah syok-nya.

"Iya, gue suka sama dia. Puas?" Ucap Lea setengah pasrah. Sedangkan wajah Jia sudah menampilkan seringaiannya, yang lebih mirip seringaian mesum kata Lea.

"Cie, Lea udah gede ciee." Lea yang jadi jengah sendiri mendengar godaan Jia, Ia lebih memilih melangkah keluar dari toilet tanpa menunggu Jia.

Jia yang di tinggalkan segera berlari mengejar Lea sambil terus menggodanya.

Lea memasuki kelas dengan wajah ditekuk. Sedangkan Jia sesekali memanggil Lea sambil melirik ke arah Rafka yang dihadiahi tatapan tajam dari Lea.

***

Hai...hai...

Saya balik lagi
Ada yang nungguin cerita ini?
Oh ya, ada yang mau usul tentang cast-nya ketua kelas?

Dan buat emakku di sekolah nurwafiq, ini chapter 7-nya ya😒😒

RainDy_xo

Ketua Kelas[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang