Part 8

23 6 0
                                    

Ray dan Edward mulai melakukan perjalanan ke lokasi acara ayah Edward.

"Siapa dia? Apakah dia pacar mu?"ujar Ray membuka pembicaraan.
" Tak usah kau ungkit wanita tadi! Dia bukan siapa siapa!"Seru Edward.
" Aku tak mau hubungan mu dengan seseorang hancur karena aku. Aku hanya wanita kampung persis dengan apa yang kau katakan. " Ujar Ray lagi.
" Jangan berkata demikian, Bagi ku kau lebih berpendidikan dari pada wanita kota itu." Jelas Edward.
" Tak usah memuji ku demikian. Selama kita saling berhubungan aku masih sadar dengan jati diriku. Bagaimana bisa seseorang yang hanya tamatan SMA seperti aku memiliki pendidikan lebih baik dari pada dia yang hingga sarjana?" Tanya Ray.
" kepribadian mu yang menjadikan mu menjadi seseorang yang terpendidik. Jadi jangan terlalu merendah. Kau harus mampu menggakui kelebihan mu didepan orang lain!" Seru Edward.
" Apa yang ia katakan itu sesuia dengan isi hatinya? Atau itu hanya hoax? " Ujar Ray (membatin).

"Kau tampak cantik hari ini!" Ujar Edward.
"Trima kasih! Itu semua berkat mu" Jawab Ray
"Syukurilah..." ceplos Edward.
"Syukurilah???? Apa yang harus disyukuri?"tanya Ray
"Yah.... karena kamu mampu melihat wajah cantik mu. Sebelum ajal menjemputmu!"ujar Ray.
" Apa maksud mu? Ajal? Jadi kau mau membunuh ku? Dasar pisikopat. Kalau begitu aku akan hapus make up ini dan lepas kan aku dari maut yang kau rancang itu!" Seru Ray sembari mengambil Tisu di depan nya.
" Jangan... aku hanya bercanda. Kau tampak dingin setiap bertemu dengan ku! Dan apakah hidup itu selalu serius? Pantas saja muka semakin tua!" Ujar Edward asal sambil tertawa mengejek.
"Hahaha... itu tidak lucu anak muda! Kau belum tampak seperti badut hingga aku harus tertawa terpingkal pingkal karena celotehan mu yang gak jelas itu "Ujar Ray dengan wajah Miris memalingkan wajahnya.

Setelah melangsungkan lebih dari 5 jam perjalanan Aku dan Ray kemudian mengisi perut. Ke salah satu restoran terkenal di daerah yang tak ku ketahui namanya ini .

"Turunlah.. kita akan makan sejenak." Ajak Edward.
" Di sini" ujar Ray sambil menatap heran.karena tempat makan saja sungguh megah seperti ini.
" maaf aku pernah makan di tempat semegah ini. Lagian aku tidak mengerti aturan makan para orang orang kaya seperti mereka. Apa kah aku harus makan mengikuti cara mereka dengan selembaran kain menutupi paha, makan dengan bantuan pisau, dll. Itunsangat susah. Lagian jika aku makan dengan cara ku sendiri kau akan malu! Lebih baik kita ceri tempat yang sederhana!" Tambah Ray.

Edward terhenyak. Mendengar kata kata yang di lontarkan Ray. Wanita ini mungkin memiliki kepribadian ganda kadang menjengkel kan kadang memilukan jika mendengar kata katanya.

Di balik itu semua aku kadang merindukannya.
" Baik lah jika kau tak mau, lebih baik aku memesan nya."Seru Edward.

Edward pun pergi memesan makanan ke dalam restoran. Ia sanggat lama. Jujur saja aku sudah sangat lapar.
Tiba tiba aku terkejut saat ku dapati posel Edward berbunyi. Aku melihat foto seorang wanita denga nama Adriana terpampang di ponselnya.
Mungkin ini pacarnya. Aku tak mungkin mengangkat panggilan ini aku takut jika nantinya Edward marah terhadap ku . Akhirnya aku memutuskan untuk tidak menggangkat panggilan itu.
"Ini"seru Edward sambil memberi kantong putih bermerekkan nama restoran itu.
"kita akan memakannya di sini?" Tanya Ray.
"Terserah mu. jika itu tidak membuat mu malu!" Ujar Edward polos.
Kata kata Edward kali ini langsung menjengkal ku. Aku tahu ia pasti menyinggung ku.
" makan lah !"Seru Edward sambil manyetir.
" aku tidak bisa memakan nya. Karena goyangan goyangan mobil mu!" Ujar Ray
" Bukan kah ini maksud dan keinginan mu. Apa lagi aku sudah menurutinya!" Sentak Edward dengan nada tinggi.
" Bukan itu maksud dan keinginan ku. Aku hanya tak ingin membuat mu malu. Apa aku salah jika berlaku demikian? Jika ia maaf kan aku dan cobalah menegurku jika aku salah. Jangan membuat ku takut terhadap mu!" Seru Ray menekuk wajah nya.

Oh Tuhan.... aku paling tak bisa melihat seorang wanita sedih. Apa yang harus ku perbuat. Apa aku harus memeluk nya seperti beberapa adegan syuting yang ku peran kan.
Tidak!!!!! Wanita ini bukan sama dengan wanita lain. Tapi
" Maaf kan aku. Aku bukan bermaksud membuat mu sedih" seru Edward menahan gejolak emosinya dengan bersikap manis

Ternyata ia mampu berlaku se manis ini terhadap ku. Jadi begini rasanya jika seorang pria mengalah terhadap wanita. Ini sungguh mengelitik perut ku.

"Kau tampak manis jika berlaku demikian!"seru Ray meledek Edward dengan tersenyum.
" tertawalah sesuka mu.... Tapi aku masih lelaki yang berperasaan dan tidak bisa melihat wanita sedih. Ku harap kau memaklumi" Jawab Edward jengkel.
"Hahaha.... terserah mu saja." Seru Ray

Sudah ku duga wanita ini pasti akan berlaku demikian. Ia memang wanita beku yang tak pernah peka terhadap sikap seseorang. Mungkin ia punya dunia yang berbeda! Atau tidak punya perasaan?.

Aku sudah puas melihat dia menderita.

1s sl9u



Cerita Cinta tak BerawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang