Part 10

11 3 0
                                    

"Apa kau punya masalah dengan wanita itu? Jika iya cobalah saling intropeksi diri dan terbuka satu sama lain karena suatu hubungan yang kuat harus ada pondasi yang kuat yaitu kejujuran, dan jika penyebab permasalahan itu karena aku.  Aku akan pergi dari kehidupan mu." Ujar Ray di lobi perusahaan.
"Diam..." senggak Edward terhadap Ray hingga semua aktivitas kerja di lobi itu terdiam sejenak.
        
          Apa yang sedang dipikirkan wanita itu. Sampai sampai ia dapat berkata kalau karena dia hubungan ku dengan Adriana renggang.
Jujur saja aku memang sudah muak dengan sifat Adriana yang manja. Adriana selalu berfikir bahwa hidup ku ini hanya untuk nya. Menemaninya belanja, bertemu dan menyombongkan diri terhadap teman temannya tentang hubungan kami, menonton, bahkan acara acara khusus arisannya.

Aku memiliki kehidupan ku sendiri

           Semua mata pertuju pada Ray dan Edward. Apa yang terjadi dengan mereka?
"Lanjutkan pekerjaan kalian !"senggak Edward lagi meninggal kan lobi itu. Begitu pula Ray. Seluruh aktivitas di kantor itu pun mulai berlangsung.

          Sesampainya di mobil Edward. Mereka tampak terhenyak. Tidak ada yang membuka pembicaraan.
" Besok kita sudah bisa melakukan pekerjaan kita. Kuharap kau dapat mengontrol sikap ceroboh mu itu. Kalau tidak!!! Acara ini akan hancur"ujar Edward tiba tiba.
"Apa kau bilang. Aku tidak akan ceroboh untuk hal seserius ini. Peristiwa tadi hanya kesalahan semata.
Kuharap kau tidak menjengkal ku dengan sebutan ceroboh." Seru Ray.
"Terserah apa katamu. Ku harap kau pertimbangkan apa yang aku katakan tadi, sekarang kita akan kembali ke hotel untuk beristirahat." Jelas Edward.
"Kapan kita akan kembali pulang ke jakarta? Aku merindukan ibuku!" Ujar Ray.
" Kau sungguh cenggeng" ujar Edward.
" kau tak mengerti perasaan wanita!"seru Ray.
"Wanita???  Wanita itu sama saja.mereka itu egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri." Tegas Edward.
"Dan aku bukan seperti wanita yang kau gambarkan itu. "  Guman Ray dengan lantang " Apa kau tau pria lebih egois dari pada wanita, mereka hanya mementingkan dirinya sendiri. Diluar sana banyak lelaki yang mencari hiburan tanpa memerhatikan kehidupan rumah tangganya. Dan apa kau tau soksok ibu lah yang bertanggung jawab atas itu. Apa kau mengerti?" Bentak Ray.
"Apa kau pernah berpikir mengapa mereka mencari kesenangan? Itu karena sikap wanita yang selalu ingin menang sendiri ." Seru Edwar tak mau kalah.
"Asal kau tau itu semua pasti ada alasan tersendiri mengapa seorang wanita bersikap demikian. Karena wanita itu butuh pengertian. Apa kau tau aku terlahir tanpa ayah. Kesusahan itu ada dalam kehidupan rumah tangga kami. Sejak aku di kandung 9 bulan aku sudah tak lagi mendapatkan kasih sayang darinya. Sekian lama setiap pulang sekolah aku selalu mendambakan sosok seorang ayah yang dapat menghantarku dan menjemputku pulang sama seperti teman temanku.
Tapi apa lelaki itu tak kunjung pulang! Sampai umurku 16 tahun aku baru mengerti kejadian sebenarnya Ayah ku sudah menikah lagi dan aku belum pernah bertatapan langsung dengannya. Selama 16 tahun ibuku memendam rahasia ini dariku,dan setiap aku bertanya ayah dimana? Ibu ku selalu mengatakan pergi bekerja. Itu semua ia lakukan agar aku tak membenci ayah ku. Jadi dimana letak ke egoisan itu dimata mu Edward" seju Ray hingga menitikan air mata.

          Edward hanya bisa terdiam. Lagi lagi ia membuat Ray menangis. Ia tak mau lagi melanjutkan perdebatan itu.
" maaf kan aku."seru Edward.
"Buat apa??" Guman Ray.
"Buat air mata mu" jawab Edward.
"Aku tak butuh maaf dari mu. Aku hanya berharap kau coba untuk tidak berpikiran lain terhadap wanita." Seru Ray mengusap air matanya yang tersisa.

"Aku tak sanggup melihat ia menangis. Apa lagi dengan tidak sengaja aku telah menggungkap sisi gelap wanita ini. Oh Tuhan maaf kan aku. Aku tidak bermaksud demikian !" Ujar Edwar dalam hati.

  
       

          

          

Cerita Cinta tak BerawalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang