"Akhhhhh...appo....huhuhu!! Tidak ini sakit..akhhh!!!!" jeritan kesakitan itu terus bergema dan membuat semua orang semakin panik. Padahal jika harus jujur, luka itu tidak seberapa itu hanya sedikit goresan dan ia berteriak seolah - olah ia mendapatkan luka yang sangat besar dan dalam.
Luhan hanya menatapnya malas, ia benar - benar muak dengan semua ini. Kenapa orang lain dapat dengan bebasnya berteriak dan menangis jika merasa sakit, kenapa ia tidak bisa. Bahkan hanya untuk sekedar mengeluh atas semua rasa sakit yang diterimanya selama ini.
"Hei sudahlah!! Ini tidak apa - apa mungkin besok juga akan sembuh.. Tidak perlu menangis!! Dan hei! Kau lupa?! Kau ini namja tidak boleh menangis."
"Tapi Kai..ini sangat sakit.."
"Sehun!! Berhentilah mengeluh!! Aku heran padamu..kau selalu membuat orang terluka dengan mudahnya, tapi saat kau sendiri yang terluka! Kau bahkan tidak bisa berhenti menangis." ucap Kai berusaha membuat tangisan Sehun terhenti.
Sehun memang terluka, tadi saat pelajaran olahraga ia sedang berlari mengelilingi lapangan. Tapi tiba - tiba saja ia tersandung dan lututnya mengenai batu yang runcing. Sehun memang kekanakan, wajar saja ia selalu di manja oleh semua orang karena itu ia menangis hanya karena luka kecil.
"Hei! Kai?! Apa tadi Luhan terlihat mengkhawatirkanku??" tanya Sehun antusias.
"Emhh.. Luhan..
TBC
Hallo semua!!! Gimana ceritanya ?! Apa kalian masih bingung dengan jalan ceritanya? Sama, aku juga masih bingung.
Aku cuma berharap kalian gak akan jadi pembaca gelap, jadi tolong tinggalkan jejaknya ya...😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
FanfictionJangan salahkan aku jika aku tak memperdulikanmu, karena aku sudah terbiasa tidak dipedulikan. Jika kau merasa sakit hanya karena luka kecil, aku sudah terbiasa dengan rasa sakit di hidupku. Jangan menangis karena hal kecil, karena aku tidak ingin k...