Pagi yang buruk untuk seorang Xi Luhan. Bukannya mendapat sarapan pagi yang hangat, ia malah disuguhkan dengan pemandangan menyakitkan di hadapan matanya. Ia menginginkan semua perlakuan dan kasih sayang orang tuanya yang hanya tercurah pada noona nya. Untuk kesalahan kecil pun ia selalu dimarahi, dibentak, bahkan tak jarang dipukul. Tapi untuk noona nya, hanya kasih sayang berlimpah yang ia dapat. Tak pernah sekalipun noona nya itu mendapat perlakuan kasar dari kedua orang tua nya.
Sekarang dihadapan matanya, Yuri noona sedang bergelayut manja pada Eommanya. Merengek-rengek minta disuapi makan, padahal noona nya itu sudah besar. Luhan hanya menghela napas lelah, nafsu makannya hilang seketika.
Brakk
Dengan kasar Luhan bangkit dari duduknya dan berbalik pergi untuk ke sekokah."Luhan!! Kau mau kemana??" tanya Yuri noona menghentikan acara 'manja-manja-annya'.
"Kemana lagi! Tentu saja sekolah." jawab Luhan sekenanya.
"Kau tidak makan dulu?!"
"Ani."
Setelah menjawab seadanya tanpa menghentikan langkahnya, Luhan segera keluar dari rumah itu tanpa memperdulikan noona nya yang masih terus bertanya sambil berteriak. Jangan heran jika sejak ia melangkah pergi, Eommanya sedikitpun tidak bersuara. Karena memang Eommanya tidak pernah peduli padanya. Luhan terlahir tanpa kasih sayang dari orang tuanya. Eommanya sama sekali tidak mau mengakuinya sebagai anak. Luhan tau semua itu, walau pun tidak ada seorang pun yang pernah memberitahunya tentang itu. Luhan tahu dari semua sikap dan reaksi eommanya terhadap Luhan.
.
.
."Sehunnie....dimana kaos kakiku???!!! Aku tidak bisa menemukannya...!!!" teriak seorang yeoja yang tak lain adalah Oh Seohyun, kakak kembarnya Oh Sehun.
"Aku tidak tau Noona!!!! Lalu dimana sebelah sepatuku?? Noona kau menyembunyikannya ya?! Ayo katakan dimana sepatuku!!!!" teriak Sehun tak kalah hebohnya dari Seohyun.
Kalian tau apa yang sedang terjadi di rumah keluarga Oh ini?, kedua anak kembar ini sedang ribut mencari barangnya masing masing karena mereka terlambat bangun. Mereka lupa kalau tidak ada siapa siapa di rumah. Orang tua mereka sedang di luar negri, dan semua pelayan sedang pulang kampung, alhasil tidak ada yang membangunkan mereka.
Seohyun sedang kalang kabut mencari kaos kakinya, padahal seingatnya ia memiliki banyak kaos kaki. Tapi tak satupun daat ia temukan.
Begitu juga dengan Sehun, ia berlari kesana kemari mencari sebelah sepatunya, padahal jika ia sempat berfikir sebentar, ia bisa mengambil sepasang sepatu lain di raknya.
Brukk
Kedua anak kembar itu berlari dari arah berlawanan dan secara tidak sengaja malah bertabrakan di depan tangga.
"Awhh..Sehun!! Kau tidak bisa lihat aku berlari dari sana!" marah Seohyun sambil menunjuk jalan yang baru saja ia lewati.
"Noona sudah tau aku sedang pusing mencari sebelah sepatuku, kenapa malah menabrakku sihh!!!" teriak Sehun membalas perkataan Noona nya.
"Yakkk!! Minggir kau hanya membuang waktuku, aku sudah terlambat bodoh!"
"Noona yang minggir!! Ahhh sudahlah! Kenapa aku pusing-pusing mencari sebelah sepatuku yang hilang, aku kan bisa ambil sepatu lain, haissh.." gerutu Sehun merutuki kebidohannya.
"Hah dasar lemot. Awas!!" ucap Seohyun kembali mencari kaos kakinya.
"Hah ternyata kau disini!!" girang Seohyun menemukan sebelah kaos kakinya yang tersangkut di gagang pintu dapur.
"Tapi kenapa hanya sebelah!!"
" Oh! Ini dia!" Seohyun kemvali kenemukan kaos kakinya di bawah mesin cuci.
"Akhirnya! Sehuna ayo berangkat, aku ingin segera bertemu namja ku. Kau pasti juga sudah tidak sabarkan?!"
.
.
.Tbc
Jangan lupa vote and coment nya ya..😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret
FanfictionJangan salahkan aku jika aku tak memperdulikanmu, karena aku sudah terbiasa tidak dipedulikan. Jika kau merasa sakit hanya karena luka kecil, aku sudah terbiasa dengan rasa sakit di hidupku. Jangan menangis karena hal kecil, karena aku tidak ingin k...