Tiffany sedang berada di city mall dia sedang mengamati pembangunan yang hampir rampung itu..
Dengan diikuti beberapa staf dan sekertarisnya ia berjalan mengamati setiap tempat dicity mall.mall ini merupakan mall milik choi grup.hwang company hanya bertanggung jawab untuk merancang dan membangun mall ini.tapi karena dulu hwang grup dan choi grup bersatu karena pertunangan tiffany dan seunghyun maka hwang grup juga turut andil dalam mengembangkan mall city.sedangkan QUIN mereka menjadi investor terbesar.
Langkah tiffany terhenti ketika pandanganya bertemu dengan choi seunghyun,minzy dan siwon yang juga sedang mengarahkan beberapa pegawainya.
Yaahhh siwon dan minzy didaulat sebagai bagian perencanaan sedangkan seunghyun hanya mengamatinya saja.
Tiffany berjalan mendekati mereka lalu tersenyum
"Anyeong.." sapa tiffany
"Unie...kenapa tidak bilang mau kesini...tau begitu kita bisa berangkat bersama" minzy
Sedangkan tiffany hanya menanggapinya dengan senyum...pandanganya menuju pada seunghyun
"Bagaimana mr choi.apa kau sudah menghubungi brand brand yang sudah kau list??" tiffany bertanya pada seunghyun
"Itu sedang dalam proses"
"Baguslah aku tunggu kabar baik darimu...ku harap kau tidak akan mengecewakan kami" (maksudanya luhan)
"Bagaimana jika kita makan siang bersama" ajak tiffany
"Aku yang traktir..itung itung reuni bukankah kita sudah lama tak berkumpul??? Ayolah" tiffany memaksa kali ini
Mereka menuju kedai makanan khas korea..minzylah yang memilih tempatnya..tempat yang tak terlali jauh dari tempat kerja.
Otak seunghyun terus berfikir..bagaimana bisa setelah apa yang terjadi tiffany masih bisa bersikap biasa saja?? Ada sesuatu yang ia rasa janggal..apakah tiffany sudah benar benar memaafkanya.dilubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya seunghyun merindukan gadis itu..ya tidak bisa dipungkiri jika seunghyun masih sangat mencintai tiffany.
..
.
Selesai makan siang seunghyun mengantar tiffany ke kantornya..dalam perjalanan mereka hanya diam sibuk dengan pikiran ya masing masing.sampai mobil seunghyun berhenti didepan gedung hwang grup.seunghyun menggenggam lengan tiffany.menahannya untuk keluar.tiffany berbalik memandang seunghyun dengan pandangan heran.
"Aku ingin mengatakan sesuatu"
Tiffany mengerutkan dahinya.seunghyun memandang tiffany secara intens
"Maaf...maafkan aku tiffany atas semua kejadian dimasa lalu"
Tiffany tersenyum ia pegang tangan seunghyun
"Sudahlah oppa itu sudah terjadi.. lagi pula aku baik baik saja..aku punya kehidupan baru sekarang"
Mereka saling pandang sampai akhirnya luhan datang mengetuk jendela mobil...tiffany melepaskan tautan tangan mereka lalu membuka pintu mobil.
"Oppa kau disini?"
"Ne!aku merindukanmu"
Tiffany tersenyum mendengar penuturan luhan
"Kenapa tidak menelpon?? Kalau kau meberitahuku akukan bisa kembali lebih awal" tiffany merajuk turun dari mobil seunghyun lalu mengapit lengan luhan. Luhan hanya tertawa melihat tingkah tunanganya itu lalu arah pandangan ya tertuju pada seunghyun.
"Terimakasih sudah mengantar tiffany"
Seunghyun hanya mengangguk.luhan menutup pintu mobilnya. Seunghyun lalu menjalankan mobilnya kembali menuju kantornya.dalam hati seunghyun menggerutu kenapa luhan harus datang pada saat yang tidak pas..
Dilain tempat luhan dan tiffany menuju keruangan tiffany..mereka terlihat serasi dengan tangan tiffany yang menggenggam lengan luhan.sesampainya diruangan,luhan duduk disofa sedangkan tiffany menuju kekulkas mengambil 2 minuman dingin
"Aku penasaran akan satu hal tiffany?"
"Apa itu?" tiffany menyodorkan satu kaleng soda ke luhan lalu duduk
"Apa kau masih mencintai seunghyun???" tanya luhan hati hati.tiffany menghentikan kegiatanya yang sedang membuka kaleng soda..ditatapnya luhan
"Kau tau kan rencanaku???"
"Tapi terlihat dimatamu fany!!! Kau merindukanya"
"Perasaanku padanya sudah hancur oppa sama seperti dia menghancurkan keluargaku!!! Tujuanku sekarang hanya menghancurkam seunghyun dan taesan!!! Oppa tau benar akan hal itu!" tiffany berdiri menuju meja kerjanya ia mulai mengecek beberapa email yang masuk.
"Apa oppa sudah melakukan tugas oppa???" tanya tiffany
"Ne!! Sesuai keinginanmu"
Luhan berdiri mendekati tiffany
"Gumawo oppa" tiffany tersenyum..
"Aku pergi dulu ne!! Ada rapat penting sebentar lagi"
Tiffany mengangguk.luhan mengacak ngacak rambut tiffany dan hal itu membuat tiffany merajut.
"Jaga dirimu fany ah"
"Ne!! Hati hati oppa"
.
.
.
Tiffany pulang dalam keadaan letih ada banyak file yang harus ia cek.saat akan naik menuju kamarnya minzy memanggilnya
"Unie baru pulang???"
Tiffany hanya mengangguk
Minzy menggandeng tangan tiffany,menyeretnya ke ruang makan
"Makan dulu unie!! Aku membuatkan makanan kesukaan une...pasti unie suka"Tiffany melapaskan tangan minzy...
"Maaf aku lelah..aku sedang tidak berselera" jawab tiffany dingin.
MinZy tersenyum kecut..ia pandangi punggung tiffany yang sedang berjalan menaiki anak tangga...kakaknya dulu tak seperti ini..dia selalu meluangkan waktu walau hanya menemaninya mengobrol...tapi sekarang minzy merasa seperti orang asing bagi tiffany.
Tiffany merebahkan dirinya ditempat tidur.....ia pandangi cincin pertunanganya dengan seunghyun dan cincin dari luhan..tiffany tersenyum kecut...terlintas dipikiranya tentang minzy..seandainya dia bukan adik dari choi seunghyun!! Tiffany menyayangi minzy sangat menyayanginya hanya rasa sakit dan dendamnya menutup matanya...dia akan menjaga jarak dari seseorang yang berhubungan dengan choi...
Yaah..dia mengetahui minzy adalah adik seunghyun..seseorang yang selama ini dia nanti nantikan kehadiranya..seseorang yang bisa membuat minzy bahagia..ia selama ini menyewa detektif untuk memantau gerak gerik choi..melihat foto kedekatan minZy dan choi bersaudara.tiffany merasa seperti terhianati.walau seunghyun kakak kandungnya tapi bagaimana bisa dia melupakan sakit yang dialamai keluarga angkatnya.Sebenarnya tiffany hanya melihat lewat foto tanpa mengetahui yang sebenanya..bahwa minzy bersikap dingin dan belum bisa menerima kehadiran seunghyun
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu
FanfictionSeunghyun Aku bertahan dari kehidupan yang kejam ini hanya karena dirimu .bertahan 18 tahun tanpa kehadiranmu.aku selalu hidup dalam perasaan bersalah karena membiarkanmu pergi Tiffany hwang Dia pergi meninggalkanku sendiri ketika aku memberi...