cerita itu

50 3 1
                                    

Nara memang pulang ke kota Pahlawan itu. Tapi tak sampai dua jam dia berada di kota itu, Nara sudah memutuskan untuk kembali ke Batam. Naira tidak boleh tahu kalau Nara kembali. Nara hanya ingin melihatnya dari jauh. Paling tidak memastikan bahwa Naira aman aman saja.

21.00 Waktu Batam

Penerbangan delay yang dirasakan Nara benar benar menyebalkan. Nara harus mencari hotel yang tak jauh dari apartemen Naira. Tetapi semuanya jauh dari apartemen Naira. Nara malah mendapatkan apartemen di sebelah apartemen Naira. Persis di sebelah kamar Naira. Nara langsung menyanggupi harga yang disodorkan padanya. Malam itu secara resmi, Nara bertetangga dengan Naira. Sementara di lain tempat....

Kenapa Nara harus pulang begitu cepat? Sepi sekali rasanya...seandainya dia mau menemaniku lebih lama lagi di kota ini. Tapi aku pun khawatir dengannya. Aku takut semakin lama dia dekat denganku, maka semakin terbuka pula hatiku untuk menerimanya. Tidak kupungkiri, cara dia memperlakukanku memang luar biasa hebat.

Meruntuhkan segala hal warasku tentang dunia ini. Meruntuhkan tembok tembok ceritaku tentang mario dan cerita indahnya. Nara memang wanita. Tapi caranya memperlakukanku sama seperti laki laki lain yang pernah hadir dalam hidupku. Bahkan lebih dari itu, nara benar benar menawarkan cinta dalam rasa yang berbeda. Tapi tak mungkin ku mendua. Tak ada dalam kamus hidupku untuk mendua.

Sekian banyak laki laki yang hadir dalam hidupku, hanya Mario sebagai laki laki terlama yang singgah dalam hidupku. Entah sudah lelah berpindah dari satu hati ke hati lainnya atau memang Mario pilihan terakhir dalam hidupnya.

Selama dengan Mario, Naira pernah bersama dengan awang. Cintanya sewaktu SMA. Dulu Naira seorang penyiar radio. Tadinya memang dia tak berniat untuk menjadi penyiar. Waktu itu, di depan sekolah Naira dibuka sekolah broadcast. Naira mendaftarkan diri di sekolah itu. Tak menyangka, dia bertemu dengan awang yang waktu itu memang sedang kuliah. Awang menjadi cintanya yang luar biasa juga. Bukan hanya karena awang menjadi seorang pelindung dan yang mencintainya, tapi karena awang mengajarkan bahwa jika kita memang mencintai seseorang, maka berikanlah yang terbaik meskipun dia tak pernah tulus mencintaimu.

Dari awang, dia juga belajar bahwa kejujuran dalam cinta adalah hal yang terpenting. Sebodoh bodohnya awang dalam mencintainya, tetap tak pernah tega Naira untuk terus membohongi awang soal perasaannya.

Awang yang seorang pemakai shabu memang sangat menjaga Naira. Awang tak mau jika Naira sampai memakai barang haram itu. Naira tetap bersama awang karena Naira tak mau awang terus menerus dalam lingkaran setan barang haram itu.

"Wang...bisakah kau berhenti dari barang barang itu?"tanya Naira di suatu malam setelah Naira selesai siaran.

"Ra...kamu tahu di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa aku tinggalkan yaitu mencintai kamu dan meninggalkan barang barang haram itu"ucap Awang.

Aku menghela nafas panjang begitu mendengar jawabannya sambil berkata," demi aku atau mama wang, berhentilah. Jika kamu sudah berhenti maka aku akan tetap mencintaimu dalam kondisi apapun".

Awang melihatku dengan tatapan penuh arti. Dia mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh gairah. Aku tak mampu membalas ciuman itu. Karena aku begitu takut suatu hal terjadi padanya. Awang pun sepertinya paham bahwa Naira tak membalas ciumannya. Akhirnya Awang melepaskan bibirnya dari bibir Naira sambil berkata,"cukup ra dengan semua kebohonganmu tentang perasaanmu padaku. Aku tak bodoh ra dengan perasaan yang kau beri padaku. Aku hanya bodoh karena masih berharap bahwa kau pun akan memberi perasaan yang sama padaku ra. Aku bodoh....aku akan mengakhiri semuanya ra. Aku akan pergi dari hidupmu dan perlu kau ingat ra, jika suatu hari nanti, kau merindukan aku dan merasa bahwa cintamu bisa kembali untukku maka aku akan selalu menunggumu ra....".

Gadis Di Balik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang