lagi

23 3 0
                                    

"Selamat pagi bu..."sapa tantiana pagi ini lengkap dengan senyum manisnya

"Pagi tan...saya ke ruangan dulu ya...oh iya...bisa minta berkas pembukuan  selama satu tahun terakhir pada herti keuangan?"tanyaku

"Bisa bu...nanti saya akan berikan berkas berkasnya..."jawab tantiana

Naira,pov

"Terkadang aku penasaran bagaimana cara tantiana bisa bekerja d resort ini. Ini tempat yang jauh dan jarang ada gadis feminim mau berada di tempat sejauh ini. Kapan kapan aku akan ajak tantiana ngobrol deh...jadi kepo...."ucapku

"Ruangan yang indah. Lengkap dengan home theater kesukaan nara. Ada begitu banyak fotoku dalam berbagai pose. Heran...sejak kapan nara candid aku? Banyak sekali pose pose ku yang tidak aku sadari dan ternyata lucu. Thanks ra...ini membantuku melupakan teror tak jelas itu. Kau memang luar biasa".

Dddrrrtttt
Dddrrrtttt

WA ku mulai berbunyi

+6281396756473: SELAMA KAU MASIH DI TEMPAT INI, BUKAN HANYA NYAWAMU YANG TERANCAM!!

Muncul foto keluargaku. Mami, papa dan adikku.

Me: siapa kau?? Kita bisa bicara baik baik. Aku tak mengenalmu. Siapapun kau dan selama aku memang ada salah, maafkan aku. Jangan bawa keluarga ku. Mereka tak bersalah.

Tanda cek list hanya satu, itu tandanya nomerku sudah dia hapus. Ku coba menelepon nomor itu dan tidak bisa.

"Oh Tuhan...siapa dia? Papa harus segera pulang. Lampung tempat yang lebih aman!"

Baru saja aku mau menghubungi papa, tiba tiba...

Tok...tok...tok...

"Masuk..."jawabku

Muncul tantiana dengan setumpuk berkas keuangan selama satu tahun. Melihat tumpukan itu, aku serasa ingin tenggelam dalam tumpukan kertas kertas. Banyaknyaaaa....

"Segini banyak tan? Tidak ada soft copy nya kah?"tanyaku.

"Maaf bu...banyak yang belum bisa menggunakan laptop atau komputer. Kalau pun ada yang bisa, mereka belum bisa menggunakan microsoft excel."jelas tantiana.

"Hufht...baiklah...jadi begini saja...eeuummbbb..nanti saya pikirkan ya setelah menghitung semua keuangan kita"terangku.

"Baiklah bu...oh iya bu...tadi ada paket untuk ibu, mau saya bawa kemari atau..."tanya tantiana

"Paket? Sepertinya saya belum ada kiriman tan? Dari siapa? Ada nama pengirimnya nggak? Bawa ke ruangan saya saja tan...terimakasih ya..."jawabku heran.

"Baik bu..."ucap tantiana selalu lengkap dengan senyum manis.

"Tan...tolong buat pengumuman di lobby kantor, siapa saja yang mau belajar komputer untuk menunjang kemajuan resort, bisa hubungi kamu ya. Jadwal akan diatur sesuai dengan shift pekerjaan. Semua tolong kamu buat ya...nanti jam makan siang akan saya lihat di lobby kantor ya!"perintahku pada tantiana yang sedang membawa paket untukku.

"Baik bu...sebelum makan siang akan saya buat! Tapi untuk apa ya bu pembelajaran komputer itu?"tanya tantiana.

"Yah...nanti akan saya jelaskan sewaktu sudah mulai pembelajarannya, oh iya...tolong letakkan paket itu di atas meja makan saya!"perintahku.

Tantiana segera meninggalkan ruangan naira dengan sejuta tanya tentang naira yang akan memberikan pembelajaran komputer.

Tanpa disadari naira, ada sepasang mata yang terus mengikuti pergerakan wanita itu. Mata tajam penuh dendam dan amarah.

Gadis Di Balik SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang