TUJUH

66 8 23
                                    


Tinggikan saja egomu itu, dan lihat siapa yang akan tersakiti

☆☆☆



'Iya dly gua bakal support lo, bahkan gak lo suruh pun gua pasti bakal support lo kok' jawab gue

'Jadi lo terima gue?'

'Tapi untuk itu gue gak bisa dly,'

'Maksud lo?'

'Gua bakal support lo dly, gue bakal selalu ada disamping lo tapi buat jadi pacar lo gue gak bisa'

'Kenapa?'

Tuhkan, selalu aja pertanyaan yang simple bisa jadi rumit kalau sama dia

'Ya karena-'

Dep!

Belum sempat gue menjelaskan, fadly sudah mendekap gue erat sampai rasanya gue gak bisa napas. Cukup lama ia memeluk gue seperti ini.

'Jangan bilang kegue kalau alasan lo nolak gue ini karena orang itu,jangan' bisik ia gemetar, masih dengan posisi berpelukan ia membisikan kata kata itu membuat hati gue berdesir deras rasanya tuh sakit tapi entah apa alasannya

Drtt.. drtt

Handphone yang gue simpan disaku celana gue tibatiba bergetar dan membuat gue terpaksa untuk melepaskan pelukannya

'Lo angkat telpon itu, gue bakal pergi' katanya saat ia melihat dilayar hp gue terpampang nama Rayhan

'Tap-tapi dly, takutnya ini-'

'Lo angkat telpon itu, gue bakal pergi'

Segera gue mengklik tombol merah pada layar hape gue

'See?'

Fadlypun tersenyum, rasanya gue tenang sedikit ngeliat dia senyum

'Kerumah gue yuk?' Ajak gue

'Gak, disini aja' jawabnya lalu berbaring dirumput dan menatap kosong kelagit yang gelap tak berbintang

'Eum- ahiya' guepun berdiri dan mencari bungkus nasi yang tadi gue lepas gitu aja, untung ditukang nasi goreng ini bisa dikasih bonus sendok plastik hehe

'Makan yuk dly?' Ujar gue lalu membuka nasi goreng itu

'Lo aja'

'Bangunnnn' dengan sekuat tenanga gue menarik tangan fadly

'Apa sihhh' jawab dia lembut sambil menatap gue dengan tatapan penuh kasih sayang

'Bangun dulu ishhh' ujar gue sedikit merengek dan masih menarik tangannya, entah pasrah atau gimana ia pun menurut

Lalu gue mensedokkan nasi tersebut dengan niat ingin menyuapinya tapi tanggepannya malah seperti orang yang tidak mempunyai dosa

'Apaan?'

'Ck makan dulu ih, lo belum makan?'

'Sok tau'

'Fadlyyyy jangan mulai ah' kata gue sok ngambek

'Hahahahaha'

'Dih? Apanya yang lucu coba'

'Lo yang lucu' jawabnya santai

Anjir!

Rasanya tuh pengen langsung ketawa saat fadly melontarkan kata kata itu, tapi tahan deh nanti ketauan lagi kalau gue lagi salting

'Gak jelas'

'Yaudah, lo galucu'

'Ih? Tau ah males' kata gue sambil meletakkan sendok yang dari tadi gue pegang dan langsung membuang muka, nyebelin banget gak sih tuh anak

I Swear, I Wont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang