SEMBILAN

62 6 13
                                    

Setelah proses pemakaman selesai guepun gak langsung pergi ninggalin makam kakak gue ini, gue mengelus batu nisannya

'Gue tinggal ya kak' lirih gue yang sebenarnya pengen nangis tapi gue gak akan biarin airmata ini jatuh lagi

Guepun meninggalkan pemakaman dengan berat hati, di depan sana gue ditarik oleh seseorang yang langsung memeluk gue gitu aja

'Maafin ke egoisan gua laa'

'Maaf kenapa sih dly? Lo gak salah'

'Coba aja semalem gua gak larang lo buat nerima telfon dari rayhan, mungkin-'

'Hahahaha yaelah apaan sih lo, santai aja kali, ini udah takdir dly' kata gue berupaya untuk membuat fadly tidak menyalahkan dirinya, gue benci liat fadly yang lemah kek gini

'Laa, gua serius'

'Gua banyak rius'

'Oke, gua minta satu laa, izinin gua buat jaga lo, karena sejujurnya sayang ini masih milik lo laa'

'Apaan sih dly, lo kok jadi lemah gini?'

'Gua lemah karena lo laa, kebekuan hati gua kini cair, dan lo satu satunya cewe yang bisa bikin gua kek gini'

Guepun menepuk bahunya sambil tersenyum, 'lo sahabat terbaik gue dly, gue sayang lo'

'Weh ayo, malah berduaan di makam, kesambet tau rasa lo' teriak adit dari dalam mobil, sialan emang anak yang satu itu haha

'Ayo dly' ajak gue yang langsung lari menuju mobil

'Sayang lo ke gua cuma sebatas sahabat aja gua udah seneng Laa' lirih fadly

'Mau kebasecamp?'

'Yah gue harus balik dit, tante gue yang dari singapore mau kesini'

'Ohh yaudah, kita ae yok dly,'

Fadly yang duduk disamping adit ternyata sedari tadi tengah melamun,apa dia masih mikirin ortunya ya? Kesian fadly

'Anjir fadly,woy!'

'Apaansi anjir'

'Ke basecamp conge'

'Yaudah'

'Thanks yaa,nanti kalau sempet gue nyusul deh ya' ujar gue saat sudah sampai didepan rumah

'Weitss gak ada pelukan persahabatan neh?' Ujar adit

Guepun langsung memeluk fadly yang berada disamping gue erat,mungkin ia juga sempat kaget karena gue tibatiba aja meluk dia hehe

'Udah yaa byee' ujar gue yang langsung bersiap untuk turun

'Anjir,'

'Apalah dayaku, sahabat rasa supir pribadi' ujar adit yang emang sih dia malah kaya supir pribadi gue sama fadly haha gimana engga? Dia duduk didepan sendirian dan gue sama fadly dibelakang, kek supir kan?

'Mampuss' kata fadly melempar bantal kecil kearah adit, sumpah rasanya beban gue sedikit terkurangi hanya dengan ketawa dari hal konyol kaya tadi

Setelah melambaikan tangan guepun membalikkan badan dan kaget karena ada dua anak remaja yang tiba tiba aja ada dibelakang gue sambil tersenyum

'Yaampun alisha,celin bikin kaget aja' kata gue sambil mengelus dada gue

'Danillaaaa haaa kangennn' ujar mereka berdua berbarengan dan langsung memeluk gue

Ya! Mereka itu saudara dekat gue, mereka kembar bangetttt, sampai sampai buat orang yang baru pertama kali kenal mereka gak akan bisa bedain deh.

I Swear, I Wont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang