ENAM

92 8 14
                                    

Terkadang gak semua orang bisa mengerti apa yang lo rasa, meskipun itu orang terdekat lo sendiri

☆☆☆

K

ringggg Kringggggg

'Lo kesiangan, gue udah bangun daritadi' ujar gue pada jam weker yang baru saja gue matiin

Pagi ini gue bangun lebih pagi dari biasanya, entah efek karena ingin dijemput sama rayhan atau apa yang jelas ini mata melek dengan sendirinya sebelum alarm berbunyi.

Gue memandang diri gue dicermin, dengan rambut yang gue ikat satu gue merasa agak risih,guepun melepaskan ikatan rambut gue dan membiarkan rambut gue terurai lalu gue memakai bandana simple yang membuat gue lebih terlihat manis.

'Lo udah cantik kali, berangkat yuk gak usah ngaca mulu' ujar seseorang diambang pintu kamar gue

'Ray-rayhan kok lo-' jawab gue gugup

'Tadi gue sampe dan kata abang lo gue suruh samper aja kekamarnya'

'O-oh gi-gitu ya hehe'

'Yaudah yuk'

'Duluan kebawah aja,gue ambil tas dulu hehe'

'Oke gue tunggu dibawah ya'

Haaaa yaampun getaran itu datang lagi, please hati jangan biarkan rasa itu datang lagi

♡♡♡

Sesampainya disekolah gue bertemu dengan fadly dan juga adit yang juga baru sampai. Mereka melihati gue dengan tatapan membingungkan

'Yuk ke kelas' kata rayhan

'Rayyyyyy' teriak seorang wanita yang memakain sweater pink dan pita dirambutnya dari kejauhan, Ya itu Shakilla

'Jadi kamu tadi pagi gak jemput aku karena jemput dia? Ihhhh ray kamu jahat ih sebel ah' ujarnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada

'Iya tadi aku jemput danilla dulu,kenapa?'

'Ihh rayhan! Ih tau ah aku ngambek'

'Yaudah sana'

'Ray? Ishh..' gadis itu menghentakan kakinya sebelum pergi

'Ray, itu kejar shakilla. Kasian dia' kata gue

'Udahlah biarin aja'

'Gak ray, lo harus ngejelasin ke shakilla kalo ini cuma salah paham'

Rayhan hanya menatap gue sambil tersenyum,ah ini anak kenapa sih

'Rayyy..' lirih gue sedih, jujur gue takut ada salah paham sama shakilla

Dia sama sekali gak ngegubris omongan gue,malahan sekarang dia mengacak acak rambut gue layaknya guelah pacar dia,dan dia langsung merangkul gue berjalan menuju kelas. Ya Tuhan,ada apa sama rayhan ini?

Dikelas gue langsung mendapat tatapan tajam dari fadly, gue berhenti didekat bangkunya gue liat adit ada dibelakang bersama siswa lakilaki yang lainnya,gue membalas tatapan matanya tanpa sadar gue menggigit bibir gue sendiri pertanda gue gelisah. Dlyy.. gue kan mau cerita kenapa lo malah udah pasang muka jutek kaya gitu, akhirnya gue putuskan untuk duduk dibangku gue

Fadly berdiri dan langsung berdiri didepan bangku gue,wajahnya mendekat,spontan gue menutup mata gue

'Kenapa lo berangkat bareng dia' tanyanya tepat didekat telinga gue

'Ih. Cuma nanya gitu doang make sedeket ini,sana ah jauh jauh' gue mencoba mendorong tubuh fadly

'Kesanaan', dia malah balik dorong gue dan guepun duduk dibangku sebelah dan bangku gue diisi sama dia

I Swear, I Wont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang