DUA

126 8 14
                                    

Saat gue mendengakkan kepala setelah melihati danilla tidur ternyata rayhan sedang menoleh kearah gue dengan santai gue memalingkan pandangan gue kearah jendela lalu kembali tersenyum kecil.

***

Terkadang keberuntungan hanya hinggap pada ia yang benar benar beruntung



Sesampainya ditempat kemah ternyata sudah cukup malam,langsung aja semua murid mendirikan tendanya masing-masing,gue berbeda tenda dengan danilla. Yaiyalah gue kan cowo sedangkan danilla cewe,masa iya satu tenda?

Dari jauh gue melihat kalau rayhan mengajak danilla ngobrol lalu pergi gitu aja,acara malam berjalan dengan lancar. Anak anak kelihatan begitu bahagia,setelah acara selesai semuanya dibebaskan ingin melakukan apapun. Guepun langsung menyusul ketenda danilla tapi ternyata dia gak ada ditendanya,kira kira dia kemana ya? Karena khawatir guepun berkeliling mencari dia,sampai pada akhirnya gue ngeliat dia lagi ngobrol bersama rayhan,perlahan gue mendekat namun tetap menjaga jarak

'Menurut lo bagusan mana mawar merah atau putih?' Rayhan

'Merah bagus'

'Oh okey'

Rayhan memetik beberapa bunga mawar yang ada disana,apa mungkin dia mau nembak danilla sekarang?

'Nih buat lo,hati hati ada durinya'

'Makasih'

'Harusnya gue kali yang terimakasih soalnya lo udah mau bantuin gue milih bunga sama kata kata yang bagus,ohiya gue pergi dulu ya bye danilla'

'Bye han'

Setelah melihat rayhan pergi gue langsung menghampiri danilla yang kelihatannya seneng banget dikasih bunga mawar sama rayhan.

'Cie dapet bunga'

'Iya nih haa gue seneng banget fadlyyyy,gue mau jalan jalan dulu ah sama bunga ini. Bye bye fadlay hehe'

Gue melihat jam ditangan gue sudah menunjukan pukul 21.30 gue gak mungkin ngebiarin danilla jalan jalan di tempat kemah yang sepi kaya gini. Jadi, gue memutuskan untuk mengikutinya.

Danilla duduk dipinggir danau sambil tersenyum senyum sendiri menatap bunga pemberian rayhan itu,gak berapa lama dia berdiri dan melihat sang pujaan tengah berdua dengan siswi lain.

'Itukan bunga mawar yang tadi rayhan pilih bareng gue' lirih danilla

Rayhan memberikan bunga itu kepada shakilla lalu memegang kedua tangan shakilla. Ya Tuhan Danilla?

'Kil,aku tau kita udah lama temenan. Aku tau mungkin ini memang terlalu cepat tapi aku udah gak bisa nahan lagi,kil.. aku suka sama kamu. Kamu mau kan jadi pacar aku?'

Danilla.. yaampun dia nyaksiin sendiri gimana sang pujaan nembak cewek lain dengan pilihan bunga dari dirinya. Danilla menggenggam erat mawar pemberian rayhan hingga tanpa sadar ia melukai tangannya sendiri. Saat rayhan hendak mencium shakilla gue segera berlari dan membalikan badan danilla menuju ke pelukan gue. Gue merasakan baju gue basah oleh airmata danilla yang terus mengalir,danilla memeluk gue erat,gue tau dia pasti rapuh banget.
Perlahan rayhan dan juga shakilla pergi tak tau kemana. Gue melepaskan pelukan danilla,dia menatap gue nanar,air mata masih mengalir deras dipipinya yang chubby. Gak tega sumpah gue ngeliat cewe nangis,keliatan banget dari tatapan dia yang dalam itu.

I Swear, I Wont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang