Penulis; intongg
"Kenapa lo nggak coba buat buka hati ?"
Perkataan itu yang terus terngiang di telingaku, entah mengapa aku seperti baru saja terbangun dari tidur panjang ku.
Aku terus memikirkannya hingga seseorang menepuk pundak ku
"Hey, kok lo murung sih, lo sakit ?"
"Gue baik-baik aja" sambil sedikit tersenyum
Kemudian ia menatapku datar "lo masih mikirin perkataan gue kemaren ?"
Aku hanya menggelengkan kepala, kemudian ia duduk di sampingku. Tanpa ia tahu sebenarnya aku memang sedang memikirkan perkataannya.
Saat jam mata kuliah telah selesai tanpa dosen, aku dan temanku Maya serta Icha segera beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan ruangan kemudian berjalan menuju kantin untuk mengisi perut kami yang telah terasa sangat lapar.
Setiba kami di kantin dan memesan makanan, kami pun akan mulai bergosip sambil sesekali mencibir orang yang berlalu lalang yang memiliki gaya atau wajah yang sedikit lucu menurut kami.
Namun, kali ini aku tak ikut bergosip dan mencibir, hanya ikut tertawa meski sebenarnya aku tak mengerti apa yang membuat mereka tertawa
"Gi, lo kenapa sih, dari tadi diam aja, lo ada masalah ? diam mulu, nggak asik deh" tanya Maya dengan sedikit kesal
"Ia Gi, lo kalo punya masalah ngomong aja ke kita, nggak usah sungkan, kita kan sahabat lo bukan orang lain" sambung Icha dengan suara khasnya yang lembut membuat siapa saja yang mendengar, merasa damai
Aku hanya terdiam, aku sendiri tak mengerti, mengapa hari ini aku tak bergairah seperti kemarin, senyumku seperti hilang , seakan kebahagiaan yang di berikan Tuhan untukku telah habis.
Maya dan Icha merasa bingung dengan tingkah ku hari ini "dia kenapa sih", bisikan mereka namun masih bisa terdengar oleh indera ku.
Sang raja kegelapan pun mulai memeluk dunia, ponsel ku berbunyi, sebuah panggilan dari nomor yang tak ku ketahui
"Halo"
"Hai, ini gue Sandy"
Mendengar nama itu aku langsung memutuskan panggilan.
"Kenapa dia bisa tau nomor gue ?"
Aku pun mulai berbaring sambil terus memikirkan hal yang baru saja terjadi padaku, hingga menuju alam mimpi.
Keesokan paginya setiba di kampus, Icha langsung memanggil ku
"Giiii, Gigii"
"Apa sih, nggak usah teriak gitu gue denger kali"
"Salamnya si Sandy"
Aku pun mulai memikirkan sesuatu "Jadi lo yang ngasih nomor gue ke dia ?"
"Sorry, habisnya dia maksa sih, jadi gue kasi"
Aku hanya mendengus dan berlalu mencari tempat duduk paling belakang yang mungkin masih tersisa, maklum hari ini yang mengajar dosen super membosankan yang kerjanya hanya menjelaskan hingga jam mata kuliahnya selesai, jadi anak-anak sering bosan dengan mata kuliah ini, alhasil mereka akan memenuhi bangku paling belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
Short StoryIni hanya sebuah cerpen, yang di dalamnya berisi tentang cinta beserta bumbu yang terdapat di dalamnya...