Pria Dalam Foto

13 2 0
                                    

Penulis; intongg

Lama sudah rupanya hati ku tak terjamah oleh cinta, telah lama pula hati ku sendiri. Setelah kemarin merasakan warna-warninya kehidupan dalam cinta.

Pernah aku jatuh cinta pada seseorang (pria tentunya), namun kecewa lebih dulu menghampiri sebelum rasa di hati terungkap.

Pernah pula aku berhasil menjalani hubungan dengan pria yang ku suka, dia juga menyukai ku (katanya), menjalani suatu hubungan dengan orang yang di cintai adalah sebuah kebahagiaan yang ingin kau ceritakan pada dunia tentunya. Belum sempat aku merangkai kata apa yang pas untuk ku ucapkan, rupanya cinta telah meruntuhkan dunia ku lebih dulu.

Hati ku bilang "mungkin takdir" tapi sampai kapan harus terus berada pada belenggu takdir menyedihkan seperti itu.

Jika bisa meminta aku ingin terlahir kembali menjadi orang lain, menjadi salah satu wanita yang di cari setengah mati oleh pangeran karena meninggalkan sepatu kacanya mungkin, atau menjadi wanita yang hanya tertidur dan akan datang seorang pangeran tampan yang menciumnya hingga akhirnya mereka hidup bahagia selamanya. Mungkin seperti itu.

"Itukan hanya dalam dongeng" kata hati ku lagi. Selalu saja begitu, hampir tiap hari hati dan logika ku bertengkar hanya karena persoalan cinta. Cinta itu memang rumit.

Lalu bagaimana ? Apa harus berkhayal tiap hari tentang kisah cinta abadi yang katanya hanya dongeng. Atau mencari saja ? "Memalukan sekali, kamu kan seorang wanita" kali ini hati dan logika searah. Benar juga, gengsi sekali jika aku harus mencari seorang pria, mau di taruh dimana martabak dan terang bulan ku, eeh salah maksudnya harkat dan martabat ku.

Sudah tiga tahun lebih rupanya aku sendiri, kini hati dan logika pun tak mau lagi lelah2 berdebat tentang cinta yang entah akan bertemu siapa dan akan berujung dengan siapa raganya nanti.

Toh aku punya banyak sahabat, mereka juga tak mempermasalahkan, dengan statusku yang telah di cap sebagai JOMBLO AKUT, hemm mengerikan kedengarannya.

Suatu hari aku sedang menjelajahi dunia sosmed (facebook), fb pun sepi rupanya, hanya tag2 tak jelas dari mereka yang entah siapa dan telah di penuhi dengan sarang laba2 (apa sih), ternyata sosmed pun sepi penggemar.

Harus foto bagaimana lagi yang ku pasang di profil, semua jenis kamera berefek sudah ku pakai mulai dari 360, B612, hingga beauty plus, semua sudah ku coba mulai dari muka kusam jadi putih mulus blink2, dan hidung pesek jadi sedikit mancung. Semua sudah ku coba tetap sepi penggemar rupanya. Kasian sekali ngana

Akhirnya aku memutuskan untuk menggunakan kamera biasa saja, tapi di mulus2in dikit lah dikiiiiiit doang, kalo asli banget entar teman yang udah terlanjur ada pada blokir ane lagi (saking jeleknya). Setelah mengganti profil aku memilih keluar untuk menjelajahi sosmed yang lain.

Begini, jika bukan begini yah begitu, mulai dari FB, LINE, TWITTER itu saja terus berputar2 hingga rambut ikal tak hitam lagi (mirip2 lirik lagu orang yah).

Kembali lagi aku membuka facebook

Teman 164

Widiiih, pertemanan bertambah satu, akhirnya penggemar perlahan mulai keluar dari cangkangnya. Cepat2 ku periksa siapa gerangan yang mengubah 163 menjadi 164.

Hening, jantung tak berdetak, mata tak berkedip, mulut menganga, tubuh mematung

"Jadi monyet pancoran yah ?" Hati

"Kampret, ini ekspresi terpesona bego" logika

Tanpa menunggu lama jempol cantik nan lentik ini segera menekan kolom konfirmasi. Tak butuh waktu lama notifikasi fb muncul, sebuah pesan dari dia yang baru saja di konfirmasi.

"Hai" sapaan sederhana namun mampu membuat jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya.

Perkenalan pun dimulai, saling bertanya nama panggilan, tempat tinggal, sekolah/kuliah atau kerja. Yah percakapan yang selalu membuat bibir ini bertahan pada satu tarikan (senyum).

Hari selanjutnya percakapan kembali dengan topik yang berbeda, bertukar foto salah satunya, pujian2 yang dia berikan pun selalu berhasil membuat ku salah tingkah. Bahagia ? Tentu saja!

"Apakah dia pangeranku ?" Logika

"Cuma orang biasa ngga usah lebay deh" Hati

Huuh... mulai lagi kan, mereka akan berdebat lagi sekarang. Selalu saja begitu, jika aku menemukan seseorang pasti diskusi akan di mulai. Apa aku hilangkan saja mereka ?

"Tidaak" akur beneer

Tidak mungkin lah, akan jadi manusia jenis apa aku tanpa mereka berdua. Meghantropus robustus saja memiliki mereka berdua, mereka benar2 parasit yah, ada dimana2.

Hari demi hari dilalui, akhirnya tibalah si pria di penghujung perasaannya, mengungkapkan cinta pada ku. Mungkin ungkapan itu terlalu cepat, tapi jika memang itu yang telah bersarang di hatinya mau bagaimana lagi.

Begitupun dengan ku, mungkin aku adalah seorang wanita yang sangat mudah tertawa, mudah tersenyum lebih jelasnya aku wanita yang sangat mudah jatuh cinta, namun mudah pula di patahkan hatinya. Tanpa berpikir panjang langsung saja aku menerima cintanya yang entah tulus atau tidak.

Cinta jarak jauh namun lebih pantas di sebut cinta dunia maya, tak bertemu sebelumnya tak saling tau wujud nyata seperti apa namun saling cinta. Rasa seperti apa sebenarnya yang ada di hati masing2 ?

Sampai suatu hari, aku memberanikan diri untuk bertanya

"apa benar kakak pemilik foto itu ?"

"Jika kamu tak yakin itu kakak, terserah kamu kalo mo pergi, kakak tdk apa2 kok"

Apakah salah jika aku bertanya seperti itu ? Aku kan hanya ingin memastikan, terlalu mustahil bagiku pria tampan sepertinya jatuh cinta begitu saja padaku, ibarat kata anak alay nih yah ada udang di balik bakwan.

Tapi sepertinya memang salah ku bertanya seperti itu di saat aku telah menjalani hubungan hampir sebulan. Seharusnya aku bertanya di awal berkenalan dengannya.

Perjalanan cinta yang singkat dan lumayan indah, kini telah berakhir. Aku pun tersadar, selama ini aku tidak sedang jatuh cinta dengan pria bernama Rangga Pranata (nama samaran), melainkan aku jatuh cinta pada pria dalam foto dengan hidung mancung, kulit putih, alis tebal, mata sendu, dan senyum manis nan menawan. Mungkin demikian.

.....

Lagi,
Dan akhirnya ku sendiri lagi
Karena kekasihku yang pergi....

Yah lagu yang pas menemani ku saat ini. Sendiri bersama angin dan musik yang mengalun merdu. Aku bukan tak perduli atas kepergiannya yang terlalu dini namun saat2 seperti ini logika lah yang juara, ia selalu bilang

"tak apa sendiri, kamu masih punya sahabat, kamu masih punya dunia mu, tak akan datang badai hanya karena 1 orang yang pergi"

Jangan lupa tinggalkan jejaknya yah guys! 😊

"1 point yg kalian beri, mampu menumbuhkan sejuta harapan baru bagi saya" Hati

"Apa sih gaje banget" Logika

"😲😲😲 mereka lagi" Author 🏃🏃🏃

Hey kalian kemari, aku ingin membisikkan sesuatu " this is part, story about me"
Kalian dengar itu, kasian sekali kan aku 😭😭😭, nangis sampe banjir ngalahin kali ciliwungnya Papi Ahok

"Kelihatan banget tuh pendukungnya Ahok" hati & logika

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang