Mungkin Takdir

11 2 0
                                    

Penulis; intongg

"Kita putus"

"Kenapa, apa salah gue ?"

"Gue nggak cinta lagi sama lo"

Tiga bulan berpacaran, adalah waktu yang tak cukup lama juga tak cukup singkat bagi ku. Namun harus berakhir mengenaskan seperti ini.

Aku pulang dengan wajah yang di tekuk

"An, tumben nggak bareng Maya ?"

"Udah putus"

"Makanya, mama kan udah bilang kalo dia itu bukan cewek baik-baik, dia itu cuma manfaatin kamu"

Ibu memang sudah berkali-kali memperingatiku untuk jangan terlalu serius dengan Maya.

"Besok Anter mama ke bandara yah"

"Buat apa ?"

"Jemput adik kamu, dia mo liburan ke sini"

"Mmm" ucap ku sambil berlalu meninggalkan ibu

Aku melangkah dengan malas menuju kamar ku.

Keesokan harinya aku pun berangkat menuju bandara bersama ibu, ayah ku tak bisa mengantar ibu sebab sibuk dengan bisnisnya di luar kota.

Setiba kami di bandara, kami pun turun dari mobil dan mencari adik ku

"Anjas, cepetan jalannya cari adik kamu, dia bilang katanya udah sampe"

Aku menatap ibu ku dengan tatapan kesal, dia selalu saja begitu jika berurusan dengan adik ku, maklum adik ku anak perempuan satu-satunya. Kalian tahu lah dia paling di manja pastinya.

"Mamaaaaa" teriak seorang wanita dari kejauhan

"Ya ampun sayang, kamu udah gede, cantik banget sih anak mama"

Mereka pun saling berpelukan seperti teletubies saja.

"Hay" sapanya pada ku

Aku hanya membalasnya dengan sebuah senyuman.

"Dia kakak kamu, Anjas"

"Ya ampun, ternyata brother gue ganteng gini"

Lagi-lagi aku tersenyum, yah maklum wajah ku memang tampan terlebih lagi banyak para gadis di sekolah ku yang begitu tergila-gila pada ku. Sedikit sombong o_o"

Aku pun melangkah menuju mobil sambil membawa koper adik ku

"Ma, aku duduk di depan yah, bareng kak Anjas"

Lilian pun segera duduk di kursi depan tepat di samping ku, dari kecil aku memang sangat dekat dengannya, aku dua tahun lebih tua darinya. Ketika ia akan masuk SMP ibu menyekolahkannya di Bogor dan tinggal bersama saudara ibu ku di sana, maklum mereka tak memiliki anak. Kami pun berpisah aku tetap di Semarang sementara dia di Bogor.

Pertemuan kami ini termasuk pertemuan pertama setelah perpisahan kami waktu itu. Lilian begitu agresif pada ku, sedang aku merasa risih akibat tingkahnya yang seperti anak-anak, aku memang sedikit cuek orangnya.

"Kak Anjas, pacarnya udah berapa sekarang ?"

"Baru putus tuh sama pacarnya" timpal ibuku

"Hah beneran kak, yaa ampun yang mutusin siapa ?" Ucapnya sambil mendorong-dorong pundak ku

"Bisa diam nggak"

Lilian langsung memperbaiki cara duduknya "kok sekarang kak Anjas jadi cuek gini sih" sambil memonyongkan bibirnya

"Kamu ngertilah, kalo baru putus emang gitu... apa tuh bahasanya kalo lagi sedih ?"

"Galaaaaauuuuu"

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang