Gue !

11 2 0
                                    

Penulis; intongg

Terpaksa aku sendiri
Sementara saja kini
Bersabar kan datang hari....

Tak habis2 hari di lalui, pahit getirnya pun masih di jalani hingga kini. Bukankah takdir manusia memang seperti itu ?

Mengagumi dari jauh, bagiku sebuah kenikmatan tersendiri namun juga kesakitan tersendiri. Kenikmatannya, lo bisa puas2 melihatnya tanpa berkedip menikmati indah senyumnya dan segala keindahan yang dia miliki (dari jauh), sementara sakitnya saat lo melihat dia jalan dengan seorang pria sambil pegang tangan dan senyum tak perna lepas dari bibir mereka.

"Nikmatin tuh senyumnya" ucap si Kidul, membuyarkan lamunan gue.

Perkenalkan ini sohib gue, namanya Muhammad Idul Fitra tapi gue sering panggil dia dengan sebutan Kidul. Dia sohib gue dari kita masih ingusan sampe ingusan kembali ehh maksud gue sampe bisa buang ingus, dari masih di pakaikan baju sampe bisa pake sendiri. Betapa membosankan melihat wajahnya tiap hari.

Si Kidul memang kurang menyukai sifat gue yang hanya bisa menatap cewek dari jauh, dia maunya gue langsung mengungkapkan perasaan gue ke cewek itu.

"Ya ngga mungkinlah, yg ada gue di tonjok sama cowonya"

"Trus sampe kapan mo gitu terus, sampe mereka berdua nikah, trus lo tetap gitu sampe muka lo di penuhi sarang laba2"

Itulah siraman rohani yang di berikan Kidul tiap hari, biar gue sadar katanya. Tapi gue ngga sadar juga rupanya.

Sekarang gue masih stay, melihat mereka sampe menghilang dari jarak pandang gue, dan akhirnya gue duduk, diam kayak sapi ompong. Dalam kesendirian kayak gini gue memilih untuk memainkan gitar gue, yang tiap hari nempel di lengan kanan gue mirip koala.

Setiap senarnya mulai gue petik

Kau begitu sempurna
Dimata ku kau begitu indah
Kau membuat diri ku
Akan slalu memujamu....

Di setiap langkah ku
Ku kan slalu memikirkan diri mu
Tak bisa ku bayangkan
Hidupku tanpa cinta mu..

"Emang dia cinta sama lo, perasaan ngga deh"

"Eh ketek ayam, gue kan cuma nyanyi, gue kutuk juga lo jadi biji semangka"
....

Akhirnya setelah lama gue dan si Kidul berjuang bersama dari muka cupu sampe cupu banget, hari ini wisuda kita berdua sedang berlangsung dengan hikmatnya.

Acara selamatan pun di gelar di kediaman gue, maklum emak2 lebay, apa2 harus di rayakan, rupanya tetangga sebelah juga tengah merayakan acara yang tak kalah hebohnya di tambah lagi dengan paduan suara dengan lagu yang sedikit menyeramkan, seperti suara kuntilanak yang kehilangan anak.

Setelah di usut2 ternyata tetangga gue sedang berbelasungkawa, anaknya meninggal akibat kecelakaan. Akhirnya semua tamu di rumah gue sekaligus emak pada kabur ke tetangga sebelah, gue juga nyusul, untuk menguping gosip2 bermanfaat yang bisa gue bikin artikel (apa sih).

"Yang sabar yah Bu" kata emak gue, dengan tampang sok imutnya, sedih maksudnya.

"Bukan apanya Bu, anak gue tuh baru aja nelvon kalo dia di terima kerja di sebuah perusahaan, eh pulang2 tinggal mayatnya. Aduuuuuh kasian banget anak gue"

Tragis sekali si Harun, dia memang pintar jadi gampang lah untuk mendapatkan kerja, tapi ternyata sang maha kuasa telah memanggil.

Dia ini pernah jadi saingan gue waktu SMA untuk mendapatkan cewek bernama Mawar, cewek paling cantik di sekolah gue, segala cara gue lakukan mulai dari nyanyi di depan dia, neraktir makan di kantin, ajak jalan ke mall. Dan akhirnya Mawar jadian sama Harun.! Loh ko jadi bahas masalalu sih ?

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang