Chapter 2

8.1K 408 3
                                    

baekhyun selalu menggunakan bis kemanapun ia pergi baik ketoko bunganya atau ke super market. karena trauma yang sangat berat membuatnya enggan menggunakan monil pribadi. setelah lama perjalanan akhirnya dia sampai di toko bunganya. ternyata di dalam toko tersebut sudah ada seorang wanita muda, dia bernama yuri.

"selamat pagi oppa..." sapa yuri hangat kepada baekhyun sambal tersenyum. baekhyun memang menyuruh yuri untuk memanggilnya oppa karena dia telah menganggap yuri sebagi dongsaengnya sendiri.

"omo..." kaget baekhyun karena yuri tidak biasanya dating lebih dulu darinya.

"kenapa kau datang lebih cepat?..." Tanya baekhyun.

"apakah oppa lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun ibuku, jadi kan kemarin aku sudah meminta izin untuk pulang lebih awal. jadi aku tidak mau dating lebih lambat hehehe.." ucapnya sambil ketawa kecil

"oh araso aku ingat itu... heheheh" ucap baekhyun.

setelah perbincangan yang agak singkat itu mereka langsung kembali ke pekerjaan masing masing. seperti baekhyun yang duduk di kasir untuk mengecek pemasukan dan sebagainya, sedangkan yuri yang menyiram Bunga bunga yang ada di took itu.

waktu sudah menunjukan pukul satu siang. itu menandakan harus pulangnya yuri untuk merayakan atau sekedar memberi hadiah ke pada ibunya yang berulang tahun.

"oppa sudah jam satu siang... aku pulang lebih dulu yaa.." ucap yuri kepada baekhyun.

"baiklah yuri... oh ini berikan pada ibumu" ucap baekhyun sambal memberikan satu bucket bunga azalea bercampur dengan bunga tulip sehingga membentuk satu kesatuan yang indah.

"ini adalah hadiah dariku untuk ibumu.. ucapkan selamat ulang tahun padanya.." ucap baekhyun kembali.

"wahh ini sangat indah oppa... kau memang sangat hebat dalam merangkai bunga.." jawab yuri dengan senyum sumringah menatap bucket bunga tersebut.

"hahaha... sudah lebih baik kau cepat pulang agar ibumu tidak lama menunggu.." ucap baekhyun.

"ne oppa... aku pergi dulu.. sampai jumpa besok..." ucap yuri sambal berlari kecil keluar dari toko.

setelah beberapa menit yuri pergi, lalu terdengar bunyi bel pintu berbunyi yang menandakan adanya pelanggan. dan pelanggan itu pun langsung menuju tempat baekhyun breraada untuk bertanya sesuatu.

"ada yang bisa saya bantu??.." ucap baekhyun yang langsung menolehkan pandangannnya ke wajah pelanggan tersebut. setelah melihat wajah pelanggan tersebut baekhyun pun mulai terpukau dengan ketampanan yang dimilikinya. pelanggan yang bernama kai itu memang tampan dengan kulit yang agak coklat.

"apa kau menjual bunga chrysan?..." ucap pelanngan itu sambal tersenyum manis kepada baekhyun.

tanpa memnghiraukan ucapan peanggan itu baekhyun terus saja menatap pelanggan itu tanpa mengedipkan sekalipun matanya. lalu tiba tiba saja terbesit di pikirannya, apa yang telah dia lakukan, bagaiman mungkin dia melirik namja lain sedangkan ia sudah memiliki seoraang namja yang cukup sempurna sebagai kekasihnya. setelah memikirkan itu baekhyun pun mlangsung mengalihkan pandangannya.

"o-oh ada.." jawabnya sambil gugup...

"tunggu sebentar biar aku ambilkan.." lalu baekhyun segera menuju tumpukan bunga chrysan.

setelah mengambil beberapa tangkai dia pun kembali ke meja kasirnya untuk membungkus bunga tersebut dengan sangat rapi. ketika sedang membungkus bunga tersebut, kai terus saja memperhatikan wajah baekhyun yang sangat serius. itu membuat ai sedikit tersenyum gemas melihatnya. ingin sekali rasanya ia memegang dan mengelus wajah imut itu. tapi siapa dia pikirnya.. dia saja baru pertama kali bertemu dengan baekhyun. apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama?

setelah selesai membungkus baekhyun un menyerahn bunga itu pada kai.

"harga bunganya menjadi 25000 won.." ucap baekhyun sambal menatap kai. omo... baekhyun kembali terpesona dengan senyum manis kai. bagaimana ini pikirnya pasti wjahnya sudah merah seperti tomat karna tersipu melihat senyuman kai.

"nama ku kai.." dengan tiba tiba berkata kepada baekhyun sambal memberi uang dan berusaha bersalaman dengan baekhyun.

"nama ku baekhyun..." baekhyun menjawab sambal terus memandangi wajah kai dan membalas salaman pada tangannya.

'apa yang aku pikirkan.. kenapa aku deg degan saat memegang tangannya... tidak tidak ini tidak boleh terjadi.. aku sudah memiliki seorang park chanyeol yang sangat sempurna' ucap batin baekhyun.

"boleh kah aku mengenalmu lebih dekat?" ucap kai kepada baekhyun sambal memperlihatkan senyum menawannya...

"b-b-boleh saja... untuk hubungan pertemanan... karna aku sudah memiliki seorang kekasih" ucap baekhyun sontak saja langsung keluar dari mulutnya, sambal berpikir untuk apa dia mengucapkan itu karena dia saja tidak tau apa yang ada di pikiran kai terhadapnyaa.

"o-o-oh maaf.. aku tidak bermaksud" ucap kai

"tidak apa apa.." jawab baekhyun sambil menunjukan jari manisnya yang terpasang sebuah cincin pertunangan dengan chanyeol

"baiklah... aku harus pergi.... aku sedang buru buru. mungkin kita akan ketemu lagi..." ucap kai

"ne.." jawab baekhyun sambil berpikir. ya berpikir apa yang baru saja di katakan kai. apakah itu suatu tanda bahwa kai sangat tertarik dengnnya?... seharusnya itu tidak boleh terjadi, piker baekhyun.

apa maksud perkataanya?.. aku kan sudah memilik chanyeol... tapi mungki saja dia ingin berteman baik dengan ku. ucap aekhyun dalam batinnya.

waktu sudah menunjukan pukul 3 sore menandakan dia harus pulang karna dia harus menunggu kedatangan kekasihnya yaitu park chanyeol di rumah. setelah merapikan toko dia pun menutup dan menguncinya dan menuju halte bis untuk kembali pulang ke apartemenya.

=

=

=

=

=

to be continued...

Appear (chanbaek/baekyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang