02

296 98 17
                                    

INFO BARU...
Gue udah edit ceritanya nggak beda jauh dari pertama sih tapi hargailah usaha gue 😂😁😁
Yaudahlah yaa....

AUTHOR POV

Tepat jam 06:50, Sunny telah berada di gerbang sekolah berjalan dengan langkah yang cepat. Dia sangat menyesali datang ke sekolah agak terlambat(itu menurutnya) karena biasanya dia datang cepat tapi berhubung kemarin dia begadang jadi hasilnya seperti ini. Memasuki lapangan sunny melirik arah parkir yang dekat disitu sekilas dan tepat rombongan Hagley ada. Matanya dan hagley bertemu tapi hanya sekejap. Sunny tak mau menatap terlalu lama mata yang selalu membuatnya jatuh dalam pesona Hagley atau Viannya yang dulu.

Sementara Hagley diberitahu oleh Steve bahwa sasarannya sudah ada.

"Mas bro, tuh cewe cakep udah datang, gue cuman inget mukanya sama tuh cewe manis tapi nerd yang di belakang." Ucap Steve menunjuk keduanya yang ternyata Jessy datang agak kesiangan juga.

"Udah siap kan?Kalau mereka masih ngotot keluarin aja tu kejutan dari dalam kardus pokonya dengerin aba-aba." Jelas Hagley.

"Siap mas bro." Ucap Fabio.

"Kejam abis lo mas." Tawa iseng Steve muncul.

Hagley bersama kedua sahabatnya pun menuju Sunny yang berada paling depan sedangkan untuk Jessy? Mereka tau pasti dia akan menghampiri Sunny. Dan benar, sekarang dua sejoli itu sudah berjalan bersama.

"UHUK." Fabio pura-pura berdeham.

"Ketemu lagi nih. Mana yang tiganya?" Sapa Steve dan dilanjuti dengan tanya geli.

"Mereka udah nyampe daritadi." Sunny tau karena dia dan teman-temannya baru saja saling sms-an jadi dia menjawab dengan memberanikan dirinya walaupun jantungnya terasa akan copot apalagi Hagley telah berada disitu.

"Btw, siapa yang usulin laporin gue?" Tatapan tajam Hagley menatap Sunny dan Jessy secara bergantian.

"Aku kak." Dengan kepala tertunduk Sunny mengatakannya.
Dalam hatinya ia tak pernah menyangka bahwa Viannya seperti ini bahkan seperti tak terjadi apa-apa diantara mereka berdua.

"Eeeh nggak aku yang duluan kak." Kali ini Jessy menatap Sunny dengan tatapan pasrah.

"Jes! Gue yang ngusulin buat laporin ke pak Adrian." Pandangan sunny terarah ke Jessy.

"Aduh ribet banget! Gue cuman nanya siapa yang ngusulin eh malah saling debat." Ucap Hagley yang tak tahan lagi sambil berkacak pinggang.

"Aku kak." Jawab Sunny mantap tepat di manik mata Hagley.

"Gue punya kejutan sama lo tapi gue mau nanya dulu kenapa eloh laporin gue?" Hagley dapat melihat ketakutan di mata sunny walaupun dia cukup berani menatap mata Hagley.

"Kan udah jelas ngebully itu nggak bagus." Ucap Sunny namun matanya sudah tak berani menatap Hagley.

"Ah so tau juga ya eloh. Masih baru kan disini? Jadi kalau cuman ngeliat aja tapi nggak tau permasalahannya lebih baik jangan ikut campur!" Perkataan Hagley tepat di hati Sunny. Sunny berpikir lagi kali ini apa dia yang salah?

"Maksud kakak apa?" Kali ini Jessy bertanya.

"Ah jadi beneran kalian nggak tau ya!" Ucap Fabio sinis.

"Berhubung kalian masih baru gue nggak jadi kasih kejutannya." Hagley berputar dan segera akan pergi dari situ tanpa penjelasan namun karena tangan Steve yang cereboh kardus yang di pegangnya itu malah jatuh tepat dihadapan Sunny.
Tangan Hagley ingin mencapai kardus itu namun sayangnya kurang cepat dan semuanya terjadi begitu cepat. Kejutan yang tak ingin diperlihatkan Hagley malah tanpa sengaja telah terlihat yaitu seekor katak. Melompat dan kena sasaran di sepatu Sunny.

"AHHHH." Sunny berteriak histeris. Semua mata tertuju.Badannya lemas, dia tampak begitu pucat.
Mundur satu langkah! Hanya itu gerakan yang bisa dia lakukan dan seketika itu dia terjatuh tapi masih sadar.

"STEVE! CEROBOH BANGET!!" Hagley berteriak tepat di wajah Steve kemudian dia bereaksi cepat mengangkat tubuh lemas Sunny.

"Kalian berdua urus kataknya jangan sampai tuh guru killer dapet bukti!" Setelah memberikan perintah Hagley membawa Dunny ke UKS dengan bridal style.

~

Sunny ketakutan melihat seekor katak melompat dan tepat diatas sepatuku. Badannya lemas dan bisa diyakini wajahnya pucat saat ini. Seakan-akan kakinha terlalu lemah hingga dia tejatuh namun masih dalam keadaan sadar. Untungnya katak tersebut sudah menjauh. Badannya terasa terangkat, Sunny menatap..
Hagley?

"Dia mengangkatku?" Pikir Sunny.

Sunny memejamkan mata agar pengaruh ketakutannya akan berkurang.

"Sunny, kamu nggak apa-apa?" Baru saja Sunny sampai di UKS Jessy sudah menanyakan keadaannya.

"Jes, jelaslah gue nggak baik-baik aja!" Ucap Sunny dengan suara serak.

"Ah benar juga."

"Gue trauma sama katak Jes." Ucap Sunny yang masih ingat kejadian masa lalunya.

"Bagaimana hingga kamu bisa trauma? Kalau kamu belum bisa ceritakan tak apa-apa." Ucap Jessy dengan penuh nada kekhawatiran.

"Gue bisa ceritain."

-flashback on

AUTHOR POV

Sore hari yang dingin dan tanah yang lembab karena hujan baru saja berhenti.

"Mama, main dibelakang rumah yuk!" Ucap Sunny kecil yang begitu semangat.

"Udah sore sayang. Pasti halaman belakang banyak genangan air." Mama sunny menasehatinya tapi hanya di balas wajah cemberut.

"Mama aku pingin main." Ucap Sunny dengan nada kesal.

"Sunny dengerin mama ya sayang." Ucap mama sunny lembut.

Sunny tak mendengarkan mamanya. Ya! begitulah anak-anak. Dia memutuskan bermain sendiri sementara mamanya memasak makan malam.

"Lalaalalala." Sunny bernyanyi riang karena dia suka langit mendung.

"AHH." Karena ketidak hati-hatiannya. Ia terjatuh ke dalam genangan air yang lumayan besar. Bokongnya menyentuh tanah dengan telak hingga rasa perih ia rasakan.

"Mama." Teriaknya lemah. Tangannya mencoba untuk mendorong tubuhnya tapi tangan mungil itu memegang katak yang bertekstur lembut itu.

"MAMA." Kali ini suaranya agak keras. Tubuhnya bergetar beberapa katak yang lain melompat kesana kemari. Ternyata di belakang rumahnya banyak katak! Tersadar dengan suara anaknya. Sang ibu pergi ke belakang rumah dan betapa terkejutnya ia ketika melihat kondisi anaknya yang basah, berlumpur, tatapannya yang takut dan sedang menangis, segera ia mengangkat anaknya dan membersihkannya.

Singkat cerita dari situ Sunny mendapati trauma. Beberapa hari ia tetap diam namun karena terapi yang ia jalani perlahan-lahan dia menjadi anak yang ceria lagi.

-flashback off

~~~~

'Ah sialan! Ternyata dia trauma sama katak..' Umpat Hagley dalam hati. Daritadi dia berdiri di luar memegangi segelas teh hangat untuk diberi pada Sunny tapi ketika mendengar pembicaraan mereka dia terdiam dan merasa menyesal.

Tok..Tok..Tok..

hay2 gue baliiik lagiii 😁

Hayooo si hagleeey mau ngapaiiin??

I'm Still Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang