05

206 81 5
                                    

Mereka berlima begitu menikmati permainan kartu yang sedari tadi mereka mainkan.

"Ahh udah gue nggak mau main lagi." Wajah Putri sudah penuh dengan coretan bedak karena dialah yang banyak kalah dalam permainan ini.

"Kita makan aja yuk." Ajak Jessy

"Ahaa itu yang gue tunggu. Perut gue udah nggak bisa kompromi lagi." Mata Sunny berbinar ketika diajak makan oleh Jessy.

"Sunny. Whahaa.. lucu." Angie tertawa melihat sahabatnya ini sudah seperti kucing saja karena coretan bedak apalagi mengingat bahwa wajah Sunny polos waktu di tertawakan olehnya.

"Kenapa? Perasaan daritadi gue nggak ngelucu." Sunny masih belum sadar penyebabnya apa. Ekspresi mukanya semakin bingung bercampur kesal sedangkan sahabat-sahabatnya yang lain ikut tertawa.

Klek...

James yang adalah kakak Jessy membuka pintu kamar adiknya di saat situasi Angie, Jessy, Tika dan Putri tertawa melihat sikap dan wajah yang lucu dari Sunny.

"Jessy. Ka-" Ucapan James terhenti ketika melihat ekspresi Dunny yang bingung bercampur kesal ketika ditertawakan sahabat-sahabatnya.

'Imut' Satu kata itu yang muncul dalam pikiran James.

"Kenapa kak?" Tanya Jessy yang melihat kakaknya hanya diam entah apa sebabnya. Mendengar Jessy berkata seperti itu Angie, Tika, dan Putri langsung menghapus bedak yang berada di wajah mereka. Sedangkan Sunny??

"Ih kok kalian hapus sih? Curang." Sunny menampilkan wajah mengambeknya tanpa dia ketahui Hagley sudah berada di samping James. Dan Hagley pun terpaku melihat wajah yang ia rindukan sekian lamanya. Ketika mata Sunny menatapnya ia hanya menampilkan wajah datarnya sementara Sunny langsung menghapus bedak yang ada di wajahnya.

"Eh curut. Nyokap loh manggilin tuh." Sengaja Hagley menghampiri James karena dia penasaran apa yang di lakukan oleh lima sekawan itu padahal kalau di pikir bisa saja dia berteriak dari tempat duduknya yang tak jauh dari situ.

"Iyaiya. Nyokap suruh kalian ke bawah katanya sih makan dulu." Ucap James membawa pesan dari ibunya.

"Yaudah yuk." Ajak Jessy.

"Hapus dulu bedak yang nempel di muka kalii." Sewot James kepada adiknya dan langsung pergi bersama Hagley.

🌻🌻🌻

Mereka bersembilan pun duduk makan di taman belakang karena jika mereka semua di ruang makan tak akan cukup karena meja makan beserta kursinya telah di atur hanya untuk empat orang saja. Jadilah mereka bersembilan duduk di taman belakang karena kursinya cukup banyak dan meja panjang yang disediakan oleh ayah James dan Jessy.

"Eh gue mau nanya, kok tadi kalian ketawa liat gue?" Tanya Sunny dengan tatapan mengintrogasi.

"Wajah lo kayak kucing. Lucu sun, lo lebih cocok jadi kucing kayaknya deh." Jawab Tika.

"Jadi tadi kalian nyoret muka gue kayak kucing? Asal mulut lo, biar gini banyak yang demen sama gue." Ucap Sunny dengan nada yang membanggakan.

"Lebih tepatnya mereka bertiga yang nyoret, gue nggak kebagian." Jessy pun memasukkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.

"Terus tadi kenapa waktu kakaknya Jessy masuk kalian bertiga kok langsung hapus bedak di wajah kalian? Kan itu ganjarannya." Tanya Sunny lagi penasaran.

"Nama gue James." Ucap James ketika mendengar obrolan Sunny dkk.

"Ow iya kak James." Sunny hanya bisa tersenyum simpul.

"Karena permainannya udah kelar, kan Jessy udah ajak kita makan." Ucap Angie yang merah padam karna ulah Sunny yang mengucapkan kejadian memalukan dan spontan tadi.

"Kan lo juga tadi kegirangan di ajak makan." Kali ini Putri angkat bicara.

"Ya juga ya." Sunny menunduk malu.

"Dasar lemot." Ucap Putri, Tika, Jessy dan Angie dengan serempak.

"Wess maaf." Ucap Sunny.

"Kalo lagi makan bisa diam nggak?" Suara dingin Hagley dan tatapannya tepat mengarah ke Sunny yang adalah biang terjadinya keributan.

"Sorry." Sunny gugup dan satu hal yang dia baru sadari Hagley duduk berhadapan dengannya.

Sunny makan lagi, lagi dan lagi.

UHUUUK

Sunny mencari keberadaan minumannya namun nihil. Dia baru ingat karena dia cepat-cepat ingin makan dia lupa membawa minumannya. Bahkan minuman yang tersedia jauh dari jangkauannya.

"Makanya makan pelan-pelan." Ucap Hagley masih dengan muka datarnya.

"Mmm." Sunny terkejut padahal dia sudah berusaha untuk menyembunyikannya hanya dalam kasus ini tak ada yang tak tau sedari tadi Hagley memperhatikan Sunny.

"Nih." Ucap Hagley dan langsung masuk kedalam.

'Deg.' Jantung Sunny berdetak lebih kencang akibat ulah Hagley. Memang ini hal yang kecil namun mampu berpengaruh besar bagi Sunny.

'Mengapa kak Hagley jadi begini? Pertama nyuekin terus di perhatiin.' Ucapnya kemudian dalam hati.

"Cieee yang di perhatiin." Bisik Angie yang duduk di seblah Sunny.

"Sssttttt." Sunny mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengkode Angie.

🌻🌻🌻

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore tapi hujan tak juga berhenti.

"Uwaaa gue ngantuk." Sunny beberapa kali menguap.

Sunny tak sadar karena kalimatnya tadi dia telah menjadi pusat kejailan bagi kaum lelaki. Memang saat ini mereka bersembilan duduk di ruang tamu sambil menonton.

"Sunny ngantuk ya?" Tanya James dengan tatapan manisnya.

Dan Sunny pun hanya mengangguk.

"Sini deh Sun." James menepuk-nepuk sofa di seblahnya supaya Sunny bisa mengerti karena dia tau Sunny ini suka lemot.

Sunny pun duduk di sebelah James.

"Ada apa kak?" Tanya Sunny polos.

"Lo bisa kok minjam bahu gue buat nidurin kepala lo." Ujar James dengan senyuman mautnya.

"Hehe kak James mah becandanya gitu, bikin jantung copot." Pipi Sunny memerah namun tak terlalu kentara.

"Emm kita nonton film horor yuk." Ajak Jessy dengan antusias.

Semuanya setuju kecuali Sunny.

"Ihhh hujan-hujan, ada kilat, ada guntur kayak gini juga terus mau nonton film horor? Bikin jantung copot." Mata Sunny terlihat geli.

"Yaa karna cuman lo yang nggak setuju jadi kita tetep nonton." Angie mengambil posisi duduk di samping kanan James sementara Jessy, Tika, Putri, Fabio, dan Steve duduk bersila di lantai. Sofanya pun mereka lebih dekatkan ke tv.

Dan Hagley yang baru datang dari toliet terpaksa duduk di samping Sunny. Memang tadi dia sempat pergi ke toilet tapi hanya sekedar menghindar akan kejadian dimana James yang mulai merayu Sunny. Ada yang lain dari perasaannya tapi dia tetap menyangkal perasaan itu.

"Geseran!" Suruh Hagley dengan nada dingin.

"Ow yowes." Seakan-akan tak mendengar nada dingin yang di ucapkan oleh Hagley Sunny tetap menjawab dengan nada ceria.

Wheheh kenapa ya hagley kayak gitu???
php aja deh 😂😔 Oh iya, part berikutnya akan ada konflik...

I'm Still Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang