03

257 87 11
                                    

AUTHOR POV

'Ah sialan! Ternyata dia trauma sama katak..' Umpat Hagley dalam hati. Daritadi dia berdiri diluar memegangi segelas teh hangat untuk diberi tapi ketika mendengar pembicaraan mereka, Hagley terdiam dan merasa menyesal.

Tok..Tok..Tok..

"Gue boleh masuk?" Ucap Hagley setenang mungkin.

"Eh kak Hagley." Bisa dilihat Jessy salah tingkah tapi Sunny? Dia hanya diam saja. Apa dia marah?

"Gue cuman mau nganterin teh hangat." Hagley meletakkannya dan langsung pergi.

Di taman belakang sekolah yang sepi Hagley membaringkan tubuhnya dibangku yang agak panjang dan tentunya bersama dua sahabatnya.

Masih teringat jelas semuanya apalagi tubuh Dunny bergetar dan dingin. Ah!

"Maaf mas bro." Dibawah pohon Steve duduk dengan wajah yang merasa bersalah.

"Udah-udah. Kejadiaannya udah berlalu." Ucap Hagley ingin menenangkan.

"Tapi kan sebelumnya kita nggak pernah bikin anak gadis ketakutan sampai gitu kecuali mah yang cabe-cabean kegatelan." Ucap Steve dengan raut muka menggoda ketika mengucapkan kata-kata cabe-cabean.

"Hahaha. Bener mas bro. Eh! keh inget deh sama sih citra cabe-cabean kegatelan yang ngejar-ngejar eloh." Tatapan Fabio terlihat geli.

"Yaa begitulah nasib cowo tampan." Ucap Hagley enteng dengan alis yang di angkat. Walaupun mereka nakal seperti ini tapi tak tertarik dan nggak tipe sama cewe nggak bener.

"Eh btw... Sih curut kapan pulangnya?" Tanya Steve. Memang bener juga kapan James pulang?

"Ah gue nggak tau. Liburannya kelebihan.Dasar!" Ucap Hagley yang merasa kangen sebenarnya.

Teng...teng..teng...teng
"Sekarang jam pelajaran kedua." Bunyi suara toa yang ada di setiap sudut sekolah membuyarkan lamunan mereka.

"Eh guru yang ngajar siapa?" Tanya Hagley sambil mengubah posisinya.

"Ibu Isye guru bahasa indonesia." Sahut Fabio enteng.

"Gue mau cabut, kalian ikut nggak?" Tanya Hagley sekali lagi. Dianya lagi bete di sekolah.

"Gue ikut deh. Kan ibu Isye di kelas, gampanglah." Ucap Steve.

"Gue juga." Kelihatan Fabio begitu semangat.

"Yuk." Mereka bertiga pun meninggalkan sekolah.

🌻🌻🌻

Bel sekolah berbunyi menandakan aktifitas mereka telah berakhir. Sunny masih terduduk lemas di kursinya memikirkan kejadian tadi. Dia juga tak tau mengapa dia merasa kesal dengan Hagley sekaligus penasaran. Saat ini dia butuh penjelasan.

"Sun, pulang yuk." Ajak Putri.

"Hah??" Tanya Sunny karena dia tak mendengar jelas.

"Gue ajak lo pulang Sunny!" Ucap Putri sekali lagi.

"Kalo lo takut di jailin mereka lagi, udah ada kita kok." Ucap Angie.

"Sori banget tadi pagi kita nggak ada di situ, kalian berdua malahan yang kena." Kali ini Tika angkat suara.

"Eh aku mau jelasin kejadian tadi pagi sama kalian." Jessy duduk di hadapan Sunny dan mulai bercerita semua kejadian tadi pagi.

Mereka pum duduk dan menyimak baik-baik.

"Intinya aku ingin bilang kalau penyebab katak itu keluar bukan karna kak hagley itu murni ketidaksengajaan dari kak Steve." Jessy mengakhiri penjelasannya.

"Jadiii gue salah paham dong??" Mata Sunny membulat, kaget karena dia salah paham.

"Mungkin sangking syoknya elo jadi udah nggak konsen sama orang-orang di samping lo." Angie mengungkapkan apa yang dia pikir.

"Ya gue setuju sama pemikiran eloh jadii yuk pulang." Sunny menyetujui dan mengajak mereka pulang.

Dalam perjalanan tampak suasana sekolah agak sepi karena kebanyakan murid dan guru sudah pulang.
Ketika dekat parkiran sekolah, mata Sunny mendapat sosok Hagley dan dua sahabatnya.

"BIO... Sekalian tas gue sama Steve ambilin." Teriak Hagley

'Kok mereka udah di motor tapi tas masih di kelas ya?' Ucap Sunny dalam hati.

"Mereka bolos lagi." Seperti Angie tau saja apa yang di pikirkan oleh Sunny.

"Mereka sering bolos?" Tanya Sunny terkejut, dia masih belum sangka saja mantannya nakal separah itu.

"Yep sering." Angie menjawab dengan muka santai.

"Lo tau darimana?" Tanya Tika.

"Bukan Angie namanya kalau nggak tau tentang sekolah ini. Kan di sini gue punya banyak temen kakak kelas." Angie tersenyum bangga dan yang lainnya hanya ber-ohhh ria.

krukkk...
Bunyi perut Sunny berbunyi. Ya, dia merasa lapar karena kejadian tadi pagi membuat energinya terkuras bahkan dia tak mood untuk makan.

"Gue rasa..." Sunny berhenti bicara karena dia mendengar suara motor berhenti di belakangnya.

"Sunny... Gue mau ngomong sama lo." Ucap Steve tiba-tiba. Dia hanya sendirian, kedua sahabatnya tak ada.

"Ngomong apa kak?" Tanya Sunny dengan agak terkejut.

"Itu... Lo jangan salah paham sama sikapnya Hagley. Yang pertama dia nggak ngebully si cowo ituu! Kedua gue yang nggak sengaja bikin tu katak keluar dari kardus! Jadi jangan pernah berfikiran yang nggak-nggak!" Ucap Steve serius.

"Iya sih. Tapi yang pertama penjelasannya kurang kak." Sunny sangat penasaran jadi mulutnya tak bisa menahan untuk tidak bertanya.

"Tuh cowo nuduh kalau Hagley nyontek waktu ujian matematika bahkan nuduhnya nggak banget, pake cara curang lagi! Jelas dong Hagley nggak trimaaa...." Cerita pun berlanjut.

-flashback on

Suasana pagi yang dingin membuat Hagley malas untuk ke sekolah tapi ia sadar dia harus pergi karena ada urusan yang harus dia selesaikan.

Setibanya di sekolah tepatnya di parkiran. Hagley menunggu seseorang dan orang yang dia tunggu pun datang.

"Hey eloh!SINI!" Teriak Hagley kepada cowo nerd .

Holaaa 👋

Tinggalin jejaknya yaaa 😃

I'm Still Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang