14

103 28 9
                                    

"Pengorbanan, perjuangan dan cinta yang ada sia-sia jika ternyata hanya mengundang luka dan tangis."
-Sunny-

🌻🌻🌻

Katanya cinta itu butuh pengorbanan, bukan? Maka saat inilah terbukti cinta Sunny kepada Hagley bukan main-main. Agak kesal dengan ulah Hagley yang tak memberinya kabar bahkan tak membalas pesannya dan sekarang? Dia malah ikut tawuran dengan embel-embel 'Nggak mungkin sang pentolan sekolah nggak ikut tawuran'. Dan ini membuat Sunny ingin menelan Hagley dalam sekejap. Rasa sedih, kecewa dan kesalnya ia hiraukan saat ini karena perasaan khawatirnya lebih besar dari semua itu.

Dengan perasaan was-was sejak tadi Sunny jadi tak fokus belajar bahkan ia sempat mendapat hukuman untuk membersihkan perpustakaan. Tinggal beberapa menit hingga bel pulang sekolah akan terdengar dan Sunny sudah membereskan semua peralatan tulis menulis miliknya.

"Anak-anak sampai disini dulu pelajarannya. Kalian boleh pulang sekarang tapi ingat jangan lupa berdoa dan gunakan payung atau jaket hujan karena langit sudah gelap dan pasti sebentar lagi akan turun hujan. Oke itu aja. " Jelas ibu Meila. Ibu guru yang terkenal dengan sisi malaikatnya. Murid-murid SMA Pioner sangat senang dengan guru yang satu ini karena perhatiannya.

"Siaaaaaap buuu." Ucap serempak siswa-siswa didalam kelas.

Sunny langsung pamit kepada teman-temannya karena saat ini ia terburu-buru.

"Sun, bawa payung nggak? " Tanya Putri. Sahabat-sahabatnya sudah tau kemana ia akan pergi.

"Bawa kok "

"Inget kalau hujan pakai payungnya. Jangan sampe lupa." Ucap Putri lagi.

"Kalau mau jalan hati-hati! Jangan sampe gegabah. Ingat Sun." Angie memberi nasehat karena memang Sunny jika sedang terburu-buru akan bersifat gegabah.

"Yap gue nggak akan gegabah. " Sahut Sunny.

"Kalau ada apa-apa langsung telfon ke nomor kita-kita. Jangan sampe nggak!" Kali ini Tika yang bersuara.

"Oke, itu mah gampang. Jangan lupa ya titip salam ke Jessy. Gue duluan." Selesai mengucapkan itu lantas Sunny pergi menggunakan bajaj.

"Pak turunin didekat apotik itu ya." Tunjuk Sunny kearah apotik yang berada diseberang jalan memang agak sedikit jauh dari sekolah.

Sunny langasung masuk dan membeli keperluannya. Ets ralat bukan keperluannya tapi Hagley. Selama disekolah ia memikirkan banyak kemungkinan yang terjadi pada Hagley. Tak mungkin jika Hagley tak kena pukulan dari lawan maka dari itu Sunny sudah menyiapkan semuanya termasuk betadine, kapas, plester, alkohol dan lainnya. Berimajinasi sendiri bagaimana keadaan Hagley sudah membuatnya takut dan khawatir serta ngeri sendiri.

"Akh uang jajan gue esok bakalan ludes, kan mau ganti uang yang gue pinjam. Nggak pa-pa kan cinta butuh pengorbanan. Karna gue cinta sama elo Gley sampe rela uang jajan kepake." Sunny senyum-senyum sendiri bangga dengan dirinya yang sudah mulai peka bahkan sudah mulai bertindak. Uang yang dia pinjam itu milik Angie, ia harus menggantinya karena itu uang untuk membayar spp Angie. Tak mungkin jika ia tak mengembalikannya.

"Coba tadi gue bawa dompet nggak bakalan minjem. Nggak enak banget sama Angie." Sunny terus nyerocos dan asik dengan pikirannya sendiri.

I'm Still Into YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang