2

1.2K 86 2
                                    

Pagi datang diiringi deringan khas dari alarm jam berwarna pink yang ada di atas nakas meja kamar seorang gadis. Seperti biasa, ia bangkit dan menuju ke kamar mandi.

05.30 gadis berambut panjang itu mengetuk - ngetuk pintu kamar ayahnya, hingga membuat sang penghuni kamar jadi gelagapan dan membuka pintu dengan cepat.

"Otou-san, aku mau berangkat dulu. Lebih baik bangunkan Conan. Dia juga harus sekolah dan tidak boleh telat."

Kogoro mori tersentak kaget dengan kata - kata anaknya. Matanya membelalak. Tak tega sama sekali dia memberitahukan, jika malaikat kecil kesayangan Ran itu sudah pergi ke Amerika dan kembali tinggal dengan orang tuanya.

Ia hanya mengangguk dengan perkataan Ran tadi. Sedangkan gadis karate itu melangkah riang menuju ke sekolahnya. Tak sabar ingin melakukan beberapa kegiatan. Khususnya karate. Juga bertemu dengan Zuzuki Sonoko.

*****

"Yo Ran.... Apa kabar?!"

Ran menoleh ke belakangnya. Terlihat siluet seorang pria dengan sinar mentari yang menutupi wajahnya. Tetapi, siapapun yang melihatnya akan kenal meski hanya dengan siluet. Itu sudah pasti. Karena suara khas seorang pria yang memanggil Ran sangat familiar.

"Oohh.. Shinichi... kau?"

Hey, tunggu. Kenapa reaksi Ran biasa - biasa saja?! Bukankah seharusnya dia terkejut karena Shinichi yang sudah hilang dua tahun belakangan ini kembali?! Namun ternyata reaksinya netral - netral saja.

Shinichi kecewa melihat orang yang dia sayangi hanya menatapnya datar dan kemudian meletakkan sepatu di loker. Expresi wajah Ran sangat datar. Selayaknya tiada kebahagiaan atau semangat hidup. Ingat, tanpa memperdulikan Shinichi sedikitpun.

"Ran..."

Panggilan itu sama sekali tak digubrisi oleh Ran. Ia tetap saja kenatap lurus ke depan. Dengan langkah sedikit terburu gadis itu ingin segsra menuju masuk ke dalam kelasnya.

"Ran.. kudengar Conan sudah kembali ke Amerika!?"

Kali ini Ran menoleh. Matanya terlihat sembab. Genangan di pelupuk matanya seakan sudah tidak bisa dibendung lagi. Kini terjun ke pipinya dan membasahi bibirnya.

Dia berlari cepat. Berbalik dan memeluk Shinichi hangat. Pelukan yang begitu erat seakan tiada yang bisa melepaskan mereka lagi. Tak ada yang bisa memisahakan tali dan benang merah yang mengikat mereka.

"Aku.......HUWAAAAAA!!!!!"

Ini sekolah. Dan tanpa sadar Ran menangis di pelukan Shinichi. Tak menggubrisi tatapan orang - orang yang kagum dengan mereka. Dua sejoli yang terkenal di sekolah sedang berpelukan di lorong sekolah. Itu memalukan.

Tidak juga. Apa salahnya jika sepasang kekasih yang sudah lama tak bertemu kini melepas kerinduan, meski dengan isak tangis yang mewarnainya. Hey, itu tidak lucu.

Deraian air mata Ran sama derasnya dengan hujan yang mulai turun berintik di luar sana. Tangan Shinichi terangkat mengelus lembut pucuk kepala Ran. Menenangkannya dengan beberapa kata - kata.

"Hoi.... Ran-chan...."

Sebuah suara datang dari balik punggung Shinichi yang membuat Ran mengangkat paksa kepalanya, meski masih ditahan oleh Shinichi.

Terlihat rambut pendek, kemeja rapi, sepatu yang sama seperti Shinichi. Dia terlihat sebagai sosok pemuda yang tampan.

Tapi jangan salah. Suaranya itu menandakan dia tidak asing di mata semuanya. Suara imut yang dikeluarkan seorang Sera Masumi. Yang juga tercengang melihat kehadiran Detective muda Kudo Shinichi yang baru kali ini ia lihat.

"Gomene.... Nanti kita bicara di kelas."

Sera tersenyum. Kemudian berbalik ke arah sebuah tangga yang disinyalir menjadi kelasnya dan juga Ran. Langkah itu begitu lunglai ketika menaiki tangga. Senyum yang masih tersungging di wajah sangat terlihat sebagai sebuah senyum yang dipaksakan.

Mysterious EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang