Part 4

3.8K 321 1
                                    

"Ya mulai sekarang kalian berdua harus belajar untuk tidak saling egois. Kalian sebentar lagi akan membina keluarga. Dan kalian jangan saling keras kepala juga. Kalo batu ketemu batu. Lama-lama jadi hancur. Jadi harus ada salah satu yang sifatnya dewasa." kata Papah.

"Kalo (nama kamu) mah ogah ngalah. Jadi cewek tuh gengsi pah." bantah (nama kamu).

"(Nama kamu).. Gak boleh gitu nak." nasihat mamah.

"Iyelah..iyelah" ucap (nama kamu) dengan nada khas upin ipin..

"Ntar kalo kamu nikah sama Iqbaal kamu mau tinggal dimana?" tanya mamah.

"Ikut mamah lah." ucap (nama kamu).

"Ikut mamah.. Ikut mamah.." ucap papah dengan nada meremehkan.

"Emangnya (nama kamu) udah gk boleh tinggal disini?" wajah (nama kamu) berubah menjadi lesu.

"Kamu kan udah punya suami. Jadi yg mutusin suami kamu mau tinggal dimana.. Seumpama Iqbaal pengennya tinggal sama bundanya?? Secara kamu klo bangun siang. Gak bisa masak. Em" Mamah Intan ngeremehin (namakamu) banget.

"Bunda Rike orangnya baik banget, dia pasti ngertiin aku." ucap (nama kamu).

"Kalo sekali, dua kali mah bakalan ngertiin. Kalo udah berkali-kali bakalan jengah juga sayang." ujar mamah.

"Yaudah ntar Iqbaal aku suruh beli rumah sendiri aja, hidup berdua dan bahagia selamanya." (nama kamu) senyum sumringah.

__________________

Dan di malam hari ini Iqbaal beserta keluarganya datang kesini. Datang dengan niat baik yang suci yang InsyaAllah akan membuat (nama kamu) siap menerima walaupun sebenarnya dia sendiri belum siap.

Skip

Di ruang keluarga ini sudah ada Keluarga Iqbaal dan Keluarga (nama kamu) disini.

🎶🎶🎶🎶🎶

Dengarkanlah wanita pujaanku malam ini akan kusampaikan hasrat suci kepadamu dewiku dengarkanlah kesungguhan ini aku ingin mempersuntingmu Tuk yang pertama dan terakhir Jangan kau tolak dan buatku hancur ku tak akan mengulang tuk meminta satu keyakinan hatiku ini, akulah yang terbaik untukmu

Dengarkanlah wanita impianku
Malam ini akan kusampaikan
Janji suci satu untuk selamanya
Dengarkanlah kesungguhan ini
Aku ingin mempersuntingmu
Tuk yang pertama dan terakhir
Jangan kau tolak dan buat ku hancur
Ku tak akan mengulang tuk meminta satu keyakinan hatiku ini aku lah yang terbaik untukmu

(Nama kamu) menangis terharu mendengarkan suara Iqbaal. Tepatnya adalah isi dari lagu tersebut. Ia mencoba tersenyum tapi air matanya terus menetes.

"Eh.. Hehe.. Kok malah jadi nangis sih." ucap (nama kamu) yang mengusap air matanya.

Iqbaal selesai menyanyikan lagunya.

"(Nama kamu), Will you marry me?" Iqbaal melipat satu kakinya menyentuh lantai. Tangannya memegang tangan (nama kamu). Tanpa ada rasa malu di depan orang banyak ia melamar (nama kamu) gadis pujaan nya yang sudah ia kenal satu tahun belakangan ini.

(Nama kamu) masih terdiam belum menjawab pertanyaan iqbaal.

"Yes, I will." jawab (nama kamu) singkat.

Semua orang yang ada disini tepuk tangan bahagia. Iqbaal langsung memeluk (nama kamu).

Iqbaal mengambil cincinnya yang dibawa teh Ody.

"Cincin ini, akan menjadi bukti ikatan janji suci kita yang jangan sampai ternodai oleh orang ketiga." ucap Iqbaal.

Iqbaal memasangkan cincin di jari manis kiri tangan (nama kamu).

"Cincin ini, akan menjadi janji suci yang jangan sampai ternodai karena kamu lebih mentingin mobil-mobil kamu itu." ucap (nama kamu).

Semua orang malah tertawa mendengar ucapan (nama kamu), yang cemburu dengan mobil-mobilnya Iqbaal.

Tapi Iqbaal malah senyam-senyum malu.
.
.
.
.

. bersambung

Via.ds on instagram

You Must Know You Now ✖IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang