Pagi ini, Adam membuka mata dengan kepala nyut-nyutan. Sepertinya, ia masih shock karena rencana pernikahannya dengan Nadia.
Adam mengakui, meski Nadia tidak terlalu cantik, namun ia mempunyai pesona tersendiri, yang membuat orang-orang suka padanya. Mungkin dari cara Nadia memperlakukan orang lain? Sangat ramah dan mudah tertawa, tentunya.
"Adam, bangun!"
Adam menggeliat. Wanita yang ada di pikirannya barusan, datang. Panjang umur.
Nadia dengan lancang masuk ke kamar Adam, tanpa permisi. Adam pura-pura memejamkan mata, karena ia malas berurusan dengan gadis brutal yang memaksanya bangun di pagi hari.
"Adam, banguuun! Gue mau ngomong sesuatu!"
Gak mau. Gue mau bobo aja.
"Gak tangi. Tak sun po piye?!" teriak Nadia, dengan bahasanya.
Lagi-lagi, Adam masih memejamkan mata sembari menahan tawa.
"Tak itung ping telu lho. Nek gak tangi, tak sun kon!"
Dasar makhluk planet. Gue tau, sun itu artinya cium. Adam meneguk ludahnya. Nadia mau menciumnya?
"Siji... Loro...."
Adam merasakan wajah Nadia makin mendekat kearahnya.
"Te...."
Sepertinya, Nadia benar-benar akan menciumnya.
Eh, kalo dia beneran nyium gue gimana? Terus dia ngarang cerita kalo gue yang cium? Terus Nyokap langsung bersemangat ngawinin gue sama dia? Pikiran Adam berkecamuk.
TIDAAAAAK.
Adam terburu-buru membuka mata dan mengangkat kepalanya, berniat tuk bangun.
Namun.... Bug! Kepala Adam, bertabrakan dengan kepala Nadia.
"Aw! Ndasku ngilu, pek!" pekik Nadia.
Adam tertawa, sembari mengusap kepalanya. Kali ini, ia tak bisa menahan tawanya lagi.
"Lah lo ngapain deket-deket gue?" tanya Adam, sok menantang.
"Buat bangunin lo, lah!"
"Halah. Tadi gue denger ada sun-sun apa gitu. Sun kalo ga salah artinya cium. Hyaaa, lo mau cium gue kan? Lo nafsu sama gue kan?"
Pletak!
"Aw!" Nadia memoles kepala Adam, dengan kepalan tangannya. "Ndasku ngilu!" kata Adam, mengikuti kalimat Nadia.
"Ck. Kayak paham aja apa artinya!"
"Paham lah, temen gue gitu-gitu banyak yang Surabaya!"
Nadia tersenyum nakal. "Termasuk calon isteri lo, kan?"
Hah? Calon isteri? Adam berpikir ribuan kali. Bingung.
Dan seketika Adam paham, ketika Nadia mengedipkan sebelah matanya.
"Lo ngarep banget nikah sama gue?!"
"Iya! Karena lo udah jebak gue di dalam kamar!"
"Tapi kan gue nggak ngapa-ngapain lo!" Adam tidak terima.
Nadia mengangkat bahu. "Sama aja! Intinya lo lancang!"
Adam mengacak rambutnya sendiri "Ya Allah.. Itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup gue, kayaknya!"
"Berarti gue kesalahan?!"
"Iya!" terang Adam.
"Kesalahan yang akan menjadi teman hidup selamanya, ya kan?" Nadia mencolek pipi Adam, genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadia's Journey (Diantara Dua Cinta)
RomanceDisini terdapat sebuah cerita, dimana ada cinta yang tidak bisa didefinisikan. Dimana ada sesuatu yang tidak bisa digambarkan. Dan semua itu berujung pada suatu kisah yang tak diduga. Seperti.... Takdir yang mempermainkan segalanya. Awalnya, hat...