Part 04

2K 78 1
                                    

Sorry daku telat Update.

Happy Reading ^o^


(-_-)


Iyo dan Dean nampak sangat panik. Pasalnya sedari mereka meninggalkan Leony di rooftop sampe jam istirahat tiba, Leony gak balik-balik. Tanpa pikir panjang, kedua cowok itu langsung bergegas menuju rooftop. Setibanya disana, mereka melihat Leony yang masih sesenggukan dengan matanya yang udah bengkak dengan ditemani seorang anak kecil yang mereka kenali bernama Rina.

'kakak udah gak usah nangis, kakak mau pulang?' tanya Rina sambil mengusap-usap punggung Leony.

'hiks hiks... gak bisa berhenti nangisnya.' Rengek Leony yang masih sesenggukan.

'iya Rina tau kak, tapi kakak mau izin pulang gak? Entar Rina minta tolong kak Jenio untuk izinin kak Leony.' Suruh Rina.

'hiks hiks.... aduhhh aku kesel ah hiks hiks ini kenapa gak berhenti nangisnya.' Kesal Leony dan makin sesenggukan.

'mereka emang terkenal anak nakal kak, kakak gak usah mikirin. Walaupun kakak gak punya temen sekolah, tapi kakak punya aku, kak Jenio, bu Gina, pak Tatang, bang Arman, dan masih banyak lagi. Kakak gak usah kesal gitu dikatain gak punya temen, pembawa sial atau semacamnya. Mereka gak tau aja kebaikan kakak, lagian kalau ada yang jahatin kakak. Kan ada kak Jenio yang siap melindugi kakak.' Ucap Rina memberi semangat kepada Leony, dan ajaibnya sesenggukan Leony berhenti gitu aja.

'kakak udah gak kesel Rina, tapi kakak gak tau kenapa gak bisa berhenti nangis. Padahal kakak udah nyoba berhenti, tapi gak bisa.' Jelas Leony sambil mengusap kasar wajahnya. Tanpa kedua cewek itu sadari, ternyata Iyo dan Dean yang mendengar keluhan Leony langsung tertawa kecil. Menurut mereka Leony itu polos banget sumpah.

'kenapa gak bisa berhenti?' bingung Rina.

'gak tau, tenggorokan kakak sampe kering nih karena nangis terus. Sebel deh, padahal kakak udah nyoba berhenti tapi gak berhenti-berhenti. Kan kakak gondok, i hate it hiks.' Kesal Leony sambil memegang matanya yang sangat bengkak akibat gak bisa berhenti menangis selama berjam-jam.

'sekarang kakak mau pulang? Atau masih mau belajar?' tanya Rina sambil berusaha mengusap-usap kepala Leony, maklum tinggi Rina cuman seketek Leony. Jadi dia kesusahan buat megang kepala Leony.

'aku gak mau pulang, tapi gak mau belajar juga. Mmm mendingan aku izin aja, terus nemenin kak Jenio kerja deh.' Ucap Leony yang masih sibuk memegangi matanya.

'yaudah, entar aku bilang ke bu Gina biar kakak dapet izin.' Ucap Rina yang masih sibuk mengusap-usap kepala Leony.

Di tempat lain yang gak jauh dari posisi Leony dan Rina saat ini. Nampak Iyo dan Dean yang masih sibuk mengawasi Leony dari kejauhan. Mereka gak nyangka, anak umur 8 tahun kaya Rina bisa ngurus bayi manja kaya Leony yang umurnya jauh lebih tua dari Rina. Wow Rina hebat.

'emang anak kecil banget yah si Leony itu, gue ngerasa kepribadian Rina sama Leony ketuker deh.' Ucap Dean yang masih gak nyangka melihat Rina yang lebih dewasa dibandingkan Leony.

'gue masih gak nyangka.... Leony sanggup bertahan nangis selama berjam-jam gitu.' Ucap Iyo yang malah kaget dengan sisi Leony yang mampu nangis sepanjang itu.

'kak Jenio siapa dah?' tanya Dean tiba-tiba. Tadi Dean gak sengaja mendengar Rina menyebut nama kak Jenio.

'au.' Jawab Iyo sambil menggedikan bahunya.

'kakak kelas gak mungkin karena kita angkatan terakhir.' Bingung Dean sambil berpikir.

'karyawan magang kali, kan ada tuh beberapa orang. Tapi gue gak tau yang mana.' Jelas Iyo.

Bad VS SpoiltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang