17

1.6K 210 1
                                    

Golby Basbeth: SARASYITA (05:40)
Golby Basbeth: Bakal kering bgt gue ini (05:40)
Golby Basbeth: Mb Shanin for opening today? (05:40)
Golby Basbeth: FOR REALLLL😱 (05:41)

Aku ngakak nggak berhenti-berhenti membaca chat Golby barusan.

Setelah sempat satu shift denganku pada opening store kemarin, betapa sialnya Golby harus satu shift sama mbak Shanin hari ini.

At least, dia masih mau memanggil dengan embel-embel 'mbak' di depannya, padahal aku yakin Golby sudah gatal untuk memanggil rekan se-managernya itu dengan panggilan 'mak lampir reborn'. Iya, Golby kalau mau kena azab emang nggak pernah nanggung-nanggung.

Sarasyita Alya: Me for tomorrow (06:24)

Sarasyita Alya: You sent a photo. (06:25)

Aku mengirimkan foto yang baru saja aku capture, yaitu layar laptopku yang menampilkan sederet film yang rencananya akan aku tonton mulai malam ini, sampai besok pagi. Kalau kuat, sih.

Golby Basbeth: Anjrit (06:38)
Golby Basbeth: Kenapa ada Jan Dara daaaahhhh.. (06:38)

Begitu membaca pesan Golby, aku langsung menengok daftar film-ku. Sialan, iya, kok ada Jan Dara, sih?

Sarasyita Alya: Anjrit, iya ya (06:44)

Sumpah deh, aku nggak tahu. Aku asal copy aja dari flashdisk Nino kemarin waktu dia datang berkunjung ke rumah karena aku pingin nonton beberapa film untuk mengisi kekosonganku selama tiga hari off kerja.

Dasar, Nino.

Mau balik ke Jogja, kok tumben aku agak kurang berminat.

Selanjutnya, balasan Golby nggak aku read. Cuma 'wkwkwk' doang. Bingung juga, mau balas apa?

Jam dinding kamar hampir menunjukkan pukul tujuh pagi. Salma ngantor pagi, kak Alda lagi jogging a la a la #relationshipgoals sama pacarnya di taman komplek, dan sempat-sempatnya meledekku dulu sebelum berangkat. Sementara om dan tante ada kondangan anak teman kuliahnya yang menikah.

Huft, musim kawin. Banyak yang nikah. Banyak kondangan. Sementara Sarasyita, sudah memasuki bulan September, hatinya masih berantakan.

Makan siang nanti, aku ada janjian sama Nino. Sepupuku itu mengajakku ke sebuah usaha café miliknya bersama kawan-kawannya, ya semacam menanam modal di café itu. Sekalian mau bahas-bahas lagi tentang es krim warung-ku yang memang terkenal enak, setelah disinggung sebulan kemarin waktu dia berkunjung kesini bahwa untuk ulang tahun Hilmy, dia pingin order kurang lebih seratus cup es krim warungku. Hilmy paling suka yang mix oreo.

Nah, setelah acara makan siang nanti, giliran aku yang bingung. Nggak tahu mau ngapain. Kemungkinan rumah juga sepi.

Genta?

Dia pulang ke Tangerang tiga hari lalu. Ya, pulang kampung aja katanya. Giliran, kemarin 'kan sudah ortunya yang berkunjung ke Semarang, sekarang saatnya dia pulang sebentar ke kota asal.

Nouri?

Dia sedang unreachable. Sibuk menggarap proyek besar terakhirnya untuk kemudian dia ambil cuti tiga bulan, karena proyek besarnya ini sudah hampir menyita waktu dan tenaganya hampir satu tahun. Aku nggak tahu kalau konsultan seribet dan sesibuk itu. Mana ada cuti tiga bulan lagi, enak benar kebijakan kantornya. Dengan syarat, proyek besarnya ini goal sih. Tapi aku yakin, Nouri pasti mampu. Melihat cara kerja plan-nya yang cepat dan dinamis.

Dan kenapa hidupku akhir-akhir ini dipengaruhi oleh dua nama barusan.

Nino nggak termasuk, ya.

Almost Home (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang