1

318 15 0
                                    

Hai readers !!!

Aku kembali dengan story baru yang aku dedikasikan untuk seseorang yang memang mengalaminya. Nanti akan ada saatnya kalian tau orang itu

Selamat membaca

Jangan lupa vote ya

---

Pagi ini aku terbangun dengan mimpi buruk, aku tak tahu mimpi itu akan menjadi kisah nyata dalam hidupku.

Aku Sasya Asifa Putri, anak kedua dari pasangan Terre Setiawati dan Irfan Andika Surya. Aku memiliki seorang kakak perempuan bernama kak Amalia Rasya. Aku kelahiran Semarang dan bertempat tinggal di Bekasi. Hidupku dipenuhi cinta dari papa dan mama. Sedari kecil hidupku sangat amat bahagia. Tapi, hari itu...

"Mas, kamu dari mana aja? Ini udah jam berapa?" suara mama terdengar hingga membangunkanku

"baru dateng udah marah-marah. Aku capek mau tidur" kata papa

"aku berhak marah, aku istrimu. Kenapa belakangan ini kamu sering pulang malam? Sikapmu berubah. Kamu kenapa mas?" kata mama

"bukan urusanmu. Awas" kata papa, lalu terdengar suara pintu tertutup agak keras

Malam itu pertama kalinya aku mendengar papa dan mama bertengkar. Saat itu usiaku 6 tahun. Tapi, aku sudah menginjak sekolah dasar kelas 2. Aku bergegas kembali tidur, dalam lamunanku aku berdoa semoga tidak terjadi lagi perdebatan papa dan mama.

1 tahun berlalu, hari-hariku dipenuhi dengan pertengkaran orang tuaku. Sampai saat dimana 1 minggu lagi aku berulang tahun. Dan hari itu adalah hari dimana aku benar-benar merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat aku cintai.

"dasar kamu istri nggak tau diri! Kerjaannya keluyuran. Ngapain aja kamu diluar ha? Aku capek banting tulang sampai pagi" suara papa keras

Aku terbangun di dinginnya pagi. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 03.15. ac kamar begitu menusuk tulangku. Suara papa sangat kencang terdengar ditelingaku. Kuberanikan mendekatkan tubuhku ke pintu kamar. Aku duduk dan menguping apa saja yang akan dilakukan papa kali ini.

"aku udah tau semuanya mas. Kesetiaanku selama ini kamu abaikan. Aku tau 6 hari kamu pergi kemarin bukan ke Kalimantan. Kamu ke Hongkong. Siapa wanita itu?" kata mamaku dengan nada sedih

Plakk....

Suara tamparan yang keras yang aku yakini jatuh di wajah mama. Sudah sering papa mukul mama, dan kali ini mama tidak diam saja

"cukup mas, ini terakhir kalinya kamu melakukan semua ini. Aku sudah muak mas. Ceraikan aku, aku sudah tau tentang pernikahanmu dengan dia. Tidak usah kau tutupi" kata mama sambil merintih

"oke, aku talak kamu sekarang" suara papa lalu terdengar suara pintu dibanting

Aku melihat ada samar samar bayangan mendekati pintu kamarku. Aku langsung berlari berpura-pura tidur. Pintu kamarku dibuka. Jika benar itu mama.

Usapan dikepalaku meyakinkanku bahwa itu mama.

"maafin mama ya dek" suara mama pelan lalu mama memelukku

Pelukan hangat yang membuatku kembali terlelap. Beberapa jam kemudian adzan subuh berkumandang. Mama membangunkanku.

"dek, adek. Bangun, udah subuh. Ayo sholat sama mama" kata mama pelan

"iya ma" kataku langsung pergi keluar kamar untuk mengambil air wudhu

Hari hariku berlalu. Aku sampai lupa kalau 5 hari lagi aku ulang tahun. Papa belum juga pulang, mobilnya kemarin masih ada. Sekarang kosong. Jam menunjukkan pukul 10.00. tiba-tiba suara mobil papa terdengar. Aku terduduk diam di kursi ruang tengah. Aku takut akan terjadi hal hal yang lebih buruk

"adek, nggak main? Biasanya main ps? Atau computer? Mau papa temenin?" tanya papa padaku

"enggak, aku nggak mau main pa" kataku lalu menundukkan kepalaku

"adek, anak papa yang paling cantik. Papa mau Tanya" kata papa

"Tanya apa pa?" jantungku berdegup kencang

"adek mau ikut papa disini atau ikut mama ke semarang?" Tanya papa dengan tatapan mata serius

"Ya Allah, aku ingin segera keluar dari masalah ini. Aku tidak ingin papa sama mama pisah. Aku harus pilih siapa? Aku bingung" batinku lalu menundukkan kepala

"pa, aku...

It Will RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang