Hai readers !!!
Ayo ikuti storyku terus dan jangan lupa vote ya!
Thanks !
---
"apaan si val" kataku dengan nada sewot
"aaa pisang pisang" kata wlidan
"hih bisa diem nggak" kataku
Memang teman kelasku yang cowok belakangan ini kelihatan banget nyebelinnya. Sebenernya mereka baik. Tapi mereka masih kayak anak kecil
"nggak!" kata Rival dengan keras
Rival lalu makan dengan wlidan disebelah mejaku. Memang mereka duduk bersebelahan denganku. Aku merasa sebal dengan mereka berdua.
"sabar sya. Ntar kamu kebiasa" kata Reina langsung mengajakku keluar kelas
Aku dan ke 7 sahabatku ngobrol didepan kelas. Kami membicarakan demo ekstra yang kemarin jumat dipersembahkan untuk siswa baru. Kami tertawa saat hesti menceritakan ada mas mas tersandung sepatunya sendiri saat demo.
Ting tong.. ting tong... Saatnya jam ke 3
Kami pun memasuki kelas. Bu diah adalah guru matematika kami. Di jam ke2 tadi kami sudah berkenalan. Dan kata bu diah di jam ke 3 ini kami akan dibentuk kelompok. Jumlah siswa kelas kami ada 36. Kami mau dibuatkan 6 kelompok.
"kelompok 1 adi, arya, reza, reina, aulia, riani
kelompok 2 rian, bram, siska, vani, puput, ravi
kelompok 3 egy, audit, hesti, ara, friana, destri
kelompok 4 rival, iqbal, sasya, kartika, hana, rosa
kelompok 5 maulana, ilham, fauzan, lely, rifa, hazna
kelompok 6 fadel, wlidan, nisa, nanda, pasa, coir
segera duduk sesuai kelompoknya" kata bu Diah
"ha? Males banget sama rival" batinku kesal
Aku menggeser dudukku disebelah kanan. Entah dari salah satu kelompokku siapa yang akan duduk disebelahku. Dan tiba-tiba..
"hai pisang" kata Rival dengan bangganya
"hih, kok kamu sih yang duduk sini" kataku kesal
"biarin serah aku" kata Rival
"awas kamu kalo manggil aku pisang. Nyebelin" kataku lalu memanyunkan bibirku
"bodo amat" jawab Rival cuek
Aku benci banget lama-lama sama ni anak satu. Lucu sih, tapi aku gak suka dipanggil gitu. Itukan penghapus pisangnya hana. Kok aku yang kena ejek. Nyebelin
***
Bel pulang pun berbunyi. Jam menunjukkan pukul 15.45. aku memutuskan untuk sholat asar dulu. Aku berjalan melewati lorong mushola. Keadaan ramai, kulihat langit mendung. Aku menaruh sepatu ditempat yang tidak terkena hujan. Aku masuk kedalam untuk mengambil mukena lalu menaruh tasku. Aku menuju tempat wudhu. Setelah wudhu aku berjalan masuk kedalam. Aku menunaikan ibadah sholat asar 4 rakaat. Setelah salam aku tenggelam dalam doaku. Aku meminta yang terbaik pada sang maha kuasa. Aku teringat kembali akan kenangan masa kelam dulu. Saat papa berlaku kasar pada mama. Ingatanku itu membuatku meneteskan air mata. Cukup lama aku merenung bercerita pada penciptaku. Aku memutuskan untuk pulang. Saat keluar mushola
"duh hujan. Nggak bawa payung lagi" kataku
Aku memutuskan untuk terus menerobos hujan. Aku melewati gerbang sma menuju trotoar. Aku melihat seorang anak perempuan yang sekiranya berumur 5 tahun sedang digandeng ayah dan dipayungi ibunya. aku merasakan sakit didadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It Will Rain
Teen FictionMalam ini hujan lebat Mengguyur tubuhku yang meringkuh Meratapi kisah dulu dan sekarang Kisahku, keluargaku, dan dirimu Cinta... Biarkan mengalir dalam diri Biarkan jatuh dalam hati Biarkan menangis dalam sepi Biarkan datang dan pergi Cinta... Cipta...