9

62 10 0
                                    

Sasya POV

"dek bangun!!!" teriakan keras dari panitia

"bangun dek!"

"duh, jam segini kok dibangunin sih" kata Siska kaget

"ayo cepetan kita belum pake baju seragam pramuka" kata Hazna panic

"dek 10 menit lagi kalian semua belum kelapangan saya hukum habis-habisan kalian!" teriakan panitia begitu kencang

"ayo cepetan na" kataku

"sya, sepatuku hilang" kata Reina khawatir

"kalian ayo cepetan" kata Coir

"kamu dulan aja, sepatunya reina ilang sebelah" kataku

"duh, gimana nih sya" kata Reina yang panic

"sabar, aku temenin kamu nyari sepatu. Tenang" kataku masih terus mencari

Kami mencari cukup lama hingga...

"dek, kalian denger gak sih" kata mas Adita yang datang dengan mas Reza

"woy kumpul dilapangan! Ngapain malah jalan jalan disini" kata mas Reza

"maaf kak, sepatu reina ilang sebelah. Tadi malam masih ada" kataku

"kamu lupa kali naro dimana" kata mas Adita

"aku taruh diluar tenda kak. Belum lama. Nggak mungkin ilang" kata Reina

"terus, kamu nuduh siapa? Buat apa kami ngambil sepatu kamu" kata mas Reza sambil tersenyum sinis

"kamu ngapain disini! Udah sana kelapangan. Yang ilang sepatu dia. Nggak usah sok jadi pahlawan. Sana cepetan kelapangan" kata mas Adita

"maaf kak, dia teman saya. Dia lagi kesulitan harus saya bantu" kataku kekeh

"dibilangin susah. Sana kelapangan!" kata mas Reza

"sepatu teman saya belum ketemu kak" kataku

"kalau mau sepatu temenmu ketemu. Kelapangan sekarang! Atau sepatu teman kamu nggak akan pernah ketemu. Dan kamu akan kena hukuman" kata mas Adita

"udah sya, aku nggak papa" kata Reina

"yaudah, ati ati ya na. banyak berdoa" kataku khawatir dan langsung berlari ke lapangan

Author POV

"dek ini ada 10 orang yang kehilangan sebelah sepatunya, bagi yang salah satu dari mereka adalah kelompok kalian silahkan maju kedepan. Itu kalau kalian mau temen kalian nemuin lagi sepatunya" kata mbak Dea

Malam ini sungguh sangat dingin. Hingga menusuk ketulang. Dan karena tadi Sasya tidak sempat mengambil jaketnya ia terpaksa harus menahan dingin.

"oke, sekarang masing masing kelompok ambil satu korek senter dan satu lilin. Cepet" kata mbak Jesi

"kalau sudah sekarang saya bacain peraturannya. Kelompok genap kata kuncinya demit, sedang kelompok ganjil kata kuncinya adalah setan. Dan nanti kelompok genap ambil jalur kanan, kelompok ganjil ambil jalur kiri. Pergunain lilin dan korek senter selama perjalanan, cari sepatu teman kalian yang hilang. Berlaku untuk semua kelompok. Dan buat peserta yang sepatunya hilang memakai sendal. Ikuti tanda bercahaya, jika bertemu dengan sesuatu yang menakutkan silahkan teriak kata kunci. Jangan lupa melakukan semua perintah yang terdapat pada masing masing pos. dan jangan lupa cari sepatu teman kalian. Ini yang jalan duluan kelompok 1 dan dua. Paham. Sekarang kelompok 1 dan 2 langsung menuju ke portal keluar" jelas mbak Dea

Malam ini Sasya terlihat sangat kedinginan. Tapi ia berusaha menutupinya karena tidak ingin kelompoknya bermasalah karena dia. Dan setelah hampir 30 menit kelompok 21 dan 22 yang harus memulai perjalanan. Sebenarnya Sasya sangat takut gelap. Reina masih khawatir dengan sepatunya, sedang Sasya sangat butuh teman untuk menjadi tamengnya.

It Will RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang