8

78 11 0
                                    

"dek, udah selesai waktunya. Sekarang perwakilan cewek sama cowok dari setiap kelompok maju ke depan dan membawa parcel. Nanti yang parcelnya paling bagus jadi raja dan ratu semalam" kata kak Abel keras

"waa... serunya" kata Della

"sya, kamu aja yang maju gih. Sama siapa ya" kata Hazna

"eh, biar aku sama Rival" kata Silvi ngotot

"kamu nggak kerja apa apa. Mending kamu diem disini aja" kata Della

"mending kamu aja sya sama rival. Udah sana cepetan" suruh Reina

"iya udah sana cepet. Menang kok, bagus" kata Tyo

"kenapa nggak sama aku aja" kata Dery

"ah udahlah der, biar dia sama rival. Lagian mereka kan temenan. Kamu sahabatnya. Udahlah" kata Reina

"wuhhh... semangat sasya, rival" teriak Reza

"val, malu maluin banget acaranya" bisikku

"haha... seru kali" kata Rival

"iye iye" kataku kesal

"udah nikmati acara aja" kata Rival

"dek baris sesuai urut kelompok. Abis itu parcelnya di bawa berdua. Biar pak Taufik yang nilai" kata mbak Dea

Pak Taufik adalah guru agama kita yang sekaligus jadi penasehat di pramuka. Saat tiba dikelompokku.

"ini siapa yang buat? Buat disini apa dari rumah?" Tanya pak Taufik sambil tersenyum

"bapak tau sendiri lah" kata Rival

"bapak Cuma bercanda" kata pak Taufik

"saya sudah tau pemenangnya" kata pak Taufik menggunakan TOA

"ih, awas aja kelompok kita menang, abis sasya besok" kata Silvi agak keras

"eh jangan macem macem sama sasya, awas lo" ancam Dery

"apaan sih lo. Lo temen gue. Temen kelas. Lo dukung gue kek" kata Silvi

"brisik banget sih. Diem kek, sekelompok sama lo ribet" kata Hazna

"ih, kalian tu" kata Silvi kesal

"yang menang adalah kelompokk........ " kata pak Taufik

"jeng jeng jeng jeng" lanjut kak Adita

"haha dasar mas Adita" kata Reina

"haha receh receh" kata Wlidan

"kok ya ngakak" kata Tyo

"kaum receh" kata Reza

"dua puluh.... Dua" kata pak Taufik

"wuhhh.... Yeee" teriakan kelompok 22 kecuali Silvi

Aku dan Rival pun berdiri berdua menghadap semua orang

"kalian malam ini jadi raja dan ratu semalam jadi kalian malam ini yang akan duduk dikursi panas menikmati acara pensi malam ini" kata mas Reza sambil memasangkan mahkota untuk aku dan Rival dari daun daunan

"ha?" kata aku dan Rival serempak

"silahkan duduk di kursi panas" kata mbak Abel

Aku dan Rival bingung.

"val, bilang aja kita duduk sama temen-temen. Aku malu" bisikku

"gah" kata Rival

"ish, ntar aku diamuk silvi" kataku

It Will RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang