Red String - Akabane Karma

1.2K 73 0
                                    

Akabane. K x Kami ! Student ! Reader.

Untuk pertama kalinya, Karma tersesat di bukit kelas 3E. Oke, sebenarnya itu adalah kesalahannya yang dengan iseng mencoba memasuki jurang di bukit itu. Gila ? Jelas sekali. Tapi ada pula kegilaan yang lain, yaitu adanya kuil di sana.

Terlebih lagi, ada dirimu di sana yang dengan tenangnya tertidur. Karma menyentuh dahimu sebentar lalu mengangkatnya dengan cepat. Panas... Amat panas. "Nee~ (f/n)-chan, kenapa kau tidur di sini ?"ujar Karma berbisik.

Sekejap matamu terbuka lebar lalu menampar Karma. "Kau... Beraninya kau berbuat tidak sopan terhadap seorang dewi !" (L/n) (f/n) adalah seorang dewi kasih sayang dan pemutusnya. Selama ini tak ada yang menemukan kuil kecil miliknya.

Karena bosan, dia diam-diam mengikuti setiap pelajaran di kelas 3E SMP Kunugigaoka. Bukan karena apa-apa, ini disebabkan bahwa dia harus mengikuti perkembangan zaman. Dia dan senjata sucinya membagi dua tugas. Pertama menjaga kuil dan kedua mencari uang.

Hari ini karena ada pertemuan para dewa dan dewi, ia tidak mengikuti sekolah dan menjaga kuil. Satu hal yang pasti, ia tak boleh ketahuan. "Are~ bukan kah kau (f/n)-chan ?"ledek Karma. Untung saja kau membuat dirimu menjadi tak menonjol sehingga kurang diketahui dan disadari. Bahkan kau tak yakin bahwa mereka mengetahui keberadaanmu.

"Aku adalah dewi kasih sayang dan pemutusnya. Kalian para manusia tidak mengingat kami lagi wajar saja tak ada yang mengetahui kediaman kami." Sarkastis itulah sifatmu yang sebenarnya. Sangat berkebalikkan dengan gelar dewi yang ia sandang.

Kelahirannya terjadi saat ada seseorang yang sangat ingin melihat 'benang merah'nya. Ketika mengetahui bahwa 'benang merah'nya sudah menjadi milik orang lain ia meminta untuk memutusnya. Sekarang ia condong menjadi dewi pemutus ikatan.

Banyak dari zaman ini yang menginginkan hal tersebut. Lagipula, ini kehidupannya yang kedua. "Konyolnya~ Kalau begitu kucoba ya. "Karma melempar koin persembahan lalu berdoa.

"Tunjukkan padaku 'benang merah' milikku !" Kau menghela napas lalu menggumamkan sesuatu.

"Chuukei !" Perempuan yang kau panggil segera berubah menjadi pena dan kertasnya.

"Dengan ini kuizinkan 'benang merah' yang terhubung kepada Akabane Karma ditemukan !" Kau mengucapkan itu dengan tegas. Tiba-tiba saja Karma memelukmu.

"Apa maksud mu ini, hah ?" Kau memberontak ketika dipeluk.

"Are~ Bukankah wajar kalau aku memeluk 'benang merah'ku ?"ujar Karma dengan senyum polos yang sanggup membuat pipimu memerah. Terpaksa kau menikmati hal itu. Lagipula Karma takkan menyadari bahwa kau miliknya di sekolah karena hal itu hanya dapat dilihat sekali dalam seumur hidup.

-SKIP-

Sekarang kau sedang menikmati festival musim panas. Aneh bukan ? Seorang dewi menikmati festival. Untung saja ada yang menjaga kuil. Sekarang kau sedang bersama Sachu, sang Cuukei. "Hime-sama, apakah anda lapar ?"bisik Sachu dalam pikiranmu.

"Belikan aku takoyaki." Cukup mengatakan hal itu Sachu segera pergi. Uang selama ini didapatkan dari para senjata sucinya. Saat ia ingin ikut mengambil pekerjaan yang dikatakan oleh mereka adalah,

"Itu bukanlah hal yang pantas untuk seorang dewi, hime-sama." Kau lebih nyaman dipanggil 'hime-sama' daripada 'kami-sama'. Kau melihat kios tangkap ikan lalu memainkannya. Ok yang terjadi adalah mengumpulkan bahan makanan.

" (f/n)-san ?" Suara seseorang membuatmu sontak menyembunyikan dua bundelan plastik berisikan ikan mas.

"Ah... Isogai-san. Doushita no?" Kau tersenyum kaku menunjukkan bahwa kau tak nyaman dilihat aneh oleh Maehara.

Anime One-shot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang