Facts - Akashi Seijuurou

1.1K 67 0
                                    

Kaichou! Akashi. S x DID ! Broken home ! Albino ! Fukugichou ! Reader

Reader's PoV

Halo, perkenalkan aku adalah (l/n) (f/n) dan aku adalah...

"Prank !" Suara piring menghantamku dengan keras. Darah mengalir di pelipisku. Gak apa-apa kok, ini udah biasa lagipula aku bisa menutupinya.

'Benarkah ? Kupikir kau benci keadaan ini .' Bisikkan dari sosok lain dari dalam tubuhku membuatku terdiam sebentar. Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat lalu berjalan sepertu biasa dengan keadaan menutup segala pendengaranku. Aku mengambil kotak P3K ku untuk membalut pelipisku yang sudah terlumuri sedikit darah.

Tamparan melayang ke pipiku saat aku akan membalut pelipisku ini. "Oh ternyata bukan nyamuk toh,"ujar perempuan yang lebih tua daripada diriku ini. Baru saja aku akan bangkit diriku ditendang oleh sosok yang seharusnya kupanggil 'okaa-san'. Aku hanya sedikit terkekeh.

Serta menulikan segala hal yang kudengar. Aku hanya tersenyum menatap diriku yang lain dari cermin. Diriku yang amat tegas bahkan cenderung dingin. Andaikata aku tonggak kayu yang ditumpuk, maka dia adalah serumpun bambu.

'Kenapa tak menyerah heh ?'ujarnya dengan sinis.  Aku memainkan surai putihku yang memiliki bercak-bercak kemerahan. Lalu memandang manik merahnya dengan lembut.

'Apa yang kubisa, lagipula aku mempunyai tujuan hidup.' Akashi Seijuurou adalah tujuan hidupku. Nyatanya kami hanyalah teman, tapi aku bahagia di saat dia butuh sandaran hanya terhadapku.

Kenyataannya yang ingin kubuang adalah sekarang aku sudah terhimpit dengan jurang. 'Dunia ini penuh dengan orang yang busuk. Aku percaya cepat atau lamban kau akan masuk ke jurang itu.' Kesal. Aku kesal melihat senyum yang mengejeknya itu.

'Urusai !' Tenang (f/n). Dunia tak seburuk itu kau masih memiliki teman-teman dan Akashi.

-SKIP-

Keesokkan paginya semuanya berjalan lancar. Seperti biasa ia menemukan berbagai makian di loker mau mejanya. 'Tidak seburuk itu hah ?' Aku menurunkan topimu hingga batas telinga.

Setiap pergi kemana pun, aku selalu menguncir rambutku lalu memakai topi. Aku hanya sedikit malu dengan rambut putih ini. Aku berjalan sebentar lalu menemukan bahwa teman-temanku sedang menggosipkan sesuatu.

Segera aku meletakkan tasku, lalu menepuk pundak mereka pelan. Mereka menjerit kaget, kemudian melihat mata merahku yang sudah dilapisi lensa kontak cokelat. "Ada apa ?" Tiba-tiba mereka tak mengatakan apa pun, ya sudahlah.

Jam segini pasti Akashi sudah datang. Aku memasuki kelas A yang dimana diisi dengan orang-orang jenius. Sejujurnya aku bisa meraih nilai yang sama dengan Akashi cuman aku ingin ia bahagia. 'Bahagia di atas penderitaanmu, huh ?' Aku mengulang mantra yang biasa kulakukan setiap hari. Aku tak mendengar apapun.

"Sei-kun..."panggilku lalu melihatnya yang sedang asik bermain shogi sendiri, lagi.

"Ohayou, (f/n)." Akashi tersenyum tipis kepadaku. Untung saja masih lama masuknya. Aku menghampirinya lalu melihat permainannya dengan tertarik.

"Sugoi nee~"seruku sambil menepuk tangan ringan.

'Sugoi ? Bahkan aku bisa mengalahkannya.' Aku kembali menggelengkan kepalaku berkali-kali.

"Doushita no, (f/n) ?"tanya Akashi sambil memasang wajah khawatirnya.

"Ah iie, nandemonai, Sei-kun. Di mana Midorima-san ? Biasanya ia sudah datang,"tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan. Aku melihat kursi seorang peramal kodok yang kosong.

Anime One-shot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang