Akashi. S x Childhood ! Reader
Flashback》》
"Nee... (f/n)-chan, maukah kau berjanji kepada bibi ?"tanya seorang wanita paruh baya yang nampak pucat dengan rambut dan mata merah crimson hangatnya.
"Tentu saja ! Karena bibi sudah kuanggap sebagai ibuku dari saat aku lahir ." Anak kecil bersurai (h/c) dengan semangat mengatakan hal tersebut. Shiori, nama wanita tersebut tersenyum lirih mendengar jawabannya.
"Arigatou nee, (f/n)-chan. Bibi merasa tak bisa menjadi okaa-san bagi kalian berdua. Jadi tolong jaga Sei ,ya ." Anak perempuan itu menampakkan raut sedih lalu tersenyum.
"Ha'i ! Aku akan menjaga Sei karena aku guardian angelnya tehe~" Shiori dan (f/n) akhirnya tertawa ringan bersama-sama.
-SKIP-
Tepat hari ini, Akashi Shiori meninggal dunia. (F/n) kini sedang bersama Akashi kecil yang sedang menatap kosong foto sang ibunda. "Tenanglah, Sei. Hidup ini tidak akan berakhir hanya karena kau kehilangan ibumu." Walau (f/n) mengatakan hal tersebut, sebenarnya ia sendiri juga merasakan kesedihan yang sama.
"Damare ! Kau tidak tahu rasanya kehilangan ibu !" Akashi kecil menatap (f/n) dengan penuh emosi lalu menyadari kesalahannya.
"Daijoubu ! Aku tidak tahu rasanya kehilangan ibu. Setidaknya aku berterima kasih kepada bibi yang sudah memberikan diriku kasih sayang ibu !" (F/n) memeluk Akashi dengan erat.
"Oleh karena itu sudah sewajarnya jika kau melepaskan semua perasaanmu, Sei." Akashi merasakan kehangatan yang sama dengan ibunya. Perlahan ia mempererat pelukan itu.
"Okaa-sama,"isaknya. (F/n) tersenyum kecil melihat itu. Sudah sewajarnya jika Sei menangis.
"Daijoubu, Sei. Aku akan selalu bersamamu karena aku guardian angelmu."
-SKIP-
Sekarang (f/n) dan Akashi sudah kelas 6 di Sekolah Dasar. Kau hanya mempunyai satu teman bernama Midorima Shintarou. Dia adalah anak laki-laki berbadan tinggi dan selalu dikalahkan oleh Akashi.
"Doushita no, Rou ?"tanyamu melihat Midorima kecil itu terpuruk.
"Kurasa aku harus menyerah bermain basket (f/n). Aku hanya bisa menjaga tapi tak pernah bisa melakukan shoot,"ujar lirih Midorima.
(F/n) dan Midorima bersahabat semenjak Akashi sering mengikuti pertandingan basket dengan Midorima yang selalu menjadi cadangan. "Are~ Kupikir itu keren, Rou. Apakah kau pernah mencoba melakukan three-points-shoot ?" Midorima menggelengkan kepalanya dengan polos.
(F/n) menarik Midorima menuju ke lapangan basket yang kosong. (F/n) melakukannya dengan mudah lalu menyerahkan bola itu ke Midorima. Midorima melakukannya dan bola itu berhasil masuk. "Bagaimana bi..." (f/n) meletakkan jari telunjukmu di bibir Midorima.
"Coba lakukan lagi,"pintanya sambil tersenyum. Di percobaan kedua bola itu tidak masuk.
"Ternyata yang tadi hanya keberuntungan ya." Melihat wajah sedih Midorima, (f/n) meletakkan tangannya di dagu.
"Tangan kirimu harus sering dipotong kukunya dan diperban ya ! Bagaimana kalau kau menonton acara televisi keluargaku yaitu 'Oha-Asa' ? Jika tadi hanya keberuntungan, maka kita harus menciptakan keberuntungan itu !" Midorima bersemu merah ketika wajah (f/n) di dekat wajahnya.
"Arigatou, nanodayo. Bukan berarti aku akan menuruti saranmu, nanodayo." Midorima mendorong kacamatanya dengan malu.
-SKIP-
KAMU SEDANG MEMBACA
Anime One-shot
Fiksi PenggemarHanya kumpulan One-shot serta drabble yang aku bikin ketika tergila-gila akan suatu anime.